DAELPOS.com – Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) KLHK Agus Justianto memimpin kegiatan penanaman pohon serentak seluruh Indonesia di Provinsi Kalimantan Barat, yang berlokasi di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (7/2).
Jumlah bibit yang ditanam pada penanaman pohon serentak di Kalimantan Barat sebanyak 1.200 batang dengan jenis bibit yang ditanam adalah Bintangor, Matoa, Cempedak, Nangka, Ketapang Kencana, Jambu kristal, Jambu air, Pulai, Jelutung, Pucuk merah, Kopi, Durian, dan Jengkol yang berasal dari Persemaian Permanen BPDAS Kapuas.
Saat menyampaikan sambutan Menteri LHK, Agus Justianto menjelaskan bahwa penanaman pohon serentak ini merupakan upaya konkret dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi.
“Penting bagi kita untuk terus melakukan pelestarian alam mulai dari menanam pohon hingga merawatnya agar tetap tumbuh subur dan produktif menjaga keseimbangan ekosistem. Upaya tersebut perlu dilakukan oleh kita semua, mengingat manusia memiliki posisi penting sebagai garda terdepan untuk melindungi keseimbangan ekosistem,” jelas Agus Justianto seraya mengajak untuk meningkatkan kerjasama dan solidaritas dalam menjaga lingkungan.
Kemudian, Agus Justianto mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkomitmen untuk mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Selain itu juga menjadi catatan bahwa bulan Februari ini kita memperingati hari lahan basah dan untuk itu antara lain KLHK juga menanam di areal lahan basah seperti mangrove.
Lebih lanjut, Agus Justianto menyampaikan aksi penanaman pohon merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Sebagai upaya menjaga bumi dari pemanasan Global yang sudah menjadi ancaman nyata, dan perlu diantisipasi bersama. Kepedulian dan kecintaan bersama dalam menjaga dan merawat lingkungan bisa diwujudkan dengan aksi nyata menanam pohon.
Selanjutnya, Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson menyampaikan Pemerintah Kalimantan Barat sendiri juga sangat berkomitmen dalam upaya pelestarian lahan basah khususnya pada lahan gambut dan mangrove.
Kawasan mangrove Kalimantan Barat sendiri memiliki keunikan khusus yaitu memiliki 2 spesies mangrove yang tergolong langka yakni, Bruguiera Hainesii dan Kandelia candle.
“Untuk jenis Bruguiera Hainesii sendiri jumlahnya tidak lebih dari 300 pohon di dunia, tentunya ini patut kita jaga bersama,” ujarnya.
Penanaman Pohon Serentak di Provinsi Kalimantan Barat turut dihadiri oleh 400 peserta terdiri dari PJ Gubernur Kalimantan Barat, Sekretaris Daerah Pontianak, Direktur lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Ketua Pokja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Kepala BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum, UPT P3E Kalimantan, Kepala UPT BPHL Wilayah VIII Pontianak, Kepala UPT BPDAS Kapuas, Kepala UPT BPKHTL Wilayah III Pontianak, Kepala UPT BKSDA Kalimantan Barat, Kepala UPT BPSKL Kalimantan, Kepala UPT BKSDA Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala BTN Gunung Palung, Kepala BTN Bukit Baka Bukit Raya, UPT Balai PPI Kalimantan, UPT Balai Gakkum LHK, Camat Pontianak Utara, Pimpinan BUMN, PBPH dan PBPHH Provinsi Kalimantan Barat, Para tokoh masyarakat, aktivis pecinta alam dan lingkungan, dan green ambassador.