Pemateri LK II Cabang Jakarta Raya, Viva Yoga: Harus Membaca dan Memahami Ideologi

Thursday, 24 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

daelpos.com – Berbahagialah pengurus komisariat bisa mengikuti Latihan Kader (LK) II. Di tahun 1990-an untuk bisa mengikuti latihan kader jenjang ini harus pengurus cabang. Banyaknya pengurus komisariat mengikuti LK II menunjukan proses perkaderan di HMI semakin massif. Ungkapan demikian disampaikan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi saat memberi materi LK II Tingkat Nasional HMI Cabang Jakarta Raya, Depok, 21/7/2025.
.
LK II yang digelar di BBPPMPV, Depok, Jawa Barat, itu diikuti 70 peserta yang datang dari berbagai cabang seperti Medan, Ambon, Bandar Lampung, Garut, Makassar, Surabaya, dan lainnya.

“Beruntung kalian tumbuh di HMI”, ujar Viva Yoga. Lebih lanjut mantan Ketua HMI Cabang Denpasar itu mengatakan dari seluruh generasi muda di Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi tak lebih dari 10 persen. Dari mahasiswa sebanyak itu, yang selanjutnya menjadi aktivis kampus, baik intra maupun ektra kampus semakin sedikit, kurang dari 1 persen.

Sebagai aktivis HMI, kader mempunyai tugas untuk melakukan misi profetik yakni melakukan transformasi sosial. “Untuk bisa melakukan transformasi sosial maka aktivis harus pintar dan cerdas”, ujar mantan Presidium KAHMI 3 periode itu. Untuk bisa cerdas maka ia harus rajin belajar dan membaca. “Berapa jam kalian membaca dalam sehari dan berapa jam dalam sehari bermain medsos”, ucapnya. Viva Yoga menegaskan agar waktu bermain medsos tidak mengalahkan waktu belajar.

Dalam kesempatan itu Viva Yoga mengingatkan berbagai jenjang pelatihan tidak akan memberi dampak atau efek pada kader bila selepas mengikuti acara tidak melakukan apa-apa, tidak beraktivitas dan berorganisasi. Internalisasi pelatihan harus dilakukan secara terus menerus sebab sejatinya nafas HMI adalah perkaderan itu sendiri.

Kader HMI harus mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat. Bekalnya harus menguasai ilmu fakultatif yang spesialistik. Bila mahasiswa kuliah di fakultas ekonomi, maka ia harus paham dengan ilmu yang ditekuni. Demikian pula bila kuliah di fakultas hukum, kedokteran, teknik, dan fakultas lainnya. Hal demikian menurutnya sangat penting sebab bila tidak menguasai ilimu fakultatif maka tidak bisa masuk dalam dunia industri. “Saat ini dunia industri membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan spesialis”, ujar alumnis Pascasarjana MPKP FE UI itu.

See also  Gus Halim: Kerja Keras Layani Warga Desa di Bulan Puasa Itu Ibadah

Menguasai ilmu fakultatif merupakan bagian dari seseorang untuk bisa diterima dalam dunia kerja. Kerja dikatakan tidak sekadar untuk mencari uang, namun juga untuk menegakkan eksistensi. “Bila kita tidak bisa apa-apa maka akan menjadi pengangguran”, tuturnya.

Viva Yoga mendorong kader HMI tidak hanya menguasai ilmu fakultatif namun juga mempelajari ilmu-ilmu yang bersifat holistik komprehensif. Bila ia kuliah di fakultas ekonomi, misalnya, maka juga harus belajar ilmu humaniora, filsafat, agama, budaya, sosial, dan ilmu lainnya. “Belajar ilmu di luar ilmu fakultatif yang ditekuni membuat kader HMI menjadi sosok yang komprehensif”, ujarnya.

Bila kader mampu menguasai ilmu secara komprehensif maka di tengah masyarakat ia mampu mengemban HMI sebagai organisasi yang berciri Islam, Indonesia, intelektual, pergerakan, terpelajar, dan aktivis. “Dan terbukti kader HMI mampu menjawab tantangan jaman”, tuturnya.

Berita Terkait

12 Startup Jebolan Pertamuda Langsung Teken MoU Dengan Investor
Yulian Gunhar Dorong Semangat Persatuan Umat Lewat Peringatan Hari Santri Nasional di Palembang
PLN Icon Plus Jatim Dorong Pemberdayaan Masyarakat melalui Program ICONNET BERDAYA di Sidoarjo
Ketua DPD RI Sultan Dorong Gerakan “Green Democracy” di Pembukaan Tanwir ke-33 IMM malang
Dukung Visi PU608, Kementerian PU Genjot Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya di Wilayah Indonesia Timur
Gandeng SDGs Center Network, Mendes Yandri Pastikan Pembangunan Desa Menyerap Persoalan Warga
Menkes Resmikan Brawijaya Hospital di Travoy Hub
Mendes Yandri: Delegasi Kades ke Tiongkok Wajib Jadi Contoh Wujudkan Desa Terbaik

Berita Terkait

Friday, 31 October 2025 - 08:11 WIB

12 Startup Jebolan Pertamuda Langsung Teken MoU Dengan Investor

Thursday, 30 October 2025 - 14:27 WIB

Yulian Gunhar Dorong Semangat Persatuan Umat Lewat Peringatan Hari Santri Nasional di Palembang

Thursday, 30 October 2025 - 14:22 WIB

PLN Icon Plus Jatim Dorong Pemberdayaan Masyarakat melalui Program ICONNET BERDAYA di Sidoarjo

Thursday, 30 October 2025 - 10:24 WIB

Ketua DPD RI Sultan Dorong Gerakan “Green Democracy” di Pembukaan Tanwir ke-33 IMM malang

Wednesday, 29 October 2025 - 22:54 WIB

Dukung Visi PU608, Kementerian PU Genjot Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya di Wilayah Indonesia Timur

Berita Terbaru

Bertepatan dengan Hari Listrik Nasional (HLN) pada Senin (27/10), PLN EPI resmi menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction and Installation (EPCI) Proyek Pipa Gas West Natuna Transportation System (WNTS) – Pulau Pemping bersama PT Timas Suplindo.

Kiri ke Kanan: Ridwan Dhani Wirianata (Komisaris Independen PLN EPI), Nikson Silalahi (Komisaris Utama PLN EPI), Rakhmad Dewanto (Direktur Utama PLN EPI),  Sulianto Entong (Direktur Utama PT Timas Suplindo), Anggawira (Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas), Hugo Tangara (Director of Bussiness Development PT Timas Suplindo)

Ekonomi - Bisnis

PLN EPI dan Timas Suplindo Teken Kontrak Pipa Gas WNTS–Pemping

Friday, 31 Oct 2025 - 18:11 WIB

foto istimewa

Ekonomi - Bisnis

OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Bagi Bank Syariah

Friday, 31 Oct 2025 - 17:52 WIB

(Foto: BPMI Setpres)

Berita Utama

Prabowo Hadiri KTT APEC 2025, Kuatkan Kerja Sama Kawasan

Friday, 31 Oct 2025 - 12:46 WIB