DAELPOS.com – Situasi bangsa saat ini sedang dalam kondisi prihatin akibat menguatnya ancaman perpecahan bangsa, apalagi dalam waktu dekat akan dilaksanakannya Pemilu 2024. Partai Golkar sebagai salah satu pilar kehidupan berdemokrasi di Indonesia harus tampil terdepan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus penjaga kebhinnekaan demi kokohnya NKRI.
“Bagi Golkar keutuhan NKRI adalah di atas segalanya. Karena itu, penting bagi kita semua untuk mempererat silaturahmi diantara sesama anak bangsa dan elemen masyarakat lainnya agar bisa menyatukan perbedaan sikap maupun pendapat yang kerap terjadi,” ujar Anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi Partai Golkar M. Salim Fakhry, MM saat acara Sosialisasi Empat Pilar di Aceh Tenggara, Senin,(24/01/2024).
Dihadapan jajaran pengurus baru dan keluarga besar Partai Golkar Aceh Tenggara, politisi partai berlambang beringin itu menegaskan bahwa demokrasi dan perpolitikan yang dibangun di Indonesia seharusnya bukan untuk mempertajam perbedaan, melainkan menjadi sarana menemukan titik persamaan.
Dalam konteks kekinian yang kerap mempertentangkan Islam dengan demokrasi dan kebhinnekaan, Partai Golkar harus tampil terdepan dalam membangun keutuhan NKRI dengan cara memperkuat wawasan kebangsaan sekaligus memahami Islam dalam frame ke-Indonesia-an.
Menurut Fakhry, penghormatan terhadap ajaran agama merupakan hal yang sangat penting dan asasi di negara Republik Indonesia dan hal itu tercermin dari sikap para pendiri bangsa ini yang menempatkan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila pertama dasar negara Pancasila.
Namun demikian, anggota Komisi IV DPR-RI itu menambahkan, wawasan mengenai keagaaman dan kebangsaan itu tidak selayaknya dipertentangkan. Segenap masyarakat Indonesia pada hakikatnya berkewajiban untuk melestarikan Bhineka Tunggal Ika demi menjaga keutuhan NKRI.
“Kerukunan diantara umat beragama jangan sampai terpecah karena bangsa ini sendiri yang akan rugi bila kita larut dalam konflik. Menjaga kerukunan antar umat beragama serta memperkokoh persatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika menjadi kunci utuhnya NKRI,” demikian pungkas Fakhry. (*)