Aset Negara Hampir Rp11.000 Triliun, Kemenkeu: Tak Akan Digadai Bayar Utang

Friday, 10 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pemerintah saat ini memiliki aset negara sebesar Rp10.467,53 triliun usai dilakukan revaluasi aset sejak 2018. Total aset itu jauh melampaui nilai utang pemerintah yang hingga Mei 2020 sebesar Rp5.258,57 triliun atau 32,09 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Meski hanya dua kali lipat dari jumlah utang yang ada, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata memastikan pemerintah tidak akan menggunakan cara jual aset demi menutupi seluruh utang pemerintah yang ada tersebut.

“Kalau kita mau serahkan aset kita ya bisa (lunas), tapi kan kita enggak mau jual aset begitu saja ke orang lain. Jadi kita harus pakai metode atau teknik lain,” ujarnya saat diskusi secara virtual, Jumat, 10 Juli 2020.

Meski begitu, dia mengatakan, pemerintah bisa menjadikan aset-aset tersebut sebagai dasar atau underlying untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah lainnya. Dengan itu pemerintah bisa dengan baik menerbitkan sukuk.

“Jadi, dengan kita punya aset ini, dengan underlying ini, kita bisa menerbitkan sukuk negara. Karena aset kita sudah semakin banyak, kalau kita mau, potensi nerbitin sukuk makin besar,” ungkapnya.

Di sisi lain, dia melanjutkan, pemerintah juga bisa melakukan pemanfaatan aset yang lebih optimal agar bisa lebih menghasilkan pendapatan negara. Salah satunya dengan memberikan kewenangan pengelolaan aset negara kepada pihak lain yang pendapatannya dari kelolaan itu bisa diterima negara.

“Tapi yang jelas, kita tidak akan jual aset kita untuk nutupi itu. Kita cari jalan untuk manfaatkan aset itu untuk bayar kebutuhan di masa datang dan itu bisa kita lakukan dengan beberapa mekanisme,” ujar Isa.

Sebagai informasi, usai melakukan revaluasi aset sejak 2018 dan setelah diaudit BPK dengan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), DJKN mencatat aset negara saat ini mencapai Rp10.467,53 triliun, naik hingga 65 persen sebelum direvaluasi sebesar Rp6.325,28 triliun. []

See also  Prabowo Hadiri KTT APEC 2025, Kuatkan Kerja Sama Kawasan

Berita Terkait

Wujudkan Indonesia Emas: Birokrasi Wajib Ikuti Tren
Tol Terpeka Menjadi Koridor Strategis JTTS Penghubung Lampung-Sumatra Selatan
Kementerian PU Mulai Pembangunan Sekolah Rakyat di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan
Kementerian PU Kirim Bantuan Alat Berat untuk Mendukung Penanganan Longsor di Banjarnegara
Dampak Tak Terduga Insiden SMAN 72, Pramono: Banyak Siswa Ajukan Pindah Sekolah
Konektivitas Pembangunan Tol Betung-Tempino-Jambi Dikebut, Progress Meningkat
Menpora Erick Apresiasi Teladan Metropolitan City Rally, Dorong Sport Tourism Nasional
Mendes Yandri Deklarasikan Gotong Royong Bangun Desa dan Desa Bersinar di Bengkulu

Berita Terkait

Wednesday, 19 November 2025 - 11:25 WIB

Wujudkan Indonesia Emas: Birokrasi Wajib Ikuti Tren

Tuesday, 18 November 2025 - 14:05 WIB

Tol Terpeka Menjadi Koridor Strategis JTTS Penghubung Lampung-Sumatra Selatan

Tuesday, 18 November 2025 - 13:44 WIB

Kementerian PU Mulai Pembangunan Sekolah Rakyat di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan

Tuesday, 18 November 2025 - 13:41 WIB

Kementerian PU Kirim Bantuan Alat Berat untuk Mendukung Penanganan Longsor di Banjarnegara

Monday, 17 November 2025 - 16:48 WIB

Dampak Tak Terduga Insiden SMAN 72, Pramono: Banyak Siswa Ajukan Pindah Sekolah

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Bank Mandiri Perluas Layanan Treasury untuk Dukung Akselerasi Ekonomi Nasional

Thursday, 20 Nov 2025 - 06:26 WIB

Berita Terbaru

Kementerian PUPR Perkuat Pemantauan Infrastruktur Pasca Erupsi Semeru

Thursday, 20 Nov 2025 - 06:17 WIB