City Bus, Kemenag Tegaskan Semua Bus Shalawat Ramah Lansia

Wednesday, 18 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan seluruh armada Bus Shalawat yang beroperasi melayani jemaah Indonesia pada musim haji 1445 H/2024 M memiliki spesifikasi city bus. Bus ini memiliki spesifikasi body rendah sehingga memudahkan penumpang untuk naik turun.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri (Diryanlu) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Subhan Cholid, penggunaan city bus ini sejalan dengan layanan haji ramah lansia yang ditetapkan pemerintah.

“Bus Shalawat yang kita sediakan dengan jenis city bus itu seluruhnya itu jenisnya adalah ramah lansia, karena memiliki body rendah,” jelas Diryanlu Subhan Cholid di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Subhan menambahkan, selain city bus yang terdapat puluhan kursi di dalamnya ada lagi city bus vvip. City bus jenis ini, memiliki lintasan lipat di pintunya yang digunakan untuk naik turun kursi roda. “City bus jenis ini, terbatas jumlahnya di Arab Saudi. Saat ini, hanya ada 25 unit dari seluruh jumlah armada city bus yang ada,” ungkap Subhan.

“Nah, 25 unit itu tersebar dalam beberapa syarikat. Nah, syarikat yang kita kontrak untuk layanan shalawat, itu semuanya kita pakai yang jumlahnya 20. Yang lima itu punya syarikat lain yang tidak kita kontrak,” sambungnya.

Fakta ini, lanjut Subhan, perlu dipahami masyarakat. “Artinya apa? Semua bus yang bentuknya VIP untuk layanan lansia, itu 100% sudah kita sewa. Adanya memang hanya 20. Bedanya apa dengan city bus yang lain? Ini kursinya lebih sedikit,” tutur Subhan.

Sejarah Bus Shalawat

Subhan Cholid memaparkan layanan bus shalawat untuk mengantar jemaah haji Indonesia kali pertama diadakan pada tahun 2008. Saat itu, Pemerintah Saudi melakukan pembongkaran hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram, utamanya di daerah Syib Amir. Akibatnya, ketersediaan hotel di sekitar Haram menjadi sangat terbatas. Misi haji Indonesia akhirnya mencari rumah dengan jarak cukup jauh dari Masjidil Haram.

See also  Dirjen Adwil Kemendagri Minta Pemda, Hingga RT/RW Siaga Banjir dan Longsor

“Saat itu, rumah jemaah haji Indonesia, jarak terdekat dari Masjidil Haram, 2 km. Rumah terdekat Haram yang belum dibongkar, harganya naik sehingga tidak terjangkau pagu anggaran,” kenang Subhan Cholid.

“Sementara rumah paling jauh, jaraknya mencapai lebih dari 10 km dari Masjidil Haram, mulai dari kawasan Hijrah, Mukhathat Bank, Bakhutmah, Kholidiyah, Syauqiyah, Rushaifah, Awali, hingga Ka’kiyah ” lanjutnya.

Sejak saat itu kemudian mulai dimasukkan pasal tentang angkutan shalawat. Pada waktu itu, sampai dengan tahun 2010, itu populasi bus dengan jenis city bus, yang memiliki body rendah, tiga pintu, itu jumlahnya sangat terbatas. “Dan itu hanya dimiliki oleh satu perusahaan saja, namanya perusahaan Saptco. Nah, oleh perusahaan Saptco, itu hanya digunakan untuk melayani rute Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali,” terang Subhan.

“Di luar rute itu, orang kalau mau nyewa, itu adanya adalah bis-bis antarkota yang tinggi-tinggi itu,” sambungnya.

Lalu kemudian 2011-2012, pemerintah Indonesia menetapkan jarak terjauh pemondokannya itu 2,5 KM tapi tanpa angkutan. “Kalau Arab Saudi menetapkan 2 KM, itu kita karena juga supaya tetap dapat hotel, kalau hanya 2 KM itu kan hotelnya terbatas,” papar Subhan.

“2,5 KM tapi tidak ada layanan Shalawat. Karena setengah kilo ini kan rumit juga gitu kan. Sehingga 2011-2012, itu tidak ada angkutan Shalawat kita,” lanjutnya.

Kemudian, pada 2013 itu populasi jenis city bus untuk angkutan masal, itu sudah cukup banyak. Beberapa perusahaan itu memiliki spesifikasi bis tersebut.

“Nah, sehingga kemudian mulai 2013 itu, kita sudah mulai menyiapkan skema layanan Shalawat secara lebih detail dengan melibatkan personil-personil dari Kementerian Perhubungan dan juga teman-teman dari Sekolah Tinggi Angkutan Darat untuk menghitung dan juga menyiapkan skema-skema layanan itu,” kata Subhan Cholid.

See also  Mendes PDTT Ingin BPSDM Rumuskan Program Peningkatan SDM Internal dan Eksternal

Pada musim haji 1445 H/2024 M ini, pemerintah menyiapkan total 450 Bus Shalawat yang melayani jemaah di Makkah. Ada 76 halte yang disediakan, untuk 22 rute bus. Bus-bus ini melintasi wilayah pemondokan jemaah haji Indonesia yang berada di daerah Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy.

Berita Terkait

Komite I DPD Apresiasi Kebijakan Kemendes PDT Terjemahkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto
Masyarakat Mukim Lampuuk Desak Pencabutan Status Hutan Lindung dan Penundaan Proyek PLTB
Mendes: Mahasiswa Harus Turun ke Desa untuk Bangun Indonesia
Tandatangani MoU dengan ITB Ahmad Dahlan, Mendes: Kolaborasi Real Bangun Indonesia
Prabowo: Kepercayaan dan Hukum, Kunci Investasi RI
Berdiri Tahun ini, Siapa Calon Dirjen Pesantren?
Antisipasi Cuaca Ekstrem pada Akhir 2025, Kementerian PU Mobilisasi 5.755 Alat Berat dan Terjunkan Ribuan Personel Siaga Bencana
Komitmen Optimalisasi Layanan, Hutama Karya Lakukan Pemeliharaan di Tol Pekanbaru – Dumai

Berita Terkait

Monday, 10 November 2025 - 19:45 WIB

Komite I DPD Apresiasi Kebijakan Kemendes PDT Terjemahkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

Friday, 7 November 2025 - 09:30 WIB

Masyarakat Mukim Lampuuk Desak Pencabutan Status Hutan Lindung dan Penundaan Proyek PLTB

Friday, 7 November 2025 - 06:38 WIB

Mendes: Mahasiswa Harus Turun ke Desa untuk Bangun Indonesia

Friday, 7 November 2025 - 06:35 WIB

Tandatangani MoU dengan ITB Ahmad Dahlan, Mendes: Kolaborasi Real Bangun Indonesia

Thursday, 6 November 2025 - 16:59 WIB

Prabowo: Kepercayaan dan Hukum, Kunci Investasi RI

Berita Terbaru

foto ist

Politik

Gerindra: Kekuasaan Wajib Berpihak pada Rakyat

Monday, 10 Nov 2025 - 20:04 WIB

Megapolitan

Pramono Usulkan Kota Tua dan RS Sumber Waras Jadi PSN

Monday, 10 Nov 2025 - 19:55 WIB