DAELPOS.com – Mengingat persoalan yang kerap berulang itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mengimbau Pemprov menyediakan pasokan pangan yang cukup guna menjaga stabilitas harga di akhir tahun.
Pasalnya setiap jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), permintaan warga terhadap bahan pangan pasti meroket.
“Biasanya di akhir tahun ada peningkatan kebutuhan atau permintaan, terutama daging dan bahan pangan lainnya,” ujar Taufik di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (22/10).
Oleh karena itu, ia meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan menyiapkan stok bahan pokok yang cukup. Sehingga tak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga.
“Kami dari Komisi B sudah mewanti-wanti kepada dinas yang berkaitan dengan pangan, seperti Dinas KPKP dan sejumlah BUMD seperti Pasar Jaya, Perumda Darma Jaya, dan PT Tjipinang Food Station,” ucap Taufik.
Dia mengingatkan, bahan pangan dari daerah-daerah pemasok harus dijaga dengan baik. Sehingga kekhawatiran akan kelangkaan dan lonjakan harga tak terjadi.
“Kita meminta bagaimana mengamankan demand dan suplai-nya. Jadi kebutuhan akan meningkat dan sebaiknya kita menjaga ketersediaan dan juga harganya,” tutur Taufik.
Di sisi lain, aparat di sejumlah wilayah kota juga tengah mengawasi situasi dan kondisi pasar. Seperti yang dilakukan personel gabungan di Jakarta Timur.
Walikota Muhammad Anwar didampingi sejumlah pejabat mengantisipasi peredaran produk pangan yang mengandung zat kimia berbahaya.
“Kita pastikan semua produk pangan yang dijual di pasar tradisional ini bebas dari bahan zat kimia berbahaya,” kata Anwar.
Pemeriksaan produk pangan, kata Anwar, dilakukan secara rutin dengan sistem acak agar hasilnya maksimal dan alami. Jika terjadwal, khawatir ada kebocoran informasi dan hasilnya tidak maksimal.
“Pemeriksaan ini sekaligus untuk mengecek harga komoditas yang ada di pasar,” imbuh dia.
Sementara itu, Plt Kasudin KPKP Jakarta Timur Iwan Indriyanto mengungkapkan, enam pasar yang dimonitoring antara lain, Pasar Ciracas, Pasar Kramat Jati, Pasar Cibubur, Pasar Cijantung, Pasar Jambul, dan Pasar Lokbin Makasar.
Sebanyak 156 sampel produk peternakan dan pertanian diambil dari enam pasar untuk diperiksa di dua mobil laboratorium yang disiagakan di Pasar Ciracas .
Sampel yang diambil terdiri dari komoditas pertanian dan peternakan. Di antaranya, sayur-sayuran, buah-buahan, beras, daging ayam, daging sapi dan kikil.
“Jenis uji yang dilakukan yaitu residu pestisida, formalin, klorin, eber,” ungkap Iwan.