DAELPOS.com – Presiden RI ke-5 yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menuturkan harapannya untuk Indonesia menjadi negara yang dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Cita-cita mulia dapat terwujudkan ketika anak-anak Indonesia secara menyeluruh cerdas dan sehat lahir dan batin.
Harapan ini disampaikan Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara kunci pada webinar Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia yang disiarkan langsung via YouTube Tribun Jateng, Kamis (17/3).
Karena itu, Megawati meminta masyarakat Indonesia terutama perempuan Indonesia punya niat yang kuat untuk menciptakan generasi emas Indonesia. Dengan niat dan kemauan yang tinggi, perempuan harus maju kedepan dan turun kebawah untuk melayani masyarakat, bergerak bersama melawan permasalahan stunting.
“Kaum perempuan memiliki tugas untuk melahirkan sehingga perempuan ini menjadi penuh tanggung jawab, program Keluarga Berencana (KB) bukan untuk memandulkan tapi supaya bisa memberikan perencanaan yang baik, untuk membesarkan dan membangun anak-anak menjadi cerdas, sehat, pintar lahir batin, bila berhasil Indonesia maju pasti tercapai” tegasnya.
Megawati pun mengajak kaum perempuan dan masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama melawan permasalahan stunting. Masalahnya adalah bisa atau tidaknya memberantas stunting bergantung pada niat dan kesungguhan masing-masing.
“Saya di sini membantu dari sisi menyadarkan bahwa para kaum perempuan khususnya di Indonesia penuh tanggunjawab dan harus belajar. Tidak hanya mengandung dan melahirkan anak, tapi lebih penting dari itu memikirkan kedepannya bagaimana, membesarkan anak, menentukan jarak, termasuk bagaimana supaya anak bisa menjadi cerdas, sehat, pintar lahir dan batin”.
Lebih lanjut Megawati mengatakan kaum perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas serta menjadi perempuan cerdas. Karena, lanjutnya, perempuan adalah calon ibu dan ibu yang diberikan tanggungjawab untuk mendidik anak.
“Apabila anak tumbuh sehat dan cerdas maka tingkat stunting di Indonesia bisa ditekan, sehingga target untuk menuju generasi emas Indonesia pada tahun 2045 nanti bisa tercapai,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menambahkan, salah satu isu tumbuh kembang anak usia dini yang menjadi prioritas pemerintah adalah stunting. Sesuai data studi status gizi Indonesia tahu 2021 menunjukkan dari 34 provinsi di Indonesia yang medapat kategori baik hanya provinsi Bali.
Penurunan stunting di Indonesia selama delapan tahun terakhir yaitu 2013-2021 masih berada diangka 2,0 persen khususnya tahun 2021, sedangkan untuk angka stunting adalah 24,4 persen. Padahal target RPJMN penurunan sebesar 14 persen atau 2,7 persen per tahun.
“Stunting bersumber dari pola asuh, pola makan yang kurang baik dan sanitasi yang kurang layak. Hal ini mengakibatkan terhambatnya tumbuh kembang anak, seperti penurunan fungsi kekebalan, gangguan metabolism tubuh, perkembangan otak tidak maksimal yang mempengaruhi kemampuan mental dan prestasi belajar yang buruk. Sesuai data WHO salah satu penyebab masalah stunting karena tingginya angka pernikahan dini yang secara psikologis belum matang, termasuk mengenai kehamilan, pola asuh anak,” papar Bintang.