daelpos.com – Proyek pembangunan Kawasan IT Center Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ragunan Paket 2 yang dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mendapat pengakuan dari para ahli manajemen konstruksi internasional. Ikatan Ahli Lean Construction Management (manajemen konstruksi ramping) melakukan kunjungan langsung pada Kamis (28/8) untuk mengamati penerapan teknologi Lean Construction yang telah meningkatkan efisiensi penjadwalan hingga 18,7%.
Kunjungan yang dipimpin Prof. Ir. Muhammad Abduh, M.T., Ph.D, Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB sekaligus Ketua Umum IAMKRI; Doanh Do, pendiri Lean Construction Blog asal Amerika Serikat; serta Disaintina Ari Nusanti, Direktur Keselamatan dan Keberlanjutan Konstruksi Kementerian PU, bertujuan sebagai sinergi praktisi, akademisi, dan regulator dalam upaya adopsi lean construction secara nasional untuk pengembangan industri konstruksi Indonesia.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan bahwa pengakuan ahli internasional ini membuktikan komitmen perusahaan dalam menerapkan standar konstruksi global. “Apresiasi dari para ahli Lean Construction dunia menegaskan bahwa BUMN Indonesia mampu bersaing dengan praktik konstruksi internasional,” ujar Adjib.
Proyek ini menerapkan pendekatan Lean Construction secara komprehensif melalui sistem penjadwalan yang tepat waktu berbasis system dan takt plan, komitmen kerja yang dapat diandalkan, pengawasan untuk mengurangi waste, perencanaan yang melibatkan pekerja lapangan, dan sistem informasi visual yang mudah dipahami. Implementasi ini terbukti mempercepat penyelesaian proyek yang awalnya direncanakan sampai dengan April 2026 menjadi Desember 2025.
“Penerapan Lean Construction memungkinkan progres dipantau hingga level subkontraktor dan mandor, sehingga masalah dapat terdeteksi sejak dini dan koordinasi antar tim semakin solid,” imbuh Adjib. Selain pendekatan Lean Construction, proyek ini juga memanfaatkan Building Information Modeling (BIM) yang memungkinkan proses perencanaan hingga monitoring evaluasi menjadi lebih detail, dikombinasikan dengan prinsip kerja yang bersih dan teratur,
Pengakuan Ahli Internasional
Doanh Do mengapresiasi langkah Hutama Karya yang telah menerapkan pendekatan Lean Construction secara nyata. “This reflects the organization’s growing maturity in meeting global standards. This success can be positioned as a national benchmark, as HK has effectively demonstrated that Indonesian State-Owned Enterprises can compete with world-class international project practices,” ujarnya.
Prof. Abduh menekankan pentingnya integrasi metode Last Planner, Takt Plan, dan Visual Management dengan pembentukan budaya kerja yang mendukung keterbukaan dan kolaborasi. “Lean construction bukan sekadar tools, tetapi cara berpikir baru yang mendorong perbaikan berkelanjutan. Project IT Center BRI Ragunan sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi model perubahan berkelanjutan,” kata Prof. Abduh.
Proyek yang dimulai 30 Agustus 2024 ini menerapkan lima standar kualitas internasional sekaligus, menjadikannya sebagai salah satu proyek berstandar tinggi. Kompleks seluas 18.914 m² ini terdiri dari Gedung Techno (1 basement + 13 lantai) dan Gedung Cloud (5 lantai + atap). Kedua gedung mengusung konsep “landmark smart, sustainable design” dengan filosofi “Make it Simple but Significant” dan “Start the Future from the Nature”, mengintegrasikan elemen digital Energy, Circuit, dan Ecosystem ke dalam desain lanskap.
Kehadiran IT Center BRI Ragunan diproyeksikan akan mendorong tumbuhnya pusat bisnis dan teknologi di kawasan Ragunan, menciptakan lapangan kerja berkelanjutan serta memicu berkembangnya ekosistem pendukung seperti vendor IT, logistik, dan properti.
“Proyek yang saat ini telah mencapai progress 67,75% ini ditargetkan beroperasi pada Mei 2026, dengan lokasi strategis hanya 400 meter dari Terminal Ragunan dan 450 meter dari Halte Transjakarta Ragunan,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.