Marak Penambangan Ilegal di Musi Banyuasin Sudah Menghawatirkan, Yulian Gunhar Minta Panglima TNI Turun Tangan

0
6

DAELPOS.com – Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar, geram atas masih maraknya praktik penambangan minyak ilegal yang marak di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Bahkan ia meminta Panglima TNI turun tangan mengatasi penambangan ilegal itu, karena sudah sering disampaikan kepada aparat kepolisian, pemda, dan juga Kementerian ESDM, namun belum ada tindakan nyata.

“Kami sudah sering sampaikan kepada pihak kepolisian, bahkan Pemda, dan juga Kementerian ESDM, tetapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Mudah-mudahan kalau TNI yang turun tangan, semua bisa diselesaikan, segera,” katanya  dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).

Menurutnya keberadaan sumur-sumur tambang ilegal itu harus segera ditertibkan, karena rawan minimbulkan kecelakaan yang membahayakan keselamatan warga sekitarnya.

“Seperti kecelakaan yang baru-baru ini terjadi di Jalan Nusantara Kampung Baru Kecamatan Keluang. Dimana semburan minyak hasil pengeboran sumur secara ilegal terpantau  mengalir seperti aliran sungai di sekitar pemukiman warga,” katanya.

Menurut legislator asal Sumatera Selatan itu, kegiatan tambang ilegal yang marak di Muba, sangat merugikan negara  karena minyak yang dihasilkan dari proses pengeboran ilegal itu, tentu tidak dilaporkan kepada pemerintah. Ditambah lagi dampak lingkungan yang menurutnya sangat merusak.

“Sumur-sumur tambang ilegal itu diperkirakan menghasilkan 10 ribu barel per hari, tanpa ada pengawasan dari pemerintah. Apalagi timbul kerusakan  lingkungan akibat driling yang dilakukan masyarakat yang tidak memenuhi standar,” katanya.

Oleh karena itu, Gunhar menambahkan, maraknya penambangan minyak ilegal di Muba yang seakan tanpa tersentuh hukum itu, menurutnya sangat ironis. Ketika  Indonesia saat ini sangat membutuhkan suplai minyak bumi, demi memenuhi cadangan BBM dalam negeri yang menipis.

“Saat ini Indonesia sedang membutuhkan suply oil crued demi kebutuhan BBM dalam negeri. Bahkan harus impor dengan anggaran yang besar,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here