DAELPOS.com – Berumur 7 tahun, 6 bulan, dan 13 hari saat melahirkan anak badak jantan, badak Delilah merupakan individu badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) kedua yang lahir dari perkawinan badak Ratu dan badak Andalas di SRS TNWK pada tahun 2016.
Berdasarkan catatan medisnya, Delilah lahir dengan bobot seberat 25 kg, sama dengan bobot anaknya yang lahir Sabtu lalu (25/11). Saat terakhir ditimbang pada Jumat (17/11), bobot Delilah seberat 752 kg.
Zulfi Arsan, dokter hewan dari SRS TNWK menceritakan ketika Delilah dilahirkan, tim dokter hewan dan petugas satwa SRS TNWK merasa cemas. Kelahiran Delilah terjadi pada Kamis, 12 Mei 2016 pukul 05.40 WIB dengan posisi lahir presentasi posterior dimana kaki belakang keluar lebih dahulu. Selain karena terlahir sungsang, Delilah kecil tidak menunjukkan tanda-tanda bernapas selama hampir satu menit setelah kelahirannya.
“Satu menit yang dirasakan sangat lama bagi semua anggota tim yang terlibat dalam proses persalinan. Delilah kecil mulai berjalan pada pukul 06.37 WIB dan menyusu pertama pada pukul 07.37 WIB,” tambah Zulfi.
Delilah sendiri merupakan nama yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2016. Berbagai tafsir muncul terkait penamaan tersebut. Pertama, Delilah merupakan kekasih manusia kuat bernama Samson. Kedua, disadur dari bahasa Arab, Di’l Allah, yang dalam bahasa Indonesia berarti anugerah dari Allah. Dan ketiga, ada juga tafsiran dalam bahasa Jawa, Ndelalah kersaning Allah, yang artinya keajaiban atas karunia Allah.
“Apapun tafsirnya, Delilah telah membuktikan bahwa dia merupakan badak betina yang kuat dan penuh anugerah, dimana proses kelahiran anaknya terjadi di alam, bukan di dalam kandang perawatan (boma), dan tanpa campur tangan tim dokter hewan maupun penjaga satwa,” ungkap Hermawan, Plt. Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas.
Hermawan menjelaskan, kebuntingan Delilah juga bisa dibilang cukup ajaib bila dibandingkan dengan badak betina lainnya yang berada di SRS TNWK. Hanya perlu satu kali perkawinan dengan badak jantan Harapan, Delilah langsung mengalami kebuntingan hingga melahirkan bayi badak jantan pada Sabtu (25/11).
“Hal ini berbeda dengan badak Ratu dan badak Rosa yang sempat mengalami beberapa kali keguguran sebelum akhirnya bunting dan melahirkan beberapa individu badak,” imbuh Hermawan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, badak Ratu merupakan induk dari Andatu (23 Juni 2012), Delilah (12 Mei 2016), dan individu badak betina yang lahir pada tanggal 30 September 2023 lalu. Sementara itu, badak Rosa merupakan induk dari Sedah Mirah, individu badak betina yang lahir pada tanggal 24 Maret 2022.
Menurut Zulfi, ada hal yang menarik saat pertama kali diketahui bahwa Delilah telah melahirkan. Sekitar pukul 08.19 WIB, Edi Parwito atau akrab disapa Parlan, penjaga badak Delilah mengabarkan bahwa badak Delilah telah melahirkan di dalam hutan.
“Setelah dipastikan bahwa yang bersama Delilah benar-benar anak badak, tim dokter hewan langsung menuju lokasi. Parlan juga menyampaikan bahwa anak Delilah berjenis kelamin jantan dan dalam kondisi baik-baik saja bersama induknya,” jelas Zulfi.
Hermawan menambahkan, kelahiran anak badak Delilah ini menunjukkan bahwa masa depan konservasi badak sumatera ada di Indonesia, khususnya di Taman Nasional Way Kambas.
“Dukung terus upaya konservasi satwa ini sebagai bagian dari tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia,” pungkas Hermawan. (*)