Forum Wartawan-LSM Kalbar Bakal Gelar Seminar Antikorupsi

Thursday, 27 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – “Wartawan dan LSM memiliki peran potensial dalam pencegahan korupsi dengan penguatan retorika didukung data dan fakta. Kami berusaha mensinergikan melalui seminar dengan aparatur penegak hukum yang berwenang dalam penindakan dan pencegahannya,”

Pontianak/Kalbar, : Dibandingkan negara lain di Asia, Cina mencapai predikat negara maju dalam waktu relatif singkat dibandingkan Inggris dan Amerika Serikat dalam memberantas praktik korupsi.

Indonesia tentu saja bisa, namun harus ditopang oleh komitmen semua pihak di tingkat pusat hingga di daerah. Terlebih lagi korupsi saat ini sudah merambah hingga ke desa-desa.

“Kami mencoba memberikan kontribusi dan sumbangsih pemikiran dalam gerakan antikorupsi di Kalimantan Barat melalui kegiatan seminar yang rencananya dilaksanakan 14 Maret 2020,” kata Yayat Darmawi, SE, MH, Ketua Panitia Seminar Penegakkan Hukum dan Pencegahan Korupsi di Kalbar kepada wartawan, pada Rabu (26/2/2020).

Seminar yang ditargetkan dihadiri oleh 200 peserta dari stakeholders terkait ini digagas oleh Forum Wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kalbar yang berjumlah 60 lembaga lebih.

“Wartawan dan LSM memiliki peran potensial dalam pencegahan korupsi dengan penguatan retorika didukung data dan fakta. Kami berusaha mensinergikan melalui seminar dengan aparatur penegak hukum yang berwenang dalam penindakan dan pencegahannya,” kata Yayat yang juga Direktur Tim Investigasi dan Analisis Korupsi (TINDAK) Indonesia.

Tugas pencegahan, kata Yayat, memang harus semua pihak termasuk masyarakat yang bisa menumbuhkan sikap antikorupsi didukung integritas aparatur penegak hukum.

“Semangat antikorupsi memang bukan milik para penegak hukum saja. Bukan pula hanya dilimpahkan ke institusi yang ada di pusat, melainkan juga peran berbagai elemen di daerah,” tegas Yayat.

Pelakunya, kata Yayat, terkadang tidak lagi memiliki rasa malu dan rasa tidak bersalah karena kerap mengumbar senyum seolah biasa saja terjadi, terutama untuk kasus yang melibatkan aktor-aktor intelektual dalam lingkaran corruption by design.

See also  TNI AD Terima Bantuan 48.000 Perlengkapan Kesehatan dari Pertamina Peduli Kasad : TNI AD Siap Bantu Pertamina.

“Sampai kapan bahaya korupsi ini berkurang dan tidak terus menerus menggurita? Padahal sistem hukum di Indonesia telah memiliki lembaga pemberantasan yang diberikan kewenangan sesuai undang-undang yakni kepolisian dan kejaksaan,” kata Yayat.

Dijelaskan dia, tak cukup dua lembaga itu saja, dihadirkan sebuah lembaga yang lazim disebut lembaga superbody untuk menjadi trigger mechanism yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kita mengharapkan segala upaya dari ketiga lembaga itu akan efektif menekan laju indeks persepsi korupsi.

“Makanya dalam seminar itu diagendakan menghadirkan narasumber dari Kapolda, Kajati, KPK dan praktisi hukum. Narasumber ini dalam tahap konfirmasi,” kata Yayat.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Seminar, Daly Suwandi mengatakan pihaknya telah merancang agar kegiatan dimaksud memiliki output yang berarti.

“Ada diskusi yang intens dan penyerahan bukti-bukti awal dari kami para wartawan dan LSM. Selanjutnya ada rekomendasi dan pakta integritas semua pihak dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi,” kata Daly Suwandi.
Terpenting, kata pemilik sapaan Wawan ini, adalah progress dari penanganan perkara yang sudah ada.

“Ini menyangkut hak publik untuk tahu dan harus transparan jika kita sama-sama menginginkan Kalbar pada khususnya dan Indonesia pada umumnya menjadi lebih baik,” kata Wawan. (*)

Berita Terkait

Mendes Yandri Ajak GP Ansor-Banser Sukseskan Program MBG & Kopdes Merah Putih
Pemerintah Indonesia Ajak Mahasiswa Tiongkok Ikut Bangun Kawasan Transmigrasi Papua
Hari Pangan Sedunia, Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang KCIC Pakai APBN, Anis Byarwati: Sudah Tepat!
Kinerja APBN Q3 2025: Defisit PDB 1,56%, Tetap Kredibel
Partisipasi Demokrasi Naik: Mardani Ali Sera Soroti Pentingnya Parlemen Dekat Rakyat dan Kerja Sama Australia
Kementerian ESDM dan BPS Finalisasi Data Penerima Subsidi Sektor Energi
Yichang: Dari Transmigrasi ke Sentra Jeruk Madu Global

Berita Terkait

Saturday, 18 October 2025 - 21:14 WIB

Mendes Yandri Ajak GP Ansor-Banser Sukseskan Program MBG & Kopdes Merah Putih

Friday, 17 October 2025 - 15:10 WIB

Pemerintah Indonesia Ajak Mahasiswa Tiongkok Ikut Bangun Kawasan Transmigrasi Papua

Friday, 17 October 2025 - 12:34 WIB

Hari Pangan Sedunia, Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan

Thursday, 16 October 2025 - 14:03 WIB

Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang KCIC Pakai APBN, Anis Byarwati: Sudah Tepat!

Thursday, 16 October 2025 - 13:55 WIB

Kinerja APBN Q3 2025: Defisit PDB 1,56%, Tetap Kredibel

Berita Terbaru

Olahraga

Petrokimia Gresik ‘Hattrick’ Juara Livoli Divisi Utama 2025

Sunday, 19 Oct 2025 - 00:13 WIB

Ekonomi - Bisnis

BRI Perluas Akses KPP untuk 3 Juta Rumah Asta Cita

Saturday, 18 Oct 2025 - 16:11 WIB

Ekonomi - Bisnis

Integrated Terminal Dumai, Penjaga Pasokan Energi di Tengah Sumatera

Saturday, 18 Oct 2025 - 16:07 WIB