DAELPOS.com – Mengantisipasi adanya lonjakan mobilitas jelang malam pergantian tahun dan arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022 di daerah Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng), Pemerintah telah mengadakan rapat koordinasi (rakor) bersama sejumlah pihak pada Kamis (30/12/2021).
Rakor yang diadakan di dua lokasi yang berbeda ini, dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan terkait diantaranya, Kemenkes, Satgas Penanganan COVID-19, Kemendagri, Pemkab Cirebon, Polres se-Jawa Barat, Dinas Perhubungan, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Pol. Yusri Yunus, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kepala BPJT PUPR Danang Parikesit, serta, perwakilan dari BNPB, dan jajaran Polres se-Jawa Tengah.
“Saya ditugaskan Presiden untuk berkoordinasi dan berkolaborasi untuk menangani mobilitas di masa Nataru ini agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19, sehingga ekonomi bisa terus berjalan. Pesannya adalah kita harus melayani mobilitas dengan baik, tidak ada putar balik, tetapi prokes harus dijaga dengan ketat,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Adapun rakor tersebut diantaranya menghasilkan rencana pengawasan di sejumlah titik-titik krusial seperti di daerah wisata. Menhub mengungkapkan, di Jawa Tengah, daerah Kalikangkung menjadi perhatian utama yang harus diantisipasi bakal terjadi lonjakan mobilitas.
“Tanggal 1 atau 2 Januari 2022 arus balik tetap ada. Saya mohon dukungan kepada Kapolda Jateng untuk mengkalkulasi dengan rinci perkiraan jumlah pergerakan kendaraan agar bisa diantisipasi dengan baik,” ucap Menhub.
Menhub mengimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak, untuk tetap di rumah dan kalaupun harus bepergian harus menjaga prokes dengan ketat.
Dalam rakor tersebut, Menhub juga meminta dilakukannya ramp check terhadap bus-bus pariwisata untuk menjaga keselamatan.
Selain itu, Menhub juga meminta untuk mengantisipasi wilayah-wilayah yang rawan bencana di Jawa Tengah seperti Banjarnegara dan Banyumas.
Pada kesempatan yang sama, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan pada malam tahun baru maupun pada saat arus balik.
“Seluruh jalan tol di Jateng sudah terpantau CCTV, yang kendalinya ada di Kalikangkung. Manakala terjadi kepadatan, kita lakukan buka gate, one way, contra flow, dan rekayasa lainnya,” tutur Ahmad Lutfi.
Kapolda juga menuturkan, pihaknya tidak mengeluarkan izin keramaian dan menutup alun-alun, serta telah menjaga rest area dengan bantuan para petugas dari Satgas COVID-19.
Menurut data dari Badan Pengelola Jalan Tol, data pergerakan kendaaraan mengarah ke Jateng meningkat sebanyak 25 persen. Untuk pergerakan arus baliknya baru 10 persen, yang dapat diartikan masih ada masyarakat yang belum melakukan perjalanan arus balik.
Sementara untuk wilayah Jawa Barat, Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas di sejumlah titik jika terjadi kemacetan.
Sejumlah titik tersebut diantaranya yaitu: pertemuan antara tol Cipularang dan Cipali, daerah puncak Bogor, dan Nagrek.
“Adapun antisipasi yang dilakukan yakni contra flow, pengalihan jalur alternatif baik bagi kendaraan pribadi maupun kendaraan barang sumbu tiga,” imbuh Yusri Yunus.