Digitalisasi UMKM Sektor Pangan, KemenkopUKM Gandeng Delapan Startup

Thursday, 16 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mentargetkan sebanyak 10 juta pelaku usaha di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat terhubung dalam ekosistem digital. Saat ini, jumlah pelaku UMKM yang sudah masuk dalam jaringan daring baru sebanyak 8 juta atau setara 13 persen dari total keseluruhan UMKM di Indonesia. Seperti diketahui bahwa jumlah UMKM di Indonesia mencapai 99 persen dari total usaha secara nasional.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, dari 8 juta pelaku UMKM tersebut hanya sebagian kecil yang bergerak di sektor pangan. Dari jumlah pelaku usaha di sektor pangan yang sudah terhubung ke dalam ekosistem digital, juga masih sangat rendah. Sementara Food and Agricuture Organization (FAO) telah merilis perkiraan bahwa dunia termasuk Indonesia akan mengalami krisis pangan dalam beberapa tahun kedepan.

Merespon hal itu, Teten bergerak cepat dengan menjalin kerjasama dengan para startup digital untuk membantu pelaku UMKM di sektor pangan agar bisa lebih produktif. Hal itu diperlukan agar ancaman krisis pangan yang sewaktu-waktu bisa melanda bisa diminimalisir dampaknya atau dapat dicegah.

Teten menggandeng delapan startup digital yang bergerak di sektor pangan untuk membantu pelaku UMKM terhubung ke ekosistem digital.

Ketujuh startup yang diajak kerjasama kolaborasi yaitu Tanihub, Aruna, Hara, Alami, Modal Rakyat, Sayur Box dan Ekosis. Diharapkan dengan cara ini bisa mempercepat sistem dan rantai pasok pelaku UMKM nasional yang memiliki usaha di sektor pertanian, perkebunan atau perikanan.

“Dengan aplikasi digitalnya akan menjadi agregator dari produk petani yang berlahan sempit dan nelayan kecil. Mereka akan agregasi semua itu sehingga bisa masuk dalam skala bisnis dan mereka bangun rantai perdagangan yang lebih baik,” ujar Teten usai menggelar diskusi bersama CEO dari tujuh startup tersebut di ruang kerjanya, Rabu (15/7).

See also  Jaring Minat Calon Mahasiswa Baru, Politeknik PU di Semarang Selenggarakan Campus Visit

MenkopUKM menjelaskan dalam diskusi tersebut nantinya akan disusun timeline kegiatan yg teritegrasi untuk Digitalisasi UMKM Pelatihan SDM KUMKM, Technology Pembiayaan dan Digital marketing.

MenkopUKM menambahkan Kegiatan ini akan fokus pada sektor produksi, seperti ketahanan pangan (Pertanian, Perikanan, Peternakan) akan didorong untuk bermitra dengan platform, seperti tanihub, ekosis, sayurbox, aruna dan hara. Untuk fintech akan didorong untuk bermitra dengan platform seperti modal rakyat, Alami dan platform sejenis lainya.

“Selain untuk mendorong pelaku UMKM di sektor pangan masuk dalam ekosistem digital, upaya kerjasama tersebut juga diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pelaku UMKM berupa peningkatan kesejahteraan, ” ujar Teten

Di sisi lain, kerjasama ini juga diharapkan ke depannya bisa menjamin kebutuhan pangan nasional tetap tercukupi dari produksi dalam negeri.

“Tadinya produk UMKM yang tidak efisien kita masukkan ke ekosistem digital, sekarang dia sudah terhubung dengan market di dalam dan luar negeri. Mereka juga punya dukungan pembiayaan, dan kembangkan pelatihan,” sambung Teten.

Teten menegaskan bahwa selama ini petani gurem Indonesia tidak pernah sejahtera karena selain luas tanah garapannya sempit yang berujung pada minimnya jumlah produksi, juga terkendala dengan modal kerja. Sementara saat akan melakukan akses pembiayaan ke lembaga keuangan terkendala dengan kolateral dan prospek bisnis yang minim.

Oleh sebab itu, Teten mendorong agar petani-petani atau nelayan kecil bisa bergabung dalam sebuah koperasi dan membangun usahanya secara bersama-sama sehingga nilai kapitalisasinya lebih besar. Dengan cara itu, maka akan sangat mudah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan.

“Ini nanti mereka akan bikin team work supaya kita bisa saling kolaborasi karena mereka udah punya aplikasi digital dan market digital. Pemerintah tidak harus masuk di situ, kami ingin jadi bagian menjadi support sistemnya,” tukas Teten.

See also  Sekjen Kemendagri Minta Satuan Kerja Evaluasi Langkah Strategis untuk Penuhi Target Indeks Reformasi Birokrasi

Sementara itu, VP of Corporate Services Tanihub, Astri Purnama Sari, mengatakan pihaknya siap melakukan kolaborasi dengan pemerintah dalam memajukan UMKM nasional di sektor pertanian. Tanihub dan tujuh startup lainnya sudah menyatakan komitmen bersama untuk terus melakukan pendampingan terhadap UMKM di sektor tersebut dengan menghubungkan langsung pada market.

“Banyak UMKM kita masih melakukan bisnis prosesnya secara manual dan belum terintegrasi dalam satu sistem, makanya kami semua di sini bersama-sama membuat supaya pertanian di Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Astri.

Menurutnya, sektor pertanian di Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk bisa dikembangkan namun harus dibentuk ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Dikatakan Astri bahwa selama ini sektor hulu dan hilir pertanian nasional masih terpisah sehingga cukup sulit untuk memajukan sektor ini. Oleh sebab itu, dengan digitalisasi UMKM diharapkan bisa mempercepat upaya pengembangan sektor pertanian sehingga ancaman krisis pangan bisa dihindarkan.

“Nah, tugas kita sekarang adalah mempercepat semua proses tersebut dengan sistem digital. Jadi, dengan support pemerintah kita berharap apa yang kami lakukan bisa berjalan lebih baik untuk pertanian Indonesia secara keseluruhan,” pungkas Astri.

Berita Terkait

Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia
Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat
Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching
Trafik Jalan Tol Trans Sumatera Meningkat 37,93% Selama Libur Tahun Baru Islam 1447 H
Haidar Alwi: Kapolri Listyo Sigit adalah Teladan Bhayangkara Sejati.
Sultan Apresiasi Kinerja Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025
Dukung Ketahanan Air dan Pangan di Maluku, Kementerian PU Percepat Konstruksi Bendungan Way Apu
Insiden Tol MBZ KM 41: Penanganan Cepat Lalu Lintas

Berita Terkait

Wednesday, 2 July 2025 - 18:53 WIB

Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia

Tuesday, 1 July 2025 - 19:02 WIB

Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat

Tuesday, 1 July 2025 - 18:49 WIB

Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching

Tuesday, 1 July 2025 - 15:27 WIB

Trafik Jalan Tol Trans Sumatera Meningkat 37,93% Selama Libur Tahun Baru Islam 1447 H

Tuesday, 1 July 2025 - 14:46 WIB

Haidar Alwi: Kapolri Listyo Sigit adalah Teladan Bhayangkara Sejati.

Berita Terbaru

Nasional

Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia

Wednesday, 2 Jul 2025 - 18:53 WIB

Ekonomi - Bisnis

APBN 2025: Sehat dan Kredibel di Tengah Ketidakpastian Global

Wednesday, 2 Jul 2025 - 18:51 WIB