Sebulan Terima Omzet Rp 400 Juta, Petani Asal Bandung Ini Dukung Program Geratieks

Sunday, 8 March 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Petani muda asal Desa Suntenjaya, Bandung Barat, Ulus Pirmawan memilih baby buncis sebagai lahan bisnis masa depan. Produk hortikultura yang biasa dimasak sebagai olahan tumis dan sayur ini dipilih Ulus karena memiliki nilai jual yang tinggi dan potensi pasar internasional yang cukup luas.

“Alhamdulillah berjalanya waktu, baby buncis saya sudah mampu ekspor ke Singapura. Bahkan baby buncis super saya menembus market negara-negara di Asia,” ujar Ulus, Minggu, 8 Maret 2020.

Ulus mengatakan, bisnis pertaniannya semakin maju karena setiap harinya ia mampu memenuhi kebutuhan buncis super ke berbagai pasar di dalam dan luar negeri. “Kalau memasuki masa panen, omzet kita secara keseluruhan mencapai Rp 400 juta perbulan,” katanya.

Sebagai pelecut bisnisnya agar tumbuh kembang, Ulus dan sejumlah pengusaha muda di Jawa Barat mengaku mendukung program gerakan tiga kali ekspor (Geratieks) yang digagas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Kata Ulus, gerakan tersebut merupakan sinyal bangkitnya roda ekonomi nasional.

“Saya sangat setuju dengan Geratieks karena sebenarnya kita punya peluang untuk memasarkan produk kita ke luar negeri. Walaupun ada wabah penyakit virus corona, produk pertanian kita tetap dibutuhkan banyak orang,” katanya.

Ulus mengatakan, sejauh ini Kementan berhasil memperhatikan detail dan perencanaan program secara kongkrit. Menurutnya, pola yang dilakukan sudah sesuai dengan perkembangan zaman, karena mengusung konsep pertanian maju, mandiri dan modern.

“Saya yakin program di Kementan akan berhasil karena sudah memanfaatkan teknologi dan mekanisasi berbasis artificial intelligence,” katanya.

Di samping itu, tambah Ulus, Kementan juga sudah mempermudah pengusaha tani dalam mengurus perizinan ekspor, sehingga usahanya mampu berkembang dengan baik.

“Saya berharap para petani bisa memiliki minimal 1 hektare untuk 1 orang petani. Kalau ini sudah dimiliki saya optimistis nilai ekspor kita akan meningkat tajam,” tutupnya. (*)

See also  Kemenkeu: Penerimaan Negara Meningkat Sejalan dengan Perbaikan Ekonomi

Berita Terkait

Hasil Riset TEP 2025: Indonesia Tak Kekurangan Potensi, Teknologi Jadi Kunci Pertumbuhan Kawasan Transmigrasi
Wamen ESDM Pantau Langsung Distribusi Bantuan di Tapanuli Selatan
Dukung Pariwisata, JTT Pastikan Perjalanan Solo–Ngawi Kian Nyaman
Pemerintah Tetapkan Alokasi Biodiesel Tahun 2026 sebesar 15,65 juta kL
Gandeng Kopassus, Mendes Optimis 12 Aksi Bangun Desa Tersosialisasikan secara Optimal
Pascabencana, Kementerian PU Perkuat Jembatan Kembar Margayasa
Libur Nataru 2025/2026: Trafik Tol Trans Sumatera Melonjak 21,91%
Alpukat Jadi Harapan Baru Ekonomi Warga Tanjung Banon

Berita Terkait

Wednesday, 24 December 2025 - 13:30 WIB

Hasil Riset TEP 2025: Indonesia Tak Kekurangan Potensi, Teknologi Jadi Kunci Pertumbuhan Kawasan Transmigrasi

Wednesday, 24 December 2025 - 10:28 WIB

Wamen ESDM Pantau Langsung Distribusi Bantuan di Tapanuli Selatan

Wednesday, 24 December 2025 - 09:08 WIB

Dukung Pariwisata, JTT Pastikan Perjalanan Solo–Ngawi Kian Nyaman

Tuesday, 23 December 2025 - 21:35 WIB

Pemerintah Tetapkan Alokasi Biodiesel Tahun 2026 sebesar 15,65 juta kL

Tuesday, 23 December 2025 - 13:02 WIB

Gandeng Kopassus, Mendes Optimis 12 Aksi Bangun Desa Tersosialisasikan secara Optimal

Berita Terbaru

Megapolitan

UMP Jakarta 2026 Naik 6,17 Persen Jadi Rp5,7 Juta

Wednesday, 24 Dec 2025 - 21:00 WIB