Node, Jenama Sepatu Lokal yang Memanfaatkan Limbah Produksi Pertanian

Friday, 24 June 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Beberapa tahun belakangan ini, produk-produk dengan klaim ramah lingkungan kian menjamur. Masyarakat pun menyambut tren tersebut dengan antusias. Ini merupakan salah satu upaya sederhana yang dilakukan untuk menjaga bumi tetap sehat. Beberapa produk ramah lingkungan yang banyak digunakan antara lain tas belanja kain, sedotan stainless, perlengkapan makan-minum untuk menghindari alat-alat sekali pakai, pembalut kain, menstrual cup, hingga sabun multiguna non deterjen.

Kebanyakan barang-barang tersebut merupakan alternatif dari pilihan sebelumnya yang kurang ramah lingkungan, sekali pakai, dan mengakibatkan jumlah sampah yang meningkat. Namun, ada satu produk ramah lingkungan yang dibuat dengan memanfaatkan komponen alami dari limbah produksi pertanian. Jenama tersebut ialah Node, singkatan dari No Deforestation, yang memproduksi sepatu dari limbah jerami dan sekam.

Sepatu ramah lingkungan Node biosneakers ini merupakan hasil riset dan produksi produksi PT. Triangkasa Lestari Utama (TLU) yang bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) serta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.

Fadjry Djufry, Kepala Balitbangtan, mengatakan bahwa kehadiran sepatu biosneakers ini merupakan salah satu kontribusi dari Balitbangtan dalam memanfaatkan limbah prduksi pertanian. Ia juga menerangkan kehadiran biosneakers ini menjadi sebuah inovasi yang penuh manfaat karena berhasil memanfaatkan limbah, meningkatkan nilai tambah, daya saing, substitusi impor, dan pelestarian lingungan.

Kementerian Pertanian terus mendorong penciptaan inovasi yang mampu memberikan nilai tambah pada hasil pertanian secara berkelanjutan, seiring upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan kelompok masyarakat lainnya,” ujarnya.

Pembuatan sepatu Node menggunakan bahan baku 95 persen organik, ramah lingkungan, dan limbah dari sepatunya sendiri dapat terurai secara alami. Pada bagian sol luar terbuat dari karet alam dengan campuran biosilika dari sekam padi. Sedangkan sol bagian dalamnya terbuat dari serat bambu. Untuk penggunaan kulit biosneakers ini merupakan kain berbahan rami dan tali sepatu katun dari 100 persen kapas.

See also  Hari Lingkungan Hidup 2025: Pertamina Drilling Gelar Uji Emisi

Setidaknya ada 13 komponen alami yang digunakan sebagai bahan baku sepati Node, misalnya sekam padi, karet alam, kain goni, serat kenaf, dan perekat sepatunya dari bahan berbasis eucalyptus. Sepatu Node juga tidak ada unsur plastik atapun logam.

Dijelaskan Prayudi Syamsuri selaku Kepala BB Pascapanen, kelahiran sepatu Node ini berawal dari keinginan Menteri Pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani, baik melalui peningkatan produktivitas dan produksi padi, ataupun dari pemanfaatan produk sampingan dan limbah seperti sekam. Tentunya selain memproduksi beras, Indonesia juga setiap tahunnya menghasilkan lebih dari 10 ton sekam padi sebagai hasil samping atau limbah dari penggilingan padi yang belum banyak dimanfaatkan.

Sekam merupajan kulit padi setelah diambil bulir berasnya dan merupakan hasil sampingan dari penggilingan padi selain bekatul. Melimpahnya sekam seringkali dibuang begitu saja karena dianggap limbah.

Dari hasil riset BB Pascapanen menunjukkan bahwa sekam padir ternyata memiliki kandungan silika tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan industri yang selama ini dipenuhi dari impor. Kata Prayudi, silikam dari sekam atau biosilika dalam bentuk cair bisa diberikan kembali ke tanaman padi untuk memaksimalkan hasil panen.

Sedangkan dari hasil kolaborasi riset BB Pascapanen dengan PT TLU menunjukkan bahwa biosilika dari sekam padi mempunyai sejumlah kelebihan untuk digunakan sebagai bahan pengisi barang jadi karet, misalnya seperti biosneakers, dibandingkan dengan silika asal bahan tambang yang selama ini banyak diimpor.

Perlu diketahui bahwa jumlah gabah di Indonesia per tahun dapat mencapai 55 juta ton dan 11 juta ton di antaranya berupa limbah sekam padi. Dari satu ton sekam tersebut dapat menghasilkan 150-200 kilogram silika, yang berarti bisa didapatkan 2,2 ton silika per tahun dari limbah sekam padi yang ada.

See also  Perkuat Teknologi dan SDM, PLN Enjiniring Jalin Kolaborasi Global dengan EPPEI

BB Pascapanen pun telah berhasil mengembangkan teknologi sol-gel energi rendah dengan skala semi pilot untuk memproduksi silika dari sekam padi. Ukuran partikelnya skala nanometer sekitar 20-200 mm yang dinamakan nanobiosilika. Prayudi menjelaskan bahwa salah satu produk biosilika dapat dimanfaatkan sebagai filler penguat pada karet sol sepatu yang nantinya dapat cepat terurai.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa sepatu Node yang terbuat dari bahan-bahan pertanian lokal dan ramah lingkungan ini merupakan kolaborasi apik antara pemerintah dengan pelaku usaha ekonomi kreatif.

“Kita lihat pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kreativitas anak muda pelaku usaha. Anggapan awal industri sepatu tidak berhubungan dengan pertanian, ternyata malah sangat nyambung,” ungkapnya.

Untuk produk sepatu Node dijual dengan harga mulai Rp400 ribu hingga Rp1,2 jutaan. Produksi sepatu Node dari rentang waktu Oktober 2020 hingga 2021 telah memanfaatkan sebanyak 8,8 ton sekam padi, 4 ton karet alam, 1,5 ton getah pinus, 1,5 ton minyak kelapa, dan 3 ton berbagai serat alam.

Menurut penjelasan David Chrisnaldi sebagai pendiri Node, pihaknya menyediakan layanan pengolahan produk habis masa pakai sekitar tiga sampai lima tahun dengan mendekomposisi sol sepatu dan daur ulang bagian upper sepatu.

Pembeli pun tak perlu khawatir soal kualitas bahan dan keawetan sepatu. Sebab, meski bahan bakunya dari tanaman tidak berarti cepat rusak. Kata David, nanobiosiloka dari sekam padi membuat alas kaki dengan fleksibilitas tinggi sehingga kuat, lentur, dan pastinya tidak kaku. Pun, sepatu Node memiliki daya cengkeram tinggi atau antislip pada kondisi basah, sepatunya ringan dan nyaman digunakan.

Berita Terkait

Hadapi Kendala di Lapangan, Menteri ESDM Minta PT PLN Segera Pulihkan Listrik Aceh
Pertamina Salurkan Air Bersih Siap Minum bagi Warga Aceh Tamiang
PLN Nusantara Power Kembali Sabet Juara 1 ARA 2024, Bukti Pengelolaan GCG Terbaik
Gerak Cepat PLN Icon Plus Pulihkan Jaringan Telekomunikasi GI Singkarak Pascabencana di Sumatera Barat
PLN Icon Plus Pasang Internet Satelit untuk Mendukung Komunikasi Darurat di Aceh Utara
PLN Minta Maaf Pemulihan Listrik di Aceh Terhambat, Tetap Berkomitmen Percepat Penormalan
Pertamina Jamin Energi Aman! Pasokan BBM-LPG di Lokasi Bencana Sumatera
PLN EPI Paparkan Pengembangan Infrastruktur LNG Indonesia di World LNG Summit ke 25

Berita Terkait

Wednesday, 10 December 2025 - 12:59 WIB

Hadapi Kendala di Lapangan, Menteri ESDM Minta PT PLN Segera Pulihkan Listrik Aceh

Wednesday, 10 December 2025 - 10:33 WIB

Pertamina Salurkan Air Bersih Siap Minum bagi Warga Aceh Tamiang

Wednesday, 10 December 2025 - 08:43 WIB

PLN Nusantara Power Kembali Sabet Juara 1 ARA 2024, Bukti Pengelolaan GCG Terbaik

Tuesday, 9 December 2025 - 22:55 WIB

Gerak Cepat PLN Icon Plus Pulihkan Jaringan Telekomunikasi GI Singkarak Pascabencana di Sumatera Barat

Tuesday, 9 December 2025 - 22:52 WIB

PLN Icon Plus Pasang Internet Satelit untuk Mendukung Komunikasi Darurat di Aceh Utara

Berita Terbaru

Olahraga

Tim Voli Putri Indonesia Libas Malaysia 3-0 di Laga Pembuka

Wednesday, 10 Dec 2025 - 22:44 WIB

Nasional

Pemulihan Infrastruktur Sumut Capai 78,69% Per Desembar

Wednesday, 10 Dec 2025 - 22:34 WIB

Ekonomi - Bisnis

Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan

Wednesday, 10 Dec 2025 - 17:10 WIB

Berita Utama

Ketua DPD RI: Status Bencana Penting, Namun Penanganan Cepat Lebih Utama

Wednesday, 10 Dec 2025 - 16:54 WIB