DAELPOS.com – Anggota MPR RI, Ace Hasan Syadzily mengungkapkan peran penting seorang guru dalam penanaman dan penguatan empat pilar kebangsaan kepada peserta didik. Ia optimis di tangan para guru, Indonesia akan menjadi negara besar dan maju.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Selasa (13/10/2020), di Ngamprah, Bandung Barat. Acara tersebut diikuti oleh guru-guru mata pelajaran pendidikan agama Islam se-Bandung Barat.
“Mari kita jaga pilar kebangsaan kita. Mari kita hormati dan junjung tinggi pluralisme bangsa kita. Saya berharap, dari guru ini yang mendidik tunas bangsa, membawa bangsa ini maju, menjadi bangsa hebat. Mampu memajukan kesejahteraan umum”, kata Ace Hasan.
Politisi Partai Golkar ini juga menjelaskan bahwa tujuan negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
“Bapak ibu disuruh pakai masker, itu untuk melindungi kita. Ini adalah tugas negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia di tengah Covid 19”, jelas Ace.
Ace Hasan juga menyinggung UU Cipta Kerja yang baru disahkan dan mengundang kontroversi. Ia menjelaskan bahwa UU tersebut adalah dalam rangka menyejahterakan masyarakat sebagaimama menjadi tujuan negara.
“Tujuan negara selanjutnya adalah memajukan kesejahteraan umum. Untuk itu dibuat Undang-Undang Cipta Kerja yang tujuannya membuka lapangan kerja, mempermudah birokrasi dan mempermudah perizinan yang selama ini berbelit-belit. Ini adalah untuk menyejahterakan rakyat”, lanjut Ace.
Ace kemudian memaparkan tujuan negara yaitu mencerdaskan bangsa dan turut serta mengaja ketertiban dunia.
“Yang ketiga adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Banyak negara yang tidak memiliki SDA, tapi maju. Negara itu memiliki sumberdaya manusia yang memajukan negara. Tujuan selanjutnya menciptakan ketertiban dunia”, jelas Ace.
Jujun Junaidi, Ketua Kelompok Kerja Guru PAI mengapresiasi kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Acara itu sangat bermanfaat bagi guru dan para pendidik.
“Acara ini untuk menambah wawasan kebangsaan dan kenegaraan kita”, ujar Jujun.(*)