DAELPOS.com – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mendorong para dokter hewan yang terhimpun dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) tetap optimis untuk terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani dan mencegah serta memberantas penyakit hewan meski jumlah tenaga kesehatan hewan di Indonesia masih belum ideal. Ungkapan demikian disampaikan saat dirinya memberi sambutan HUT Ke-72 PDHI, Jakarta, 11/1/2025.
Viva Yoga mendengar jumlah dokter hewan saat ini sebanyak 13.500 orang. Jumlah itu jauh dari kebutuhan di lapangan sehingga diperlukan tambahan sebanyak 50.000 dokter hewan. “Ini suatu dilema sebab dari ribuan perguruan tinggi hanya ada empat belas perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran hewan (FKH)”, ujar alumni FKH Universitas Udayana itu.
Selain Universitas Udayana, disebut di antara dari empat belas perguruan tinggi yang memiliki FKH adalah Universitas Airlangga, UGM, IPB, Universitas Syiah Kuala, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Nusa Cendana, Universitas Padjadjaran, Universitas Mandalika Mataram Nusa Tenggara Barat, Universitas Riau (UNRI), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Wakil Ketua Umum PAN itu mengakui jumlah dokter hewan sangat kurang sehingga perlu dukungan dari semua pihak agar jumlah ideal yang dibutuhkan bisa tercapai. “Perjuangan tidak maksimal kalau hanya dilakukan oleh PDHI”, tuturnya. Sebagai mantan anggota Komisi IV DPR, Viva Yoga mengungkap lintas fraksi di DPR saat ini tengah memperjuangkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendidikan dan Pelayanan Kedokteran Hewan. “Sekarang sudah masih prolegnas”, ungkapnya.
Dirinya optimis bila RUU itu didukung mayoritas fraksi maka dalam waktu satu tahun, RUU itu sudah bisa menjadi Undang-Undang (UU) Pendidikan dan Pelayanan Kedokteran Hewan. “Karena ini untuk untuk kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara”, ujarnya.
Dalam program makan bergizi gratis menurutnya perlu dukungan semua pihak termasuk dari para dokter hewan. Bangsa ini tidak bisa terus menggantungkan kebutuhan protein hewani dari negara lain. “Selain berkeinginan untuk mewujudkan swasembada pangan, Kita juga wajib untuk terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan protein hewani secara mandiri”, tegasnya.
Dengan program kerja yang terintegrasi antarkementerian, Viva Yoga optimis bangsa ini mampu mencukupi kebutuhan protein hewani. “Di sinilah dokter hewan menjadi bagian penting untuk terlibat memenuhi kebutuhan protein hewani guna mendukung makan bergizi gratis”, ujar pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu.