PDIP Tarik Kadernya Ikuti Retreat, Senator Gus Hilmy: Menghambat Pembangunan Daerah

Saturday, 22 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

DAELPOS.com – Buntut penetapan Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) keluarkan Instruksi Nomor 7294/IN/DPP/II/2025. Dalam instruksi tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati melarang seluruh kepala daerah yang berasal dari PDIP untuk tidak ikut dalam kegiatan retreat yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 21-28 Februari 2025 di Magelang.

Instruksi itu pun mendapat reaksi dari berbagai pihak. Di antaranya dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. Menurutnya sikap tersebut tidak sebaiknya ditunjukkan oleh negarawan seperti Megawati. Menurutnya, kegiatan retreat merupakan upaya yang bagus untuk menggugah kesadaran kolektif para pemimpin daerah.

“Masa gara-gara Sekjend PDIP Hasto semua jadi baper. Apapun, retreat ini sebuah upaya yang bagus dari pemerintah guna membangun kesadaran kolektif kepemimpinan daerah yang sinergi dengan kepemimpinan pusat. Ini justru koheren dengan kehendak terlaksananya pilkada langsung. Jadi mengaitkan soal Pak Hasto dengan upaya membangun sinergitas pemerintahan ini adalah upaya menghambat pembangunan,” jelas Senator asal D.I. Yogyakarta tersebut melalui keterangan tertulis pada Jum’at (21/02/2025).

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut menyatakan, urusan kasus korupsi semestinya dibuktikan lewat pengadilan, bukan lewat media yang seolah-olah menunjukkan kekuatannya.

“Soal (penetapan Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka) ini adalah permasalahan kasus korupsi. Kalau mau tarung, ya di pengadilan. Jangan lewat media yang kesannya tidak terima. Apa yg dilakukan PDIP ini bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak mendukung pencegahan terhadap korupsi,” papar Gus Hilmy.

Gus Hilmy menyayangkan sikap tersebut ditempuh oleh partai pemenang Pemilu yang seharusnya memberikan keteladanan. Terlebih, menurutnya, KPK dibentuk pada masa kepemimpinan Megawati.

See also  Sultan B Najamudin AJak Mahasiswa UNIB Terjun Ke Dunia Politik

“Sangat disayangkan hal ini dilakukan oleh PDIP, karena sebagai partai pemenang pemilu, semestinya keteladanan patut dikedepankan. Apalagi seperti disebut-sebut, KPK sendiri adalah lembaga yang pembentukannya dimulai pada era Presiden Megawati. Mestinya partai justru mendukung upaya penguatan KPK, dan mendorong bersih-bersih di dalam partai sendiri, bukan malah menghalang-halanginya,” kata Gus Hilmy.

Terkait dengan retreat, Gus Hilmy berharap kepala dearah lebih banyak mendapatkan materi untuk pembangunan daerah daripada menjadi kaki tangan Pemerintah Pusat. Oleh sebab itu, menurutnya, retreat semestinya tidak hanya kepala daerah, tetapi juga wakilnya karena mereka akan bekerja sama membangun daerah.

“Retreat ini kan di antaranya untuk penguatan pembanguan di daerah dan sinergi pusat dan daerah, antara kepala dan wakilnya kan harus sinkron, harus bekerja sama. Masa yang dibekali hanya kepalanya. Kalau masalahnya hanya teknis tempat, kan masih banyak lokasi lain yang lebih luas, lebih bagus. Selain itu, muatan materinya diharapkan lebih pada penguatan pembangunan daerah daripada menjadi suruan dan pelaksana instruksi Pusat,” pungkas Gus Hilmy.

Berita Terkait

Haidar Alwi: Jangan Terjebak Upaya Pecah Belah Prabowo dan Jokowi.
Yulian Gunhar Tegaskan Pentingnya Persatuan di Tengah Perbedaan Politik
Legislator NasDem Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hamas
Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus
Sambut Baik Penghapusan PT 20 Persen, Sultan: Pemilu Harus Tetap Dilaksanakan Efisien
Respon Megawati, Haidar Alwi Minta PDIP Tidak Memaksakan Kehendak Soal Polri di Bawah Kemendagri atau TNI
Anggota DPD RI Kritisi Praktik Politik Uang yang Semakin Vulgar di Pemilu
BKSAP DPR Minta Negara Global Patuhi Surat Penangkapan Netanyahu

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 07:23 WIB

PDIP Tarik Kadernya Ikuti Retreat, Senator Gus Hilmy: Menghambat Pembangunan Daerah

Monday, 10 February 2025 - 22:45 WIB

Haidar Alwi: Jangan Terjebak Upaya Pecah Belah Prabowo dan Jokowi.

Monday, 3 February 2025 - 11:10 WIB

Yulian Gunhar Tegaskan Pentingnya Persatuan di Tengah Perbedaan Politik

Thursday, 16 January 2025 - 18:57 WIB

Legislator NasDem Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hamas

Tuesday, 14 January 2025 - 18:23 WIB

Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus

Berita Terbaru

Plt. Direktur Utama Haleyora Power, Susiana Mutia (kedua dari kanan) dan Executive Director Wuling Motors Holdings Ltd., Wei Mingfeng (kedua dari kiri) menandatangani Memorandum of Understanding untuk layanan 7 Days Home Charging Device di sela gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/2).

Ekonomi - Bisnis

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari!

Saturday, 22 Feb 2025 - 23:14 WIB

Nasional

HPSN 2025: Kolaborasi Pengelolaan Pasar Bebas Sampah

Saturday, 22 Feb 2025 - 23:05 WIB

Epson Media Gathering bersama media di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/2/2025). / foto ist

Ekonomi - Bisnis

Epson Optimistis Capai Perumbuhan 13 Persen di Tahun 2025

Saturday, 22 Feb 2025 - 07:30 WIB