Viva Yoga: Agar Usaha Tetap Berkelanjutan, Kita Rencanakan Replanting

Monday, 8 December 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

daelpos.com – Erwin Taufan membayangkan bagaimana nasib dirinya bila orangtua tidak ikut transmigrasi. “Bisa-bisa saya menjadi pengangguran”, ujarnya. Setelah orangtua asal Sragen, Jawa Tengah, ikut transmigrasi pada tahun 1985 dengan penempatan di Kawasan Kuamang Kuning, Desa Karya Harapan Mukti, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, nasib keluarganya berubah. “Saya bangga menjadi transmigran”, ujarnya, Bungo, 7/12/2025.

Sebagai generasi kedua transmigran, Erwin Taufan sekarang memiliki lahan sawit seluas 8 Ha (Hektar are). Setiap bulan dari memanen buah sawit, dirinya mendapat uang sebesar Rp15 juta per 2 Ha. Hasil yang cukup besar itu tidak hanya membuat keluarga Erwin Taufan hidupnya sejahtera namun rumah yang ditempat menjadi lebih bagus, dibangun dengan tembok, bercat cerah, dan memiliki halaman luas.

Kondisi demikian tidak hanya di rumah Erwin Taufan namun di kebanyakan rumah di Karya Harapan Mukti. Bahkan di beberapa rumah terlihat kendaraan roda empat, baik itu kendaraan pribadi maupun truk pengangkut buah sawit. Juga ada rumah terpasang parabola.

Saat berjumpa dengan para transmigran di perkebunan sawit di desa itu, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengatakan ia berkunjung untuk melihat secara langsung keberhasilan program transmigrasi. Dikatakan mereka yang datang di Kuamang Kuning pada tahun 1985 dengan perjuangan yang keras, kesabaran, dan ketelatenan yang akhirnya mampu membuka lahan-lahan kosong menjadi perkebunan sawit yang produktif.

Sebelum mandiri, para transmigran melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta dengaan sistem inti plasma. Setelah kerja sama usai, mereka menjadi petani sawit yang mengelola sendiri lahan yang dimiliki. “Tanah dan pohon sawit yang ada menjadi miliknya”, ujarnya.

Dari kisah sukses transmigran di Kuamang Kuning, Viva Yoga menyebut paradigma baru transmigrasi sekarang tidak sekadar memindahkan penduduk namun lebih berorientasi pada meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat yang mendiami kawasan transmigrasi. “Bila transmigran sejahtera maka program ini sesuai dengan harapan semua”, ujarnya. Terciptanya kesejahteraan di Kuamang Kuning akan membuat kawasan itu sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

See also  Sinergi Penegakan Hukum, HMTP dan Kejaksaan Tinggi Papua Tandatangani Perjanjian Kerja Sama

Di Karya Harapan Mukti ada 1000 kepala keluarga. Mayoritas mereka sebagai petani sawit. Pengembangan komoditas unggulan di kawasan transmigrasi menurut Viva Yoga disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah. “Kalau di Bungo kita kembangkan sawit, sedang di daerah lain, misalnya di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, potensi unggulannya adalah coklat, sedang di Gorontalo kelapa”, ujar mantan Anggota Komisi IV DPR itu.

Pengembangan potensi unggulan hasilnya akan dikembangkan tidak hanya sebatas level UMKM. “Perlu kita bikin industrialisasi di kawasan transmigrasi”, tuturnya. Industrialisasi di kawasan transmigrasi disebut sudah ada di Kawasan Melolo, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, di sana berdiri Pabrik Gula Sumba Manis. Industrialisasi di kawasan transmigrasi, dengan ribuan kebun tebu, dilakukan untuk lebih meningkatkan produksi potensi unggulan kawasan transmigrasi.

Viva Yoga melihat pohon sawit yang ada di Kuamang Kuning sudah tua. Untuk itu Kementerian Transmigrasi akan bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Bungo untuk replanting (peremajaan) pohon sawit. Diungkap di lahan seluas 10.000 hektar are, perlu dilakukan replanting. “Kita akan bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah”, ujarnya. Replanting dilakukan agar transmigran bisa berkelanjutan dalam mengelola lahan sawitnya. “Akan kita prioritaskan di TA 2026”, ujarnya.

Ditegaskan program Kementrans adalah turunan dari Asta Cita Presiden Prabowo. Salah satu dari Asta Cita itu adalah Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan. (ARW)

Berita Terkait

Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 25 Triliun Jelang Nataru
Temui Menteri KKP, Mendes Yandri Siap Kolaborasi Sukseskan Kampung Nelayan Merah Putih dan Desa Tematik
LPG ke Aceh, Pertamina Tambah Pengiriman Mobil Tangki LPG Via Laut
Hutama Karya Group Bantu Buka Kembali Akses Padang–Bukittingi Lewat Lembah Anai
Penanganan Darurat Pasca Erupsi: Kementerian PU Percepat Normalisasi Alur Sungai di Hulu dan Hilir
Tembus Akses Terputus, Pertamina Berhasil Menyalurkan BBM ke Wilayah Bireuen
Kementerian PU Kirim Sarana Air Bersih dan 2 Tim Tanggap Darurat Bantu Masyarakat Aceh Tamiang
Kementerian PU Pastikan Jalan Nasional di Langkat Kembali Normal Pasca Banjir

Berita Terkait

Tuesday, 9 December 2025 - 12:10 WIB

Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 25 Triliun Jelang Nataru

Tuesday, 9 December 2025 - 08:58 WIB

Temui Menteri KKP, Mendes Yandri Siap Kolaborasi Sukseskan Kampung Nelayan Merah Putih dan Desa Tematik

Tuesday, 9 December 2025 - 06:47 WIB

LPG ke Aceh, Pertamina Tambah Pengiriman Mobil Tangki LPG Via Laut

Monday, 8 December 2025 - 15:10 WIB

Hutama Karya Group Bantu Buka Kembali Akses Padang–Bukittingi Lewat Lembah Anai

Monday, 8 December 2025 - 12:59 WIB

Penanganan Darurat Pasca Erupsi: Kementerian PU Percepat Normalisasi Alur Sungai di Hulu dan Hilir

Berita Terbaru

Berita Utama

Komisi XI DPR RI Setujui Pencairan PMN pada APBN 2025

Tuesday, 9 Dec 2025 - 14:41 WIB

Olahraga

Arahan Erick: KONI-KOI, Dualisme Cabor Sepak Takraw Tuntas

Tuesday, 9 Dec 2025 - 14:38 WIB