DAELPOS.com – PT JakLingko Indonesia bersama Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta telah melakukan penerapan proses bisnis baru berupa One Man One Ticket dan kewajiban tap in dan tap out bagi seluruh penumpang yang akan melakukan perjalanan dengan menggunakan layanan tersebut.
Proses bisnis baru yang dimulai sejak Selasa (4/10) ini ditujukan agar para operator dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa mengelola data perjalanan penumpang yang lebih akurat, sehingga dapat membuat kebijakan transportasi yang lebih memudahkan masyarakat.
Corporate Secretary PT JakLingko Indonesia, Kevin Haikal mengatakan, sehubungan penerapan proses bisnis baru ini, pihaknya maupun operator telah melakukan sosialisasi melalui pelatihan serta menyebarkan buku panduan kepada 4.232 petugas halte maupun stasiun.
“Sosialisasi untuk penumpang melalui channel media sosial maupun media cetak yang berada di halte atau stasiun,” ujarnya, Rabu (5/10).
Apabila penumpang mengalami keadaan kartu terblokir pada saat ingin masuk ke dalam halte atau stasiun, maka dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1. Pastikan setiap perjalanan untuk tap in-tap out.
2. Jika perjalanan sebelumnya tidak melakukan tap out, maka kartu akan menunjukkan pesan ‘error‘ kartu telah digunakan, silahkan gunakan kartu lainnya”, maka dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
–Reset kartu (MRTJ, dan LRTJ dilakukan pada loket; Transjakarta melakukan tap in dua kali pada reader).
-Pastikan saldo di kartu mencukupi sesuai dengan harga tiket perjalanan penumpang berikutnya.
-Untuk membuka blokir, akan dipotong biaya perjalanan terjauh sebelumnya pada kartu penumpang.
“Manfaat lain untuk masyarakat dapat menikmati Tarif Integrasi melalui Kartu Uang Elektronik (KUE) sebesar maksimal Rp 10.000 selama tiga jam untuk perjalanan multimoda Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta,” urai Kevin.
Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor menjelaskan, pelanggan Transjakarta perlu melakukan tempel KUE saat naik dan turun bus. Hal tersebut diterapkan seiring dengan pemberlakuan tarif integrasi moda transportasi publik di Jakarta yang berlaku mulai hari ini.
“Apabila pelanggan tidak melakukan tempel kartu baik saat naik atau turun, maka konsekuensinya kartu akan terblokir. Pelanggan perlu melakukan atur ulang dan biaya perjalanan sebelumnya akan dikenakan pada perjalanan berikutnya,” kata Anang.
Untuk membuka blokir kartu, pelanggan mengatur ulang kartu pada gate yang tersedia di seluruh halte maupun alat tempel kartu (tap on bus) yang ada di seluruh armada non-BRT.
Selain itu, pelanggan perlu memiliki saldo minimum Rp 5.000 untuk memanfaatkan layanan Transjakarta. Jika saldo tidak mencukupi, pelanggan tidak dapat menggunakan layanan Transjakarta, kecuali untuk layanan gratis.
“Jadi selalu pastikan pelanggan memiliki saldo minimum sebelum menggunakan layanan Transjakarta dan melakukan tempel kartu saat naik dan turun bus (tap in dan tap out),” tandas Anang.