Gus Imin: Perlu Tindakan Ekstrem Cegah Narkoba ‘Zombie’ Masuk RI

Saturday, 3 June 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar / foto ist

Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar / foto ist

DAELPOS.com – Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) mendorong pemerintah bersama instansi terkait melakukan tindakan ekstrem mencegah masuknya Narkoba ‘Zombie’ di Indonesia. Menurutnya, tindakan preventif harus dilakukan demi melindungi generasi penerus bangsa dari jerat penyalahgunaan narkotika.

“Saya kira pemerintah dan aparat terkait perlu melakukan tindakan ekstrem, bagaimanapun Narkoba Zombie ini berbahaya, bisa jadi lebih berbahaya dibanding Narkoba jenis lain,” kata politisi yang akrab disapa Gus Imin itu dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria pada Rabu (31/5/2023). 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta Polri mengintensifkan kerjasama dengan kementerian dan lembaga lain demi memastikan Indonesia aman dari peredaran Narkoba Zombie. Menurutnya kerjasama lintas sektor akan mengoptimalkan pencegahan masuknya Narkoba yang memiliki nama lain Flakka itu.  

“Harus ada kerja sama lintas instansi sehingga Indonesia bisa menutup rapat masuknya narkoba yang sangat membahayakan ini. DPR juga akan turut mengawal untuk memastikan pencegahan peredaran narkoba dapat berjalan optimal,” tegasnya.

Secara khusus Legislator Dapil Jawa Timur VIII tersebut menyoroti jalur masuknya narkoba ke Indonesia. Ia mengatakan, pihak berwenang harus melakukan pengawasan ketat di setiap pintu masuk yang berada di wilayah Indonesia, termasuk dari jalur laut.

“Sebagai negara maritim, Indonesia punya banyak jalur masuk. Saya tegaskan, tutup akses jalur-jalur tikus sehingga kita tidak kecolongan. Tentunya ini memerlukan kerja bersama,” tutur anggota komisi I itu

Sebelumnya santer diberitakan kondisi Kota Philadelphia di negara bagian Pennsylvania, AS, cukup mengkhawatirkan akibat maraknya pengguna narkoba Flakka yang berasal dari obat tranq atau dikenal dengan xylazine. Para pecandu narkoba tampak berkeliaran di salah satu kawasan di Philadelphia yang dikenal sebagai pasar bebas narkotika. 

See also  NasDem Ingin Koalisi Solid

Banyak di antara mereka mencampur obat ini dengan heroin, fentanil, dan ekstasi yang berujung efek serius sehingga Pemerintah AS telah menetapkan kombinasi Narkoba tersebut sebagai ancaman baru karena kasus overdosis dan kematian di penjuru AS terus mengalami peningkatan.

Dari video yang viral di media sosial, pecandu Narkoba Flakka di Philadelphia tampak berkumpul dalam kondisi yang mengenaskan di pinggir jalan. Mereka terlihat seperti zombie karena banyak yang melamun, berjalan tanpa arah dengan tatapan kosong, bahkan sampai ada yang pingsan. 

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB