Pusing Ma

Wednesday, 30 December 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Oleh: Dahlan Iskan

DAELPOS.com – Akhirnya jelas: bagaimana nasib Jack Ma selanjutnya. Ia diharuskan kembali ke bisnis awal: pelayanan pembayaran. Ia juga harus memecah grup perusahaannya yang baru: Ant Group. Yang dinilai sangat monopolistik.

Ma, dalam bahasa Mandarin, bisa diartikan kuda. Dan Pemerintah Tiongkok kini memutuskan untuk mengendalikan kuda itu. Agar tidak meloncat ke mana-mana.

Dengan dibentuknya grup baru itu, Jack Ma memang menguasai semua hajat hidup manusia (Disway 16 November 2020).

Dalam bahasa Mandarin ”ma” juga bisa berarti semut (蚂蚁-ma yi). Karena itu nama grup baru Jack Ma tersebut, dalam bahasa Inggris disebut Ant Group.

Tapi ”semut” nya Jack Ma ini terlalu besar. Ia seperti bank yang merangkap asuransi, merangkap penjaminan, merangkap ekspedisi, merangkap leasing, merangkap underwriter merangkap notaris, merangkap kantor hukum, merangkap semuanya…

Dan semua itu bisa ia lakukan dengan satu alat: teknologi. Yakni teknologi gabungan antara kamera, telepon, internet, artificial intelligent, dan big data.
”Ma” dalam bahasa Mandarin juga bisa berarti marah.

Pemerintah Tiongkok pun marah besar pada Jack Ma. Kemarahan itu dipicu oleh rencana Jack Ma membawa Ant Group masuk pasar modal di Hongkong. Yang akan mengeruk dana USD 300 miliar. Yang terbesar dalam sejarah go public di dunia.

Persiapan untuk itu sudah selesai. Semua perhitungan sudah dibuat. Ant Group juga sudah mengumumkannya. Media di seluruh dunia membicarakannya. Calon pembeli sahamnya sudah siap-siap. Uang sebanyak itu sudah di depan mata.

Dua hari lagi go public itu didaftarkan ke pasar modal. Tinggal menunggu satu izin dari pemerintah. Biasanya, di masa-masa lalu, itu bukan masalah.

Ternyata masalah. Tiba-tiba pemerintah pusat memerintahkan menunda go public itu. Tidak disebutkan alasannya. Dari pihak Jack Ma masih optimistis izin akan diberikan. Mungkin masih ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi.

See also  Aksi Sobat Bumi Jilid Dua dari Aceh sampai Papua di Hari Sumpah Pemuda

Rumor pun mulai marak. Dihubung-hubungkan pula dengan Donald Trump. Jack Ma termasuk tamu pertama-tama Trump setelah dilantik menjadi Presiden Amerika pada 2016.

Lalu dihubungkan pula dengan sumbangan Jack Ma yang kurang besar kepada pemerintah. Semua pidato Presiden XI Jinping dianalisis. Adakah kalimat yang menunjukkan sinyal Jack Ma harus bagaimana. Itu karena beredar rumor penghentian go public tersebut atas perintah langsung presiden.

Ada satu kalimat yang bisa dihubungkan ke sana. Yakni: “perlunya para pengusaha besar ikut mengabdi untuk kepentingan rakyat”.

Lantas media di Tiongkok mengungkit sejarah lama: 1890-1910. Di kurun itu muncul pengusaha besar di Tiongkok –terkaya saat itu. Namanya: Zhang Jian.

Dengan kekayaannya itu, Zhang mendirikan universitas keguruan –seperti IKIP– yang pertama di Tiongkok. Itu lantas menjadi role model di Tiongkok: setiap provinsi pasti punya ”Normal University”. Berkat Zhang Juan sebelum 1900, Tiongkok sudah punya perguruan tinggi khusus untuk melahirkan guru.

Zhang Juan juga mendirikan universitas umum. Yang sampai sekarang masih menjadi salah satu universitas terbaik di Tiongkok. Yakni Fudan University, Shanghai.

Ia juga mendirikan museum di kota kelahirannya: Nantong, dekat Shanghai. Itulah museum pertama di Tiongkok.

Di zaman dulu, orang-orang terkaya Tiongkok selalu dikenal lewat filantropinya. Di Xiamen pun peninggalan seperti itu juga terjadi.

Ada juga yang menghubungkan dengan dosa Jack Ma. Yakni dianggap terlalu vokal. Terutama saat mengkritik sistem perbankan di Tiongkok.

Semua rumor itu akhirnya terjawab. Bukan karena itu. Melainkan karena Ant Group dianggap monopolistik. Sebanyak 800 juta orang hidupnya terikat di Ant Group. Itu dianggap membahayakan. Juga dianggap terlalu menguasai.

Jack Ma diminta kembali ke bisnis awal: Alipay adalah layanan sistem pembayaran. Harus hanya itu. Itu pun besarnya sudah bukan main. Dan Alibaba adalah perusahaan logistik.

See also  Doni Monardo Terima Penghargaan ITERA Adi Karsa Utama

Tentu, kini, Jack Ma, 56 tahun, mantan guru Bahasa Inggris, bershio naga, pusing sekali. Pusingnya orang kaya raya. Mungkin rasanya berbeda. (*)

Berita Terkait

Pohon Ajaib di Bali Berbisik di Malam Hari: “Bayan Tree Night Journey” Tawarkan Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan
Bandung Lautan Palestina, Ribuan Massa Tuntut Hentikan Genosida
Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran
Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188
Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global
Elnusa Peduli Sesama, Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Jabodetabek
Kecelakaan Truk di Tol Cipularang Arah Bandung Diduga Akibat Pecah Ban
22 Tahun KPK Berdiri Banyak Pejabat Publik Jadi Tersangka

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Berita Terkait

Friday, 9 May 2025 - 20:19 WIB

Pohon Ajaib di Bali Berbisik di Malam Hari: “Bayan Tree Night Journey” Tawarkan Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan

Sunday, 20 April 2025 - 19:33 WIB

Bandung Lautan Palestina, Ribuan Massa Tuntut Hentikan Genosida

Saturday, 29 March 2025 - 19:00 WIB

Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran

Thursday, 27 March 2025 - 14:13 WIB

Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188

Monday, 24 March 2025 - 20:38 WIB

Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Tuesday, 24 Jun 2025 - 10:36 WIB