DAELPOS.com -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono secara khusus mengharapkan dukungan International Water Resources Association (IWRA) dan Asia Water Council (AWC) untuk melahirkan hasil konkrit dalam 10th World Water Forum 2024 mendatang di Bali. Hal tersebut diungkapkan Menteri Basuki dalam pertemuan bilateral pada 2nd Stakeholder Consultation Meeting pada 12-13 Oktober 2023 lalu.
Dalam pertemuan tersebut Menteri Basuki juga mengusulkan agar IWRA mempunyai sekretariat nasional (chapter) di Indonesia sepertinya halnya International Commission on Large Dams (ICOLD) dengan National Committee on Large Dams (INACOLD) dan International Commission on Irrigation and Drainage (ICID) dengan Indonesian National Committee On Irrigation And Drainage (INACID)/ Komite Nasional Indonesia untuk Irigasi dan Drainase (KNI-ID).
“Sejauh ini kami memiliki asosiasi profesi di bidang sumber daya air seperti Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI),” kata Menteri Basuki.
Menjawab hal tersebut, Direktur Eksekutif International
Water Resources Association (IWRA) Callum Clench mempersilahkan pihak Indonesia untuk mengirimkan surat berupa Letter of Interest untuk mempunyai sekretariat nasional (chapter) di Indonesia dari IWRA.
“Hal tersebut sangat memungkinkan untuk bisa ada sekretariat nasional IWRA di Indonesia. Untuk itu kami persilakan Indonesia mengirimkan surat resmi untuk proses selanjutnya,” kata Callum Clench.
Dalam kesempatan tersebut Callum juga mengundang Menteri Basuki untuk dapat hadir di Kongres terkait Kepulauan Kecil pada tahun 2024 mendatang. “Kami akan mengirim informasi lebih lanjut tentang island congress tahun depan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Asia Water Council (AWC) dan juga General Manager K-Water Yong-deok Cho, Menteri Basuki membahas perkembangan rencana kerja sama bidang air.
Beberapa bentuk kerjasama K-Water dengan Indonesia tersebut yakni dalam pelaksanaan Bendungan Karian di Jawa Barat yang merupakan salah satu proyek public private partnership (PPP). Dan juga pengembangan water treatment plant Sepaku Semoi di IKN Nusantara yang menggunakan teknologi zero carbon, sebagai upaya dalam mendukung Green Transition Initiatives (GTI) platform. (*)