Dana CSR BUMN Pupuk Perlu Diarahkan untuk Pelaku Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura

Saturday, 24 December 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto istimewa

foto istimewa

DAELPOS.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR mendorong agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari seluruh BUMN Pupuk diarahkan kepada proses produksi, yakni dialokasikan kepada para pelaku pertanian, perkebunan dan, hortikultura. Sehingga, para pelaku tersebut bisa membeli pupuk non subsidi.

Pria yang kerap disapa Kang Dedi ini menyayangkan selama ini BUMN kurang tepat dalam menyalurkan dana CSR-nya. Menurutnya, dana CSR semestinya diarahkan sesuai konteks dari bidang usaha yang dijalankan BUMN itu.

Hal itu Dedi sampaikan saat merespon keluhan para petani jeruk saat melakukan tinjauan lapangan dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi IV DPR RI di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Para petani jeruk ini mengeluhkan tidak adanya subsidi pupuk untuk budidaya jeruk. 

“Misalnya produksinya pupuk, hubungannya dengan petani, (tapi) diarahkan ke UMKM nantinya ke warung, ke toko, ke pedagang, kan seharusnya diarahkan kepada konteks. Karena dia itu dari petani hidupnya. Harusnya CSR-nya Kembali untuk menghidupi petani-petani kecil. Herannya selama ini kalau ngomongin UMKM ngomongnya pasti perdagangan, gak ngomong pertanian, padahal itu juga UMKM kan?” terang Dedi, Selasa (20/12/2022).

Lebih jauh, Mantan Bupati Purwakarta itu mengapresiasi masyarakat Bali yang hingga kini masih konsisten menjaga tradisi. Dia menuturkan, biasanya ketika suatu masyarakat tertinggal lalu ‘loncat’ kepada tren modernisme, yang terjadi adalah tradisinya tidak terawat modernnya tidak tercapai.

“Saya mempelajari Bali. Di sini tradisi tetap dipelihara dan dijaga. Akhirnya apa? Akhirnya rakyatnya produktif dengan tradisi. Maka lahirlah tradisi berkebun jeruk, tradisi berkebun cabai rawit, pelihara sapi, pelihara ayam. Akhirnya punyalah semua. Ketika Bali punya semuanya, maka lahirlah ke pasar. Harga-harganya lebih murah daripada di Jawa Barat, DKI dan Banten. Itulah uniknya Bali.” Pungkas Politisi Fraksi Partai Golkar ini. 

See also  Monitor Harian Kelistrikan Nataru, Dirut PLN Pastikan Listrik Aman dan Andal

Berita Terkait

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua
Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya
Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa
Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos
Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 18:15 WIB

Mengabdi di Laut, PIS & doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal Layani Masyarakat 3T di Papua

Saturday, 5 July 2025 - 15:34 WIB

Bantuan Hutama Karya Group Dongkrak Kualitas Pendidikan Santri di Tasikmalaya

Friday, 4 July 2025 - 20:53 WIB

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Friday, 4 July 2025 - 20:51 WIB

Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB