DAELPOS.com – Dalam kunjungan kerja di Sumatera Barat pada Jumat – Minggu (2-4/5/2025), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau lokasi rencana pembangunan Sabo Dam yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pembangunan Sabo Dam bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak banjir lahar dari erupsi Gunung Marapi.
Menteri Dody mengatakan Kementerian PU akan berupaya membangun 6 sabo dam yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan 3 sabo dam di Kabupaten Agam.
“Pembangunan 1 sabo dam membutuhkan biaya Rp25 miliar. Kalau lahan sudah siap, Insya Allah segera dibangun 6 sabo dam di Tanah Datar dan 3 sabo dam di Agam,” kata Menteri Dody.
Menurut Menteri Dody, melihat kondisi Gunung Marapi yang masih tetap aktif, tentu akan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat terhadap potensi bencana. Untuk itu, Menteri Dody meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V untuk segera merealisasi pekerjaan fisik sabo dam sesuai dengan rencana.
“Tadi di atas (gunung) diinformasikan oleh Komisi V DPR RI ada 1 juta m³ abu. Diharapkan Sabo Dam ini nantinya bisa melindungi masyarakat akibat bencana golodo,” kata Menteri Dody.
Pembangunan sabo dam DAS Anai merupakan upaya mitigasi bencana banjir lahar dan banjir bandang dampak dari erupsi Gunung Marapi pada Mei 2024 lalu. Enam sabo dam di Kabupaten Tanah Datar meliputi 3 sabo dam di Sungai/Batang Malana, 2 sabo dam di Sungai/Batang Anai, dan 1 Series River Training Works di Sungai/Batang Pagu-Pagu. Kemudian 3 sabo dam lagi akan dibangun di Sungai/Batang Katik, Kabupaten Agam.
Secara teknis, Sabo Dan di DAS Anai dibangun bertingkat di tengah bendung ,sehingga sabo dapat mengalirkan air, sekaligus membendung sedimen atau endapan material vulkanik. Apabila bendung tidak mampu menahan semua aliran debris, maka akan dilewatkan melalui bagian atas (overtopping), sehingga dapat meminimalisir risiko bencana banjir lahar di hilir.
Hadir dalam tinjauan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan Kepala BWS Sumatera V Naryo Widodo. (*)