Berkat Program PEN, Usaha Debitur KUR Bank Mandiri Kembali Bangkit

Tuesday, 21 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Perlahan namun pasti, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mulai dirasakan manfaatnya oleh kalangan pelaku UMKM, khususnya debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Lihat saja Rasjeni, perajin tempe yang berlokasi di Kelapa Dua, Kota Depok, yang sudah menjalankan usahanya selama 30 tahun.

“Akibat pandemi Covid-19, usaha saya di sektor produksi tempe hampir runtuh, karena pelanggan banyak yang tutup”, kata Rasjeni, saat konferensi pers update program PEN Sektor KUMKM, di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (21/7).

Para pelanggan tempe hasil usaha Rasjeni di antaranya warteg, warung nasi, katering, tukang sayur, dan sebagainya. “Hampir semuanya tutup karena PSBB. Omzet saya pun drop 50% lebih”, ucap Rasjeni.

Rasjeni sebelumnya sudah mendapat KUR sebesar Rp85 juta, namun usahanya mulai oleng karena terdampak Covid-19. Bank Mandiri dengan program PEN kembali menggelontorkan KUR sebesar Rp150 juta.

“Bank Mandiri datang tepat waktu, ketika para pelanggan mulai kembali bangkit, usaha saya mendapat tambahan modal baru untuk produksi tempe. Alhamdulillah, usaha saya kembali bangkit dan bisa memiliki empat orang tenaga kerja”, ujar Rasjeni.

Hal serupa dialami Marsiyah, pelaku usaha warung makanan dan minuman, serta kontrakan, di kawasan Kapuk, Jakarta Utara. “Sejak Covid-19, warung saya tutup selama dua bulan tanpa penghasilan sama sekali”, ungkap Marsiyah.

Sebelumnya, Marsiyah pernah mendapat KUR sebesar Rp50 juta untuk pengembangan usahanya. Namun, usahanya macet karena terdampak Covid-19. Untungnya, selama itu pembayaran cicilan Marsiyah berjalan lancar.

“Bank Mandiri kembali menawarkan KUR sebesar Rp61 juta melalui aplikasi online Mandiri Pintar. Prosesnya sangat cepat dan tidak bertele-tele, karena track record saya bagus di Bank Mandiri. Dan usaha saya pun kembali berjalan”, aku Marsiyah.

See also  Seleksi Kompetensi Dasar Digelar dengan Prokes Ketat

Capai Rp11,84 Triliun

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan menjelaskan, realisasi belanja program PEN untuk sektor KUMKM hingga periode 21 Juli 2020 mencapai Rp11,84 triliun. Realisasi ini meningkat dari 8,3 persen menjadi 9,59 persen dari total anggaran mencapai Rp123,46 triliun.

Prof. Rully menambahkan, realisasi tersebut tersalurkan melalui program subsidi bunga KUR sebesar Rp78,40 miliar, penempatan dana untuk restrukturisasi melalui Bank Himbara sebesar Rp11,38 triliun, dan melalui program pembiayaan investasi ke koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Rp381,4 miliar.

Diakuinya bahwa penyerapan dana PEN untuk sektor KUMKM memang perlu diakselerasi karena memang tergolong lambat. Namun, dengan sudah keluarnya DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) dari Kementerian Keuangan, maka diharapkan bisa lebih cepat tersalurkan.

Prof. Rully berharap dana PEN untuk KUMKM bisa dapat tersalurkan sepenuhnya hingga September 2020. “Ada progress yang kita akui masih lambat; kita masih telusuri di mana penghambatnya; memang rata-rata sosialisasinya kepada masyarakat yang belum sepenuhnya berjalan baik,” ujar Prof. Rully.

Realisasi penempatan dana pemerintah kepada Bank Himbara untuk program restrukturisasi tersebut tersalurkan kepada 178.056 debitur. Rincian masing-masing bank yang menjalankan program tersebut yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp8,12 triliun. Kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp1,88 triliun. Kemudian dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Rp1,29 triliun dan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar Rp75,37 miliar.

“Total penerima program PEN hingga 21 Juli 2020 menjadi 1.095.950 pelaku KUMKM melalui penerima manfaat dari penerima subsidi bunga KUR sebanyak 917.860 UMKM, UKM debitur Himbara sebanyak 178.056 dan koperasi penerima dana investasi LPDB sebanyak 34 koperasi,” papar Prof. Rully.

See also  Mensos: Tim LDP Jangkau 44.434 Jiwa Korban Banjir

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BMRI Donsuwan Simatupang menyatakan bahwa pihaknya menerima penempatan dana pemerintah sebesar Rp10 triliun. Ditargetkan dalam tiga bulan ke depan pihaknya bisa mengekskalasi nilai pembiayaan hingga tiga kali lipat.

“Posisi Juli kita udah salurkan Rp12 triliun sampai 17 Juli 2020 kemarin; dari total itu, 25 persennya ke UMKM dengan jumlah debitur 14.500 dan hanya 17 debitur yang sektor komersial. Ini komitmen Bank Mandiri untuk mendukung program PEN,” tutur Donsuwan.

Dia menambahkan, sebagai salah satu strategi yang diterapkan dalam penyaluran kredit produktif pada UMKM, Bank Mandiri meluncurkan aplikasi Mandiri Pintar. Dalam penerapan aplikasi ini, Bank Mandiri mengoptimalkan pelibatan lebih dari 6.700 tenaga pemasar (mikro kredit sales/MKS) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendatangi debitur, untuk memproses pengajuan kredit mikro produktif baru, ataupun top up atas kredit mikro produktif eksisting.

Mandiri Pintar merupakan sebuah terobosan dalam hal digitalisasi pengajuan kredit mikro produktif, sehingga dapat memangkas proses administrasi, dan keputusan kredit dapat diperoleh dalam waktu 15 menit sejak data debitur di-input ke sistem Mandiri Pintar.

“Aplikasi kredit berbasis smartphone (android) ini juga sangat praktis, karena proses pengajuan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,” pungkas Donsuwan.

Berita Terkait

Berhajilah Lewat Jalur Resmi, Jangan Tergoda Janji Manis Oknum Nakal
Dorong Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Kementerian PU Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Hukum
Buka Rakernas PB Pergatsi 2025, Wamen Diana Targetkan Gateball Tampil di SEA Games Thailand 2025
IHC Perkuat Sistem Tata Kelola Klinis Berbasis Etika Profesi, Pondasi Layanan Kesehatan yang Aman dan Bermartabat
Perkuat Kerja Sama Strategis, DPD RI Terima Kunjungan Delegasi Parlemen Republik Ceko
Sultan Sampaikan Belasungkawa Korban Kapal Karam Bengkulu
Memilih Antara Dua Kematian, Kisah Dokter WNI di Gaza
Momen Hari Raya Waisak, Senator Mirah Minta Pemerintah Perkuat Toleransi dan Akses Rumah Ibadah yang Inklusif

Berita Terkait

Wednesday, 14 May 2025 - 22:15 WIB

Berhajilah Lewat Jalur Resmi, Jangan Tergoda Janji Manis Oknum Nakal

Wednesday, 14 May 2025 - 19:20 WIB

Dorong Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Kementerian PU Tandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Hukum

Wednesday, 14 May 2025 - 19:18 WIB

Buka Rakernas PB Pergatsi 2025, Wamen Diana Targetkan Gateball Tampil di SEA Games Thailand 2025

Wednesday, 14 May 2025 - 15:08 WIB

IHC Perkuat Sistem Tata Kelola Klinis Berbasis Etika Profesi, Pondasi Layanan Kesehatan yang Aman dan Bermartabat

Wednesday, 14 May 2025 - 14:21 WIB

Perkuat Kerja Sama Strategis, DPD RI Terima Kunjungan Delegasi Parlemen Republik Ceko

Berita Terbaru