Sri Mulyani: Bank Syariah Lebih Tahan Krisis Akibat COVID-19

Saturday, 22 August 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 DAELPOS.com – Menteri Keuangan yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Sri Mulyani menilai perbankan syariah lebih tahan terhadap krisis akibat pandemi COVID-19 dibandingkan konvensional.

Perbankan syariah dinilai bisa lebih tahan krisis karena bisnis yang beradaptasi dengan situasi dan lebih fleksibel.

“Bank syariah telah menunjukkan perkembangan yang pesat selama tiga dekade terakhir. Kita juga melihat bank dengan sistem syariah lebih tahan selama krisis ini,” ujar Sri Mulyani dalam webinar IAEI.

Dia melanjutkan, salah satu penyebab bank syariah lebih tahan terhadap krisis yakni menerapkan sistem keadilan dan transparan. Hal tersebut pun diharapkan akan terus berlanjut di institusi ini.

“Bank syariah bisa bertahan karena mereka menerapkan dan mempraktikan, me-adjust nilai keadilan dan tansparansi. Kami berharap nilai-nilai ini bisa diimplementasikan secara konsisten di institusi ini,” jelasnya.

Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah telah memberikan dukungan kepada industri perbankan melalui Perppu Nomor 2 Tahun 2020 untuk memperkuat sistem keuangan di Indonesia.

Menurutnya, pemerintah juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas fiskal dan moneter. Sehingga likuiditas perbankan, baik syariah maupun konvensional, akan tetap terjaga dan juga mendorong pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi virus corona.

“Kami berharap selama proses ini, perkembangan industri bank syariah bisa lebih maju,” tambahnya.

Berdasarkan data statistik perbankan syariah di Otoritas Jasa Keuangan per Mei 2020, pertumbuhan pinjaman yang diterima (PYD) di bank syariah sebesar 10,14 persen (yoy). Dari sisi aset juga tumbuh 9,35 persen (yoy) serta dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,24 persen (yoy).

Sementara di bank konvensional hingga Mei 2020, pertumbuhan kredit hanya 3,04 persen (yoy) dan DPK 8,87 persen (yoy). Posisi share aset syariah di bank syariah per Mei 2020 bahkan mencapai 6,05 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika belum ada pandemi COVID-19.

See also  PLN Jadi Perusahaan Energi Terbaik untuk Mengembangkan Karir di Indonesia versi LinkedIn

Sebagai gambaran, bank syariah sendiri menerapkan konsep bagi hasil dalam akad penyaluran pembiayaan ataupun penempatan dana. Ini membuat potensi keuangan maupun risiko ditanggung oleh kedua pihak secara bersama-sama.

Ketika kondisi bisnis tidak menguntungkan akibat naiknya rasio kredit bermasalah (non performing finance/NPF), maka potensi pendapatan bank akan tergerus karena bank harus menyiapkan dana pencadangan guna menutup kredit bermasalah tersebut.

Dalam kondisi tersebut, maka imbal hasil yang diberikan kepada nasabah yang menyimpan dana di bank syariah pun menjadi turun. Oleh karena itu, bank syariah menjadi lebih tahan krisis karena potensi risiko tidak ditanggung sendiri, melainkan bersama dengan nasabah.

Berita Terkait

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.
Hutama Karya Perkuat Portofolio Internasional: Progres Proyek Jalan Maliana di Timor Leste Capai 72,59%
Mendes Yandri Ajak GP Ansor Kolaborasi Sukseskan Pembangunan Desa
Wujudkan Asta Cita, Pertamina Gandeng Direktorat Jenderal Pajak Bangun Ekosistem UMKM Mandiri dan Taat Pajak
Penutupan Jalur Rafah Langgar Genjatan Sejata, BKSAP: Bantuan Mesti Tetap Masuk
PLN Icon Plus Tanam Pohon Kopi di Hutan Kota Sangga Buana, Perkuat Ekosistem Hijau Berkelanjutan
Komite IV DPD RI Soroti Penyaluran Dana 200 T ke Himbara di NTB
Prabowo Ajak Generasi Muda Pilih Jalan Kebenaran dan Kejujuran

Berita Terkait

Tuesday, 21 October 2025 - 17:37 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.

Tuesday, 21 October 2025 - 08:17 WIB

Hutama Karya Perkuat Portofolio Internasional: Progres Proyek Jalan Maliana di Timor Leste Capai 72,59%

Monday, 20 October 2025 - 23:32 WIB

Mendes Yandri Ajak GP Ansor Kolaborasi Sukseskan Pembangunan Desa

Monday, 20 October 2025 - 20:24 WIB

Wujudkan Asta Cita, Pertamina Gandeng Direktorat Jenderal Pajak Bangun Ekosistem UMKM Mandiri dan Taat Pajak

Monday, 20 October 2025 - 20:05 WIB

Penutupan Jalur Rafah Langgar Genjatan Sejata, BKSAP: Bantuan Mesti Tetap Masuk

Berita Terbaru

Berita Utama

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.

Tuesday, 21 Oct 2025 - 17:37 WIB

Nasional

Kemendes dan Kemkomdigi Taken MoU, Bangun Koneksi Majukan Desa

Tuesday, 21 Oct 2025 - 17:29 WIB