Per Akhir Januari 2021, Defisit APBN Capai Rp 45,7 Triliun

Wednesday, 24 February 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, angka total defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN hingga Januari 2021 tercatat sebesar Rp 45,7 triliun atau 0,26 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dari Desember 2020 yang sebesar Rp 34,8 triliun atau 0,23 persen terhadap PDB. Angka itu juga naik sebesar 31,5 persen dibandingkan Januari tahun lalu.

“Hal itu karena Januari tahun lalu belum mengalami Covid-19,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita secara Virtual, Selasa (23/2).

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2020, pemerintah menaikkan batas aman defisit dari 3 persen menjadi 6,34 persen. Kebijakan ini dilakukan dengan melihat tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sedangkan dalam APBN 2021 defisit APBN ditargetkan Rp 1.006 triliun atau 5,7 persen terhadap PDB.

Sri Mulyani juga menuturkan, realisasi pendapatan negara hingga Januari 2021 sebesar Rp 100,1 triliun. Nilai itu turun 4,8 persen dibandingkan Januari 2020 yang sebesar Rp 105,1 triliun. Sedangkan total belanja negara mencapai Rp 1.743,6 triliun.

Sedangkan realisasi belanja negara hingga Januari 2021 sebesar Rp 145,8 triliun. Nilai itu naik 4,2 persen dibandingkan Januari 2020 yang sebesar Rp 139,9 triliun. Sementara, total belanja negara mencapai Rp 2.750 triliun.

Sri Mulyani juga mencatat keseimbangan primer defisit Rp 21 triliun. Dibandingkan dengan yang ada dalam Perpres 72, nilai itu berarti keseimbangan primer sebesar 83,2 persen.

Pendapatan negara pada Januari 2021 sebesar Rp 100,1 triliun yang bersumber dari penerimaan pajak Rp 68,5 triliun, kepabeanan dan cukai Rp 12,5 triliun, PNBP Rp 19,1 triliun. Sedangkan hibah nol.

See also  Nasib PLN: Utang Menggunung dan Terancam Kolaps

Sri Mulyani menambahkan, adapun belanja negara sebesar Rp 145,8 triliun. Belanja negara terdiri dari belanja kementerian atau Lembaga (K/L) sebesar Rp 48 triliun, belanja non K/L Rp 46 triliun. Kemudian transfer ke daerah Rp 50,3 triliun dan dana desa Rp 800 miliar.

Dengan pendapatan Rp 100,1 triliun dan belanja Rp 145,8 triliun, maka defisit APBN pada Januari 2021 sebesar Rp 45,7 triliun.

“TKDD menurun namun breakdown-nya dana desa melonjak tinggi Rp 800 miliar dibanding Rp 300 miliar tahun lalu ini sekali lagi untuk mendukung rakyat kita melalui BLT desa,” pungkasnya.

Berita Terkait

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah
Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi
Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Yandri Optimis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
Hasilkan Kebijakan Aspiratif dan Berdampak, Menteri PANRB Terima Masukan dari PPI
Prabowo: Polri Harus Tetap Tangguh, Bersih, dan Berpihak kepada Rakyat

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Thursday, 3 July 2025 - 13:57 WIB

Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional

Thursday, 3 July 2025 - 10:42 WIB

BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal

Wednesday, 2 July 2025 - 18:43 WIB

Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Wednesday, 2 July 2025 - 18:21 WIB

Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi

Berita Terbaru