Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025

Thursday, 28 March 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Ekonomi digital Indonesia akan terus berkembang, hasil kajian Dewan TIK Nasional memperkirakan pada tahun 2024 diperkirakan menyumbang hingga 4,66% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.  Pertumbuhan tersebut didorong  berbagai sektor industri, terutama sektor e-commerce, transportasi dan makanan, perjalanan online serta dan media online.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan kehadiran ekonomi digital menciptakan berbagai peluang pekerjaan baru yang diperkirakan mencapai 3,7 juta pekerjaan tambahan pada Tahun  2025.

“Kehadiran ekonomi digital berpeluang menciptakan 3,7 juta pekerjaan tambahan di 2025,” tuturnya dalam Digital Economy Dialogue: Social Impact & Adoption in the Digital Economy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (27/03/2024).

Menurut Wamen Nezar Patria, penciptaan lapangan kerja baru ini merupakan hal penting dalam mencapai target Visi Indonesia Emas 2045.

Selain itu, kehadiran ekonomi digital juga menawarkan kemudahan dan kesempatan bagi seluruh kelompok sosial masyarakat, termasuk kelompok rentan, untuk mengakses manfaat ekonomi, inklusi keuangan, pendidikan, dan kesehatan dari platform berbasis ekonomi digital.

“Salah satu bentuknya dapat dilihat dari dampak ekonomi digital bagi pemberdayaan UMKM, meliputi pembukaan akses pasar, mendorong inovasi, peningkatan kualitas, hingga efisiensi operasional dari bisnis UMKM,” jelasnya.

Namun demikian, Wamenkominfo menilai masih terdapat berbagai isu ekosistem ekonomi digital yang perlu diantisipasi, yaitu human capital development, persaingan usaha, dan pelindungan data pribadi.

Menurut Wamen Nezar Patria, isu human capital development meliputi keterbatasan digitally-skilled workers, job displacement, inklusi digital bagi kelompok rentan, dan bias algoritma terhadap kelompok rentan. Adapun isu persaingan usaha meliputi gap pemodalan yang besar, ketimpangan akses atas data, ketergantungan terhadap teknologi tertentu, dan posisi dominan perusahaan teknologi asing.

“Isu kedua mengenai persaingan usaha, apalagi terkait isu fair level playing field yang muncul akibat penetrasi penyediaan layanan teknologi oleh platform dari luar Indonesia,” tandasnya.

See also  Epson Rilis EcoTank Terbaru, Dongkrak Produktivitas Bisnis Kecil

Mengenai isu pelindungan data pribadi, Wamenkominfo menyatakan isu itu meliputi kebocoran data, pemanfaatan algoritma, pengumpulan data secara masif, arus data lintas batas, dan fenomena dark pattern.

“Dark pattern adalah tampilan user interface yang secara sengaja didesain untuk menyembunyikan, mengelabui, menipu, bahkan memeras pengguna, demi keuntungan satu kelompok,” jelasnya.

Guna mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital, Wamenkominfo Nezar Patria berharap diskusi dapat menghasilkan solusi untuk mewujudkan ekonomi digital yang solutif, inovatif, dan adaptif.

“Ketiga payung besar ini merupakan isu yang perlu untuk kita diskusikan bersama untuk tidak hanya diantisipasi, namun juga dicarika solusi bersama,” ungkapnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan penyelenggaraan Forum Dialog Ekonomi Digital Tahun 2024 melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan, salah satunya pemerintah daerah.

“Untuk format yang kali ini kita membawa dalam bentuk dialog, kita memperluas stakeholdernya, jadi tidak hanya pelaku bisnis tapi juga para stakeholder yang lainnya, salah satunya pemerintah daerah,” tuturnya. 

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo berharap Forum Dialog Ekonomi Digital dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai ekonomi digital. Lebih dari itu, forum itu dapat memfasilitasi inklusivitas pengembangan ekonomi digital, mendorong inovasi yang bertanggung jawab dan memperkuat kolaborasi antara stakeholders serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Harapannya ini adalah sebagai landasan awal untuk kita menuju Indonesia Emas di tahun 2045,” pungkasnya.

Dalam acara juga berlangsung penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Program Ekonomi Digital di antara pelaku usaha serta Perjanjian Kerja Sama Ditjen Aptika Kementerian Kominfo dengan PT Elevasi Teknologi Aeronautika Nusantara mengenai Fasilitasi Adopsi Teknologi Digital Sektor Strategis Pertanian.

Forum itu dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dan perwakilan dari kementerian, lembaga dan pemerintah daerah serta perusahaan startup digital.

Berita Terkait

Mulai dari Rp 599ribu, HK Realtindo Tawarkan Paket Menginap Liburan Nataru 2026
SureColor G6030 Resmi Hadir: Terobosan Printer Direct-to-Film Pertama dari Epson
Livin’ Fest 2025 Surabaya: Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif
Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan
PLN Icon Plus Ambil Bagian dalam Penanaman Mangrove untuk Pemulihan Ekosistem Pesisir
PLN Icon Plus Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir di Bireuen
Gerak Cepat dan Sigap, PLN Icon Plus Optimalkan Infrastruktur Komunikasi Pesisir Selatan
PLN Icon Plus Siapkan Talenta Muda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik di Kutoarjo

Berita Terkait

Friday, 12 December 2025 - 12:53 WIB

SureColor G6030 Resmi Hadir: Terobosan Printer Direct-to-Film Pertama dari Epson

Thursday, 11 December 2025 - 16:49 WIB

Livin’ Fest 2025 Surabaya: Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Wednesday, 10 December 2025 - 17:10 WIB

Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan

Tuesday, 9 December 2025 - 22:58 WIB

PLN Icon Plus Ambil Bagian dalam Penanaman Mangrove untuk Pemulihan Ekosistem Pesisir

Tuesday, 9 December 2025 - 22:50 WIB

PLN Icon Plus Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir di Bireuen

Berita Terbaru