DAELPOS.com : Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Omah Rayap Resto, Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (16/11). Tokoh perempuan Indonesia yang akrab disapa Rerie itu hadir secara virtual.
Kehadiran Rerie didampingi Anggota MPR RI Eva Yuliana, dan Ketua DPD NasDem Wonogiri Dedy Ramanta. Acara bersama Yayasan Sedulur Sehati Saklawase itu dihadiri oleh masyarakat dan tokoh Kabupaten Wonogiri. Dalam sambutan pembukaannya, Rerie menyajikan fakta bahwa masyarakat saat ini sedang dihadapkan pada krisis multidimensi. Dirinya menghimbau agar masyarakat dapat menahan diri agar tidak larut ke dalam situasi tersebut.
“Isu SARA kembali mengemuka dan mengikis rasa persatuan dan menimbulkan sentimen negatif yang merusak rasa persatuan. Di sini kita sebagai bangsa kita sedang diuji,” kata Rerie seperti dilansir jateng.nasdem.id.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Eva Yuliana menekankan bahwa empat pilar berbangsa dan bernegara penting untuk diilhami oleh masyarakat sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Penjelasan tersebut disampaikan Eva dengan memberikan singkatan sederhana berupa PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945). Dia ingin para peserta mengingat empat pilar berbangsa dan bernegara tersebut dengan mudah.
“Saya dan njenengan sami sudah dihadapkan dengan lingkungan yang heterogen. Perbedaan diciptakan untuk saling menebar kasih sayang satu sama lain,” ujar Eva mengingatkan para peserta.
Dirinya mencontohkan, masyarakat Indonesia telah dihadapkan pada berbagai perbedaan. Namun, dengan rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi, maka masyarakat bisa rukun hingga saat ini dan melewati berbagai masalah kebangsaan.
“Jangan adigang, adigung, adiguna. Orang itu tak boleh sombong, tidak boleh menyepelekan orang lain, dan sebagainya,” Eva mencontohkan falsafah Jawa untuk menjadi contoh dalam bersosial para masyarakat.
Pada kesempatan yang sama Ketua DPD NasDem Wonogiri, Dedy Ramanta menyoroti kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga sekarang. Ia menekankan bahwa solidaritas masyarakat diperlukan dalam situasi seperti sekarang.
Untuk menghadapi krisis yang terus terjadi Dedy pun menekankan bahwa persatuan adalah tindakan nyata untuk bersolidaritas.
“Podo sedulure ayo bantu, podo kancane ayo bantu. Kita semua tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir,” tutupnya.