Hutama Karya Bangun New Priok Eastern Access, Optimalkan Konektivitas Pelabuhan

Saturday, 19 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

daelpos.com – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dipercaya untuk menggarap pembangunan Akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru atau New Priok Eastern Access (NPEA) Seksi 1: STA.0+000 (IC NPEA) – STA. 2+777 (P38). Serah Terima Kontrak dilaksanakan pada Kamis (17/7) oleh Pimpinan Proyek Kalibaru dan NPEA, Arwin kepada Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum, Rizky Agung serta disaksikan oleh Direktur Investasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Boy Robyanto dan Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan bahwa Proyek NPEA Seksi 1 merupakan proyek strategis untuk mengurangi kemacetan dan memperlancar arus logistik. Proyek ini akan menghubungkan Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) sepanjang 2,78 kilometer, dimulai dari KM 108 JTCC hingga area Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Utara.

“Pembangunan akses baru ini akan memberikan alternatif jalur logistik yang selama ini hanya mengandalkan satu akses melalui gerbang masuk New Priok Container Terminal,” ujar Adjib.

Lebih detail Adjib menjelaskan bahwa jalan yang akan dibangun melalui proyek Kerja Sama Operasi antara Hutama Karya dan Brantas Abipraya (Hutama Abipraya KSO) dengan porsi Hutama Karya
sebesar 55%, akan memiliki lebar badan jalan secara total 29,8 meter yang terdiri dari 2 jalur dengan 3 lajur untuk masing-masing arah dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi pembangunan jalan utama 2,7 km, termasuk 4 Ramp di Area IC NPEA. Selain itu, Hutama Abipraya KSO juga akan membangun 4 Ramp di area Simpang Marunda (2 ramp on dan off di sisi selatan, 2 ramp on dan off di sisi utara). Adapun konstruksi jalan utama (mainroad) berupa konstruksi jalan layang yang terdiri Jembatan Balance Cantilever, Jembatan Gelagar Beton dan Jembatan Gelagar Baja, serta Jembatan Pile Slab.

See also  Puncak HUT ke-498 Jakarta: Wagub Rano Karno Apresiasi Antusiasme Warga

“Untuk membantu mengkoordinasikan seluruh tahapan pembangunan dengan lebih efisien dan berkualitas, kami memanfaatkan teknologi terdepan meliputi alat uji khusus yang dapat mengecek kekuatan beton secara langsung di lapangan, penggunaan bahan ringan khusus untuk mengatasi tanah yang lembek, drone LiDAR untuk pemetaan area konstruksi, dan sistem manajemen digital yang membantu,” jelas Adjib.

Adjib menambahkan Proyek New Priok Eastern Access Seksi 1 dirancang dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan material ramah lingkungan seperti penggunaan beton dengan fly ash, slag, atau material daur ulang lainnya untuk mengurangi jejak karbon; pengendalian limbah konstruksi dengan sistem manajemen limbah konstruksi.

Proyek ini akan mendukung pengembangan Pelabuhan Kalibaru yang nantinya mampu menampung aktivitas perdagangan sangat besar, setara dengan jutaan kontainer per tahun melalui sembilan terminal modern. Selama pembangunan, proyek ini juga diperkirakan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, sehingga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

“Kehadiran jalan akses tambahan ini diharapkan menjadi solusi strategis untuk mengurai kemacetan di wilayah DKI Jakarta. Jalan ini akan menjadi jalur alternatif yang mengakomodasi pergerakan kendaraan dari dan menuju pusat kota, kawasan pelabuhan, kawasan industri, serta area strategis lainnya, termasuk kawasan presidensial,” terang Adjib.

Lebih jauh, proyek ini akan memangkas waktu dan biaya perjalanan truk logistik, mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan, serta mendorong efisiensi sistem distribusi barang. Dampak akhirnya adalah peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah pelabuhan dan kawasan timur Jakarta.

“Pembangunan ini akan memecah konsentrasi kepadatan lalu lintas container dari dan menuju Pelabuhan Terminal Kalibaru yang selama ini hanya terdapat satu akses,” imbuh Adjib.

Hutama Karya Abipraya KSO selaku pelaksana konstruksi menunjukkan komitmen tinggi dalam merealisasikan Proyek NPEA yang merupakan bagian dari inisiatif strategis PT Pelindo dalam pengembangan infrastruktur transportasi nasional guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.

See also  Dukung Kelancaran Nataru, Kementerian PU dan BUJT Berlakukan Diskon Tarif Tol Sebesar 10 Persen

Proyek ini bersinggungan dengan dua wilayah strategis, yaitu Kawasan Berikat Nusantara (KBN), kawasan TNI AL dan Jalan Tol Cibitung – Cilincing bagian dari Jakarta Outer Ring Road 2.

“Untuk menjaga kelancaran aktivitas di kedua wilayah tersebut, kami akan melakukan analisis teknis menyeluruh, serta koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan dan instansi terkait, khususnya dalam memastikan pergerakan lalu lintas dari dan menuju KBN tetap berjalan lancar,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Proyek NPEA menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan infrastruktur transportasi nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Berita Terkait

Menteri ESDM-Pertamina Genjot Produksi Migas di Musi Banyuasin
Hutama Karya Luncurkan ESG Roadmap Untuk Percepatan Transformasi Tata Kelola Berkelanjutan
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mendes Yandri: Desa Jadi Subjek Utama Pembangunan itu Sudah Sangat Tepat
Ratusan Tahun Mendidik Masyarakat, Menag Minta Jaga Marwah Pesantren
Indonesia: Penentu dan Pencetak Sejarah Perdamaian Dunia
Jakarta Siap Bangun PLTSa, Gandeng Danantara
Kunci Sukses Yichang: Transmigrasi, Industri, dan Energi Terbarukan
Kisah Tiongkok: Mengakhiri Kemiskinan untuk 1,4 Miliar Warga

Berita Terkait

Friday, 17 October 2025 - 12:40 WIB

Menteri ESDM-Pertamina Genjot Produksi Migas di Musi Banyuasin

Friday, 17 October 2025 - 12:26 WIB

Hutama Karya Luncurkan ESG Roadmap Untuk Percepatan Transformasi Tata Kelola Berkelanjutan

Friday, 17 October 2025 - 01:40 WIB

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mendes Yandri: Desa Jadi Subjek Utama Pembangunan itu Sudah Sangat Tepat

Thursday, 16 October 2025 - 13:51 WIB

Ratusan Tahun Mendidik Masyarakat, Menag Minta Jaga Marwah Pesantren

Thursday, 16 October 2025 - 09:25 WIB

Indonesia: Penentu dan Pencetak Sejarah Perdamaian Dunia

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Menteri Keuangan Puas: Anggaran Infrastruktur Ditarget Serap $94\%$

Friday, 17 Oct 2025 - 21:13 WIB