Megawati: Purnapaskibraka Harus Menjadi Tameng Pancasila

Friday, 20 August 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan Purnapaskibraka adalah kader bangsa yang utama dan harus menjadi tameng Pancasila.

Ini disampaikan saat pembekalan kepada Purnapaskibraka Duta Pancasila, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, sebagaimana disaksikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, di Jakarta, Rabu (18/8/2021).

Megawati menegaskan Purnapaskibraka adalah kader bangsa yang utama dan harus menjadi tameng Pancasila.

“Kalau dipikir kalian akan menjadi kader-kader bangsa utama, yang tahu benar apa arti Pancasila, yang harus menjadi tameng Pancasila, dan itu tidak hanya digembar-gemborkan tapi dilakukan, dilaksanakan. Itulah mengapa kami dari BPIP membangun untuk Purnapaskibraka menjadi Duta Pancasila,” ujar Megawati 

Megawati menyampaikan, dia menerima informasi terdapat sedikitnya 25.000 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang mendaftarkan diri setiap tahun.

Menurut Megawati, Paskibraka tersebut harus diaktifkan sebagai penjaga Pancasila.

Oleh sebab itu, Purnapaskibraka atau Paskibraka yang telah selesai melaksanakan tugas, diputuskan akan menjadi Duta Pancasila.

“Tapi saya mengatakan jangan sembarangan, harus lewat testing ketat. Mengertikah pemuda-pemudi kita ini arti Pancasila, bagaimana melaksanakannya, mengertikah mereka kalau ideologi itu digoyang apa yang harus diperbuat,” ujar Megawati.

Pada kesempatan tersebut Megawati cukup banyak menyampaikan cerita sejarah dan pesan-pesan pengobar semangat kepada Purnapaskibraka Duta Pancasila.

Putri Bung Karno itu sempat bercerita bahwa dia dulu juga pernah bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

“Saya pun sebetulnya purna juga, karena saya pernah menjadi seperti kalian pembawa Bendera Pusaka. Kalau saya waktu itu Alhamdulillah masih asli (Bendera Pusaka asli). Saya yang membawa,” kata Megawati.

Dia juga bercerita ketika masih kecil selalu digembleng oleh Bung Karno tentang pemahaman kebangsaan.

See also  Dalam Sidang Habib Rizieq, Saksi Ahli Ini Sebut Makna Hasutan dan Undangan Berbeda

“Dulu waktu saya masih kecil, dulu ibu tinggal di sini (di Istana), dulu Ibu pernah naik pohon ini. Itu nostalgianya. Tapi waktu itu orang tua Ibu selalu menggembleng. Selalu ditanyakan, ‘Kamu sudah tahu belum warga apa?’. Saya sudah pintar, (saya jawab) ‘warga negara Indonesia. ‘Bagus’ (kata Bung Karno),” ujar Megawati.

Megawati kemudian juga bercerita bahwa Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih bukan sembarang bendera.

“Kalian sudah ditempa membawa sebuah bendera. Bendera itu bukan sembarang bendera. Saya tanya mengapa warnanya merah putih, itu mengambil simbol Kerajaan Majapahit yang namanya umbul-umbul gula kelapa. Jadi merah putih adalah berani dan suci, jadi bukan sembarangan. Yang menjahit Bendera Pusaka kebetulan ibu saya, Ibu Fatmawati,” kata dia lagi.

Dia mengatakan bendera merah putih awalnya terpisah. Kain berwarna merah diperoleh Fatmawati dari simpatisan asal Jepang bernama Shimizu. Kemudian kain dijahit menjadi bendera merah putih, dan dikibarkan di Pegangsaan Timur, Jakarta.

“Saya sering bertanya kepada anak muda, kebayang tidak waktu itu, waktu Jepang sudah mulai resah karena melihat akan kalah dengan Sekutu, itu sudah diperhitungkan Bung Karno. Ketika Bung Karno ditanya teman-temannya, ‘kapan Bung Indonesia merdeka?’, beliau bilang ‘kalau terjadi perang Pasifik, di situlah mata rantai penjajahan kita putuskan’. Itu luar biasa lho adik-adik. Cerita ini, bayangkan, kalian yang sudah bisa berdiri begini, coba kalau masih ada Belanda-Jepang, apa masih bisa begini, never, nggak akan,” ujar Megawati.

Megawati menegaskan kepada Purnapaskibraka tentang kemerdekaan. Menurutnya, kemerdekaan terlihat jelas dengan keberadaan taman makam pahlawan.

“Kalau kemerdekaan diberikan, tidak mungkin ada makam pahlawan. Ya enak-enak saja dikasih (kemerdekaan). Sampai Presiden malam-malam harus Upacara Renungan Suci di (Taman Makam Pahlawan) Kalibata, kenapa, supaya kita mengerti hidup kita, yang telah alami alam kemerdekaan tidak ada garansi kalau kalian jadi pemuda-pemudi lembek,” ujar Megawati.

Berita Terkait

Posko Rumah Perjuangan Budhi Benyamin Sembiring, SH kerahkan 1000 kader untuk Pemenang Mas Pram – Bang Doel
Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput
Ketua DPD RI: Keseimbangan Demokrasi dan Ekologi Dibutuhkan Untuk Masa Depan Bangsa
Bala Gibran, Ridwan Kamil Hadiri Tasyakuran Rahayu Saraswati, Ajak Masyarakat Bersatu “RIDO”
Ratusan Relawan RIDO Gelar dan Nobar Debat Pilkada di DPD Golkar
HUT ke-60 Partai Golkar, Dihadiri 3 Ribu Jaro Ade Ajak Kader Kuatkan Solidaritas
Hadiri Ujian Terbuka AHY, LaNyalla Berharap Disertasi Menteri ATR/BPN Wujudkan Indonesia Emas
Haidar Alwi: Waspada Operasi Adu Domba, Untuk Memecah Belah Anak Bangsa.

Berita Terkait

Friday, 22 November 2024 - 18:44 WIB

Posko Rumah Perjuangan Budhi Benyamin Sembiring, SH kerahkan 1000 kader untuk Pemenang Mas Pram – Bang Doel

Tuesday, 19 November 2024 - 09:16 WIB

Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput

Thursday, 14 November 2024 - 18:54 WIB

Ketua DPD RI: Keseimbangan Demokrasi dan Ekologi Dibutuhkan Untuk Masa Depan Bangsa

Tuesday, 12 November 2024 - 10:12 WIB

Bala Gibran, Ridwan Kamil Hadiri Tasyakuran Rahayu Saraswati, Ajak Masyarakat Bersatu “RIDO”

Monday, 28 October 2024 - 17:03 WIB

Ratusan Relawan RIDO Gelar dan Nobar Debat Pilkada di DPD Golkar

Berita Terbaru