Jalan Terakhir

Sunday, 13 December 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto Ist

foto Ist

Oleh: Dahlan Iskan

DAELPOS.com  – Akhirnya sampai juga ke jalan terakhir ini: memasukkan gugatan ke Mahkamah Agung (MA). Terutama setelah buntu di mana-mana.

Hanya anehnya: yang memasukkan gugatan itu Jaksa Agung negara bagian Texas: Warren Kenneth Paxton Jr.

Lihatlah apa yang ia minta di dalam gugatannya: Mahkamah Agung harus membatalkan kemenangan Joe Biden di empat negara bagian: Georgia, Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan. Tidak ada nama Texas di situ –karena di Texas Joe Biden sudah kalah.

Gugatan itu jadi bahan tertawaan ahli hukum. Bagaimana bisa seorang Jaksa Agung negara bagian Texas menggugat untuk kejadian di empat negara bagian lain. Orang Jakarta sering bilang untuk hal yang tidak masuk akal seperti itu: namanye juge usahe. Siapa tahu berhasil.

Keesokan harinya empat Jaksa Agung dari empat negara bagian tersebut kirim surat bersama ke Mahkamah Agung. Isinya: agar gugatan Jaksa Agung Texas tersebut ditolak.

Hari-hari berikutnya Mahkamah Agung diserbu surat lain. Lebih 150 anggota Kongres dari Partai Republik memberikan dukungan kepada Jaksa Agung Texas itu. Demikian juga para Jaksa Agung di negara bagian dimenangkan Donald Trump.

Yang dipersoalkan adalah keabsahan surat suara yang dikirim lewat pos di empat negara bagian itu. Mahkamah Agung diminta menyatakan surat suara itu tidak sah. Maka Joe Biden akan langsung kalah. Sekitar 70 persen suara yang dikirim lewat pos memilih Biden.

Jangan-jangan Mahkamah Agung mengabulkan gugatan Jaksa Agung Texas itu. Biar pun itu kedengaran seperti lelucon siapa tahu dunia perlu hiburan konyol. Kan sering juga terlihat jokerlah pemenang di sebuah adegan film.

Target mereka Mahkamah Agung sudah memutuskan sebelum 14 Desember 2020. Itulah hari ketika para perih ”kursi” elektoral bersidang untuk memilih Presiden Amerika. Yang hasilnya biasanya tidak beda dengan yang sudah diumumkan media main stream selama ini: Joe Biden yang menang.

See also  Tujuh Catatan Wapres Pascakunjungan Lima Hari ke Papua

Bagaimana kalau putusan Mahkamah Agung itu menolak gugatan Jaksa Agung Texas?

Ups… Mahkamah Agung ternyata memutuskan lebih cepat dari yang diperkirakan. Jumat (11/12/2020) sore waktu Washington DC Mahkamah Agung memutuskan: menolak gugatan Jaksa Agung Texas. Alasannya: Jaksa Agung Texas tidak punya legal standing untuk mengajukan gugatan mengenai negara bagian lain.

Maka Trump mau tidak mau harus keluar dari Gedung Putih. Yakni pada 20 Januari 2021.

Tinggal bagaimana cara keluarnya.

Kemungkinan besar Trump akan membuat panggung di Gedung Putih. Akan diselenggarakan acara besar yang sangat menarik di situ. Panggung besar itu diadakan pada 20 Januari 2021 pukul 09.00 pagi. Sebagai saingan acara pelantikan Joe Biden di halaman Gedung Kongres, Trump akan minta rakyat menilai: banyak mana? Yang menonton acara pelantikan atau acara di panggung besarnya. Salah satu ide untuk acara di Gedung Putih itu adalah: Deklarasi Trump untuk pencalonan Presiden 2024.

Media memang suka mana-manasi: pelantikan presiden siapa yang penontonnya terbanyak. Sebagai tanpa penerimaan di masyarakat.

Kalau itu sampai terjadi, maka Trump benar-benar pembuat sejarah: tidak menghadiri pelantikan penggantinya.

Tapi pengacara Trump, Rudy Giuliani masih mengatakan begini: Presiden Trump masih mencari cara lain lagi untuk lebih banyak menggugat kemenangan Joe Biden.

Luar biasa!

Padahal selama ini sudah lebih 50 gugatan diajukan kelompok Trump. Semuanya mendalihkan pilpres (pemilihan presiden) kemarin itu penuh kecurangan. Semuanya tanpa bukti. Semuanya ditolak.

Gugatan ke Mahkamah Agung itu sudah yang paling tinggi. Akhirnya ditolak juga. Toh masih akan terus menggugat. Trump rupanya tidak hanya tidak mau kehilangan jabatan presiden. Ia juga tidak mau kehilangan gelar sebagai petarung paling hebat.

See also  Inflasi Februari 2024 Terkendali

Berita kekalahan dari Mahkamah Agung itu disampaikan kepada Trump di waktu yang kurang tepat. Yakni menjelang acara Malam Natal di Gedung Putih. Yang menurut rencana dihadiri Trump. Maka 10 menit sebelum acara dimulai para tamu diberi tahu: Trump tidak jadi hadir. (*)

Berita Terkait

Rapat Koordinasi Progress Pembangunan IKN, Kementerian PU Lakukan Penyesuaian Desain Kawasan Legislatif dan Yudikatif
Hoaks! Tidak Ada 18.000 Pegawai Kementerian PU yang Dirumahkan
Inovasi Hijau ITPLN Raih Penghargaan Internasional, Sabet Gold Medal di IPITEx 2025
Tinjau Pasar Banjarsari Pekalongan, Wamen Diana: Operasional Setelah Idul Fitri 2025
Nono Sampono Dorong Pemanfaatan Nuklir dalam Diversifikasi Energi Nasional
Efisiensi Anggaran, Transparansi dan Komunikasi
Haidar Alwi: Koperasi Tambang Rakyat, Untuk Atasi Kerugian Negara dan Kerusakan Lingkungan
Harga Minyak Dunia Naik, ICP Januari 2025 Dipatok USD76,81 Perbarel

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 01:37 WIB

Rapat Koordinasi Progress Pembangunan IKN, Kementerian PU Lakukan Penyesuaian Desain Kawasan Legislatif dan Yudikatif

Saturday, 22 February 2025 - 01:34 WIB

Hoaks! Tidak Ada 18.000 Pegawai Kementerian PU yang Dirumahkan

Saturday, 22 February 2025 - 01:25 WIB

Inovasi Hijau ITPLN Raih Penghargaan Internasional, Sabet Gold Medal di IPITEx 2025

Wednesday, 19 February 2025 - 01:04 WIB

Tinjau Pasar Banjarsari Pekalongan, Wamen Diana: Operasional Setelah Idul Fitri 2025

Tuesday, 18 February 2025 - 19:30 WIB

Nono Sampono Dorong Pemanfaatan Nuklir dalam Diversifikasi Energi Nasional

Berita Terbaru

Olahraga

Pertamina Enduro Dipastikan ke Final Four, Usai Tundukkan Popsivo

Saturday, 22 Feb 2025 - 02:18 WIB

Nasional

Mendes Yandri Laporkan Kades yang Salahgunakan Dana Desa

Saturday, 22 Feb 2025 - 02:03 WIB