Klarifikasi Bayi Hiu Berwujud Manusia Di Rote

Sunday, 28 February 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menanggapi informasi yang beredar di masyarakat mengenai adanya temuan bayi hiu yang menyerupai manusia di Rote Ndao, NTT. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT menindaklanjuti dengan mendatangi tempat kejadian untuk memeriksa keberadaannya.(25/2)

“Ikan hiu sepanjang sekitar 1,50 meter dibawa ke darat dan ketika dibelah terdapat tiga janin di dalamnya. Dari ketiga janin hiu tersebut salah satunya berwujud menyerupai manusia. Kemudian, janin itu diawetkan dalam wadah kaca berisikan cairan alkohol. Petugas lalu melakukan pengukuran terhadap awetan janin hiu dengan hasil panjang 20 cm dan berat 300 gram,” jelas Timbul Batubara, Kepala BBKSDA NTT.

Untuk lebih memastikan, Timbul Batubara kemudian menghubungi Dosen dan Peneliti Ikan/ Ichthyologist, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Charles P.H. Simanjuntak. Setelah membaca dan memperhatikan hasil pengumpulan informasi oleh petugas Resor Kesatuan Wilayah (RKW) Rote, Charles menyimpulkan bahwa spesies janin hiu ini adalah Carcharinus melanopterus atau blacktip reef shark. Spesies ini termasuk kategori rentan dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Menurut Charles bayi hiu yang diawetkan masih dalam kondisi janin atau fetus, yang berasal dari dalam tubuh induknya (belum dilahirkan). Lebih lanjut dijelaskan, di bagian lubang atau bulatan adalah organ mata namun posisinya belum berada pada bagian lateral (sisi tubuh) melainkan ventral (depan).

Mata yang tidak bermigrasi saat pembentukan embrio, yaitu berada pada bagian ventral, mengindikasikan adanya cacat bawaan atau congenital abnormalities. Penyebabnya ada beberapa faktor baik karena genetik maupun lingkungan. Informasi ini sekaligus mematahkan dugaan bahwa kedua lubang adalah hidung.

“Walaupun hiu belum termasuk dilindungi menurut Peraturan Menteri LHK Nomor 106 tahun 2018, namun keberadaannya penting di perairan laut. Posisi hiu dalam rantai makanan adalah sebagai top predator berfungsi untuk mengendalikan jenis-jenis yang dimangsanya. Penurunan populasi hiu dikhawatirkan mengganggu kestabilan ekosistem ,” terang Timbul.

See also  Kemensos: Dukung Penuh Proses Hukum KPK

Timbul pun menghimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu dan turut melestarikan sumberdaya perairan laut.

Berita Terkait

Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran
Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188
Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global
Elnusa Peduli Sesama, Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Jabodetabek
Kecelakaan Truk di Tol Cipularang Arah Bandung Diduga Akibat Pecah Ban
22 Tahun KPK Berdiri Banyak Pejabat Publik Jadi Tersangka
Penanganan Pascakebakaran Kemayoran Jakarta, Kementerian PU Mobilisasi Sarana Sanitasi dan Air Minum di Lokasi Pengungsian
Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi, Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu!

Berita Terkait

Saturday, 29 March 2025 - 19:00 WIB

Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran

Thursday, 27 March 2025 - 14:13 WIB

Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188

Monday, 24 March 2025 - 20:38 WIB

Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global

Tuesday, 11 March 2025 - 05:40 WIB

Elnusa Peduli Sesama, Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Jabodetabek

Wednesday, 22 January 2025 - 17:11 WIB

Kecelakaan Truk di Tol Cipularang Arah Bandung Diduga Akibat Pecah Ban

Berita Terbaru