DPRD DKI: Terkait Rencana Pembukaan Karaoke Harus Jaga Kapasitas

Wednesday, 17 March 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak / Net

Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak / Net

 DAELPOS.com – Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, pembukaan tempat Karaoke suatu hal wajar mengingat angka covid-19 sudah turun. Selain itu, faktor kebutuhan ekonomi dan kelangsungan hidup keluarga para karyawan Karaoke, dimana hampir 1 tahun sudah tutup, menjadi pertimbangan dibukanya kembali tempat-tempat Karaoke. 

“Saat ini, angka covid-19 sudah menurun drastis, sehingga sulit untuk melarang mereka untuk tutup. Apalagi banyak yang hidupnya tergantung kegiatan di karaoke. Sudah setahun tidak berkegiatan tentu berat buat keluarga mereka,” kata Gilbert, Rabu (17/3).

Menurut Gilbert, kepada para pengusaha Karaoke untuk memperketat protokol kesehatan kepada pengunjung, dengan menyediakan fasilitas cuci tangan dan perlengkapannya sebelum memasuki sarana karaoke. 

“Hanya harus dijaga kapasitas jangan berlebihan, juga prokes sebelum masuk dan berkegiatan,” jelasnya. 

Hal lain yang dipertanyakan, menyangkut belum diberlakukannya tatap muka bagi sekolah hingga saat ini, yang menjadi persoalan adalah bagi siswa yang sebentar lagi mengakhiri kelulusan. 

Gilbert menyebut, saat ini masih belum saatnya. Ia beralasan, anak-anak sekolah akan lebih sulit diatur dalam menegakkan protokol kesehatan.  

Karaoke dan sekolah beda konsep, di Karaoke lebih sedikit dan orang dewasa serta ruangan tertutup. Sementara sekolah, anak-anak lebih sulit menjaga jarak, disiplin dalam profesi. Karaoke juga untuk mencari nafkah yang sudah setahun sulit. Jadi beda konsep, artinya buka Karaoke bukan berarti lebih penting atau prioritas dibandingkan sekolah,” jelas Gilbert. 

Namun demikian, lanjut Gilbert, saat ini vaksinasi dilakukan harus lebih masif, karena Jakarta merupakan episentrum dengan tingkat populasi terjangkit virus sangat besar. 

Dia berharap, agar sekolah tatap muka sebaiknya buka apabila vaksinasi sudah mencapai target. 

“Vaksinasi di DKI agaknya perlu pertimbangan lebih ketat karena episentrum. Kejadian di Jepang, Korea, Australia dimana sekolah dibuka lalu terjadi kenaikan kasus. Belajar dari kasus di negara-negara tersebut, maka dianjurkan dibuka setelah vaksinasi sudah mencapai target,” pungkasnya.

See also  Kapolda Metro Jaya Hadiri Satu Dekade Haul Gus Dur

Berita Terkait

DKI-Kemenparekraf: Jakarta Kota Global
Pramono Desak Pemeriksaan Petugas Dishub Terkait Dugaan Pemalakan
Bank DKI Resmi Jadi Bank Jakarta, Siap IPO Tahun Depan!
Kekerasan Perempuan & Anak: DKI Jakarta Maksimalkan Peran Pamong di Akar Rumput
Bank DKI Salurkan KJMU ke 2.094 Mahasiswa Baru, Tingkatkan Kualitas SDM Jakarta
Pemprov DKI Manfaatkan KLB untuk Jakarta
APBD DKI 2024: Pendapatan Lampaui Target, Program Prioritas Efektif
Bank DKI Perkuat Eksistensi Regional: Jalin Aliansi Strategis dengan Bank Maluku Malut

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 21:23 WIB

DKI-Kemenparekraf: Jakarta Kota Global

Monday, 30 June 2025 - 17:35 WIB

Pramono Desak Pemeriksaan Petugas Dishub Terkait Dugaan Pemalakan

Monday, 23 June 2025 - 14:57 WIB

Bank DKI Resmi Jadi Bank Jakarta, Siap IPO Tahun Depan!

Friday, 13 June 2025 - 09:21 WIB

Kekerasan Perempuan & Anak: DKI Jakarta Maksimalkan Peran Pamong di Akar Rumput

Thursday, 12 June 2025 - 15:24 WIB

Bank DKI Salurkan KJMU ke 2.094 Mahasiswa Baru, Tingkatkan Kualitas SDM Jakarta

Berita Terbaru

Megapolitan

DKI-Kemenparekraf: Jakarta Kota Global

Friday, 4 Jul 2025 - 21:23 WIB

Olahraga

Pelatnas Coret 4 Pemain Jelang Kejuaraan Voli Asia U-16

Friday, 4 Jul 2025 - 21:01 WIB

Berita Terbaru

Pertamina Bawa Batik Difabel Boyolali ke Pentas Dunia

Friday, 4 Jul 2025 - 20:56 WIB

Berita Utama

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Friday, 4 Jul 2025 - 20:53 WIB