DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup nelayan melalui sejumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pada tahun 2020, dukungan infrastruktur salah satunya dilakukan dengan rumah khusus (Rusus) nelayan sebanyak 350 unit yang tersebar di 9 provinsi. Pembangunan rumah khusus bertujuan agar para nelayan memiliki rumah layak huni dan mengatasi kawasan kumuh di pesisir.
Rusus adalah program Kementerian PUPR yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi komunitas/kelompok masyarakat tertentu, seperti nelayan, pemukiman kembali korban bencana/pengungsi, guru, tenaga medis, TNI/Polri dan petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil.
“Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden Joko Widodo bahwa Pemerintah harus menjamin keberadaan empat sektor utama dalam masa Pandemi COVID 19 ini, yaitu pangan, kesehatan, logistik, dan pelayanan dasar. Di samping untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan terdampak bencana. Rusus merupakan salah satu jenis pelayanan dasar untuk mendukung upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan kondisi hunian yang layak,”kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Salah satu rusus nelayan yang dibangun oleh Kementerian PUPR berada di Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 unit dengan anggaran senilai Rp 3,6 miliar. Pembangunan rusus nelayan tersebut dibangun pada tahun 2019 lalu dengan tujuan agar para nelayan yang tinggal di kawasan pesisir tersebur dapat menempati hunian yang layak huni sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan perekonomiannya.
Rusus nelayan tersebut dibangun di atas lahan seluas satu hektar milik Pemerintah Desa Laimeo. Lokasi pembangunan Rusus iti berlokasi di Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 unit dengan tipe bangunan yakni tipe 28.Jarak antara lokasi rusus dengan kawasan pesisir pantai sehingga nelayan juga mudah untuk melaut. Waktu pembangunan rusus nelayan tersebut dibangun dalam jangka waktu sekitar enam bulan dan saat ini rusus tersebut telah dihuni.
Diharapkan para nelayan beserta keluarganya yang menempati hunian rusus tersebut dapat merawat rumahnya dan memperhatikan kebersihan di kawasan sekitar agar tetap bersih dan sehat. Dengan begitu para nelayan bisa fokus untuk melaut karena keluarganya sudah menempati rusus yang layak huni.
Kepala Desa Laimeo Nurlia R mewakili para nelayan di desanya mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR yang telah memperhatikan dan menyediakan hunian yang layak bagi nelayan di daerah. Dirinya mengungkapkan masih banyak nelayan di daerahnya yang membutuhkan bantuan seperti Rusus tersebut.“Bantuan Rusus ini sangat berarti bagi kami karena selama ini banyak nelayan yang tinggal di rumah yang kurang layak huni,” katanya.
Pembangunan rusus telah dilakukan Kementerian PUPR sejak tahun 2015-2019. Secara nasional untuk pembangunan rumah khusus dalam kurun waktu tersebut telah dilaksanakan sebanyak 9.833 unit yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. (*)