Polri Harap Usut Tuntas Kasus Pencurian 21 Ton Solar di Tuban

Monday, 22 March 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto Istimewa / Net

foto Istimewa / Net

 DAELPOS.com – Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta aparat kepolisian mengusut kasus perampokan bahan bakar minyak jenis solar milik PT Pertamina di Tuban, Jawa Timur. Karena, diduga melibatkan perusahaan milik anggota DPR RI dan oknum Pertamina.

“Kepolisian harus mengusut adanya dugaan interaksi anggota DPR RI dan oknum Pertamina dalam perampokan solar tersebut,” kata Uchok, Senin (22/3/21).

Uchok menilai, polisi harus melakukan pengembangan kasus ini dan pihak-pihak yang terlibat. Seperti adanya interaksi oknum-oknum lainnya termasuk anggota DPR itu dan pejabat di Pertamina.

“Jangan terlalu fokus kepada orang-orang yang sudah tertangkap. Mereka hanya orang-orang kecil. Yang harus ditangkap adalah orang-orang besar alias ikan kakapnya,” tegasnya. 

Bagi Uchok, perampokan BBM Pertamina itu bukan kriminal biasa karena merugikan Negara dan mengganggu keamanan objek vital nasional, yang dilakukan ketika bangsa sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

Dia menambahkan bahwa data tersebut dimiliki oleh Hub Maritim. Hal ini, mempermudah untuk menelusuri oknum-oknum yang terlibat dalam kasus ini.

“Jika data menunjukan itu perusahaan Hub Maritim, ini tidak bisa dibantah lagi, polisi harus bergerak cepat untuk menuntaskan kasus ini dan ini sudah pembohongan publik,” ucapnya.

Sebelumnya, Tim Gabungan Ditpolair kapal MT Putra Harapan yang menyatakan 21,5 ton jenis BBM dari Single Point Mooring (SPM) milik Pertamina di perairan Tuban, Jawa Timur, pada Minggu (14/3/21).

Kapal MT Putra Harapan belakangan diketahui milik PT Pelayaran Hub Maritim Indonesia bermarkas di Tanjung Perak, Surabaya. Perusahaan layanan bunker dan transportasi bahan bakar yang berkongsi dengan PT AKR Corporindo Tbk yang tidak diketahui milik Rahmat Muhajirin, anggota DPR RI Fraksi Gerindra yang kini duduk di Komisi X DPR.

See also  Polres Jaksel Tetapkan Anak Pejabat Pajak Tersangka Penganiayaan

Namun, kuasa hukum Rahmat Muhajirin sekaligus PT Pelayaran Hub Maritim Indonesia, Mohammad Muzayin membantah kapal yang ditangkap oleh Polairud Mabes Polri itu milik Hub Maritim. “Kapal itu disalahgunakan oleh nahkodanya. 

Jadi ada sindikat yang mengukur minyaknya Pertamina kemudian kapal itu dipakai untuk mengisi minyak itu. Jadi tidak ada sangkut-pautnya dengan PT Hub Maritim, juga tidak ada sangkut-pautnya dengan Pak Rahmat Muhajirin, ”kata Muzayin kepada media.

Kendati demikian, fakta berbicara lain. Data dicek ke sistem kapal global Equasis (equasis, com), kapal MT Putra Harapan ternyata masih dimiliki oleh Hub Maritim Indonesia, beralamat di Jalan Ikan Mungsing VIII 96 Kel. Perak Barat, Surabaya.

Sistem itu menunjukkan MT Putra Harapan adalah kapal berbendera Indonesia dengan nomor IMO 8825987 dan call sign YB4147. Kapal itu dibangun tahun 1981 dan merupakan tipe kapal tanker berbobot 300 DWT.

Biro Data Klasifikasi Indonesia (BKI) menilai data Equasis. Saat dicek di bki.co.id, pemilik MT Putra Mahkota yang terdaftar dengan nomor 13850 adalah PT Pelayaran Hub Maritim Indonesia, beralamat di Jl. Ganggeng VI No. 18 Tanjung Priok, Jakarta.

Direktur Polairud Baharkan Mabes Polri Brigjen M Yassin Kosasih mengatakan saat ini pihaknya memang sedang mengembangkan penyidikan kasus tersebut secara bertahap dimulai dari pendalam tersangka hingga tidak menutup kemungkinan mengarah kepada perusahaan dimana para tersangka bekerja.

Lokasi perihal (tempat) peristiwa dugaan pidana yang terjadi di kapal KM Putra Harapan yang diduga pemiliknya adalah Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Yassin mengatakan pihaknya akan mengarah penyidikan kepada semua pihak, termasuk pemeriksaan si pemilik kapal.

“Komitmen saya menuntaskan perkara ini. Kami secara bertahap, baik tersangka yang ditetapkan, maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan kasus ini, ”tegasnya

Berita Terkait

Haidar Alwi: Penilaian Bambang Rukminto Terhadap Kapolri Tidak Berbasis Data
Kemenhut Apresiasi MA Batalkan Vonis Bebas Pelaku Perdagangan Cula Badak Jawa
Kasus Penembakan Kembali Melibatkan Oknum Anggota TNI AL, Sultan Minta Kasal dan Panglima TNI Berikan Atensi Serius
Haidar Alwi: Polisi Bukan Sekadar Penegak Hukum, tapi Penyangga Negara.
Komite III DPD RI Janji Kawal Kasus Kejahatan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada
Haidar Alwi Minta Masyarakat Jangan Mengkritik Sepimmen Polri yang Sowan ke Jokowi
Dukung Keadilan Bagi Keluarga Korban Penembakan Oknum TNI AL di Aceh Utara, Haji Uma Libatkan LPSK
Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?

Berita Terkait

Wednesday, 30 April 2025 - 16:32 WIB

Haidar Alwi: Penilaian Bambang Rukminto Terhadap Kapolri Tidak Berbasis Data

Monday, 28 April 2025 - 10:33 WIB

Kemenhut Apresiasi MA Batalkan Vonis Bebas Pelaku Perdagangan Cula Badak Jawa

Saturday, 26 April 2025 - 18:14 WIB

Kasus Penembakan Kembali Melibatkan Oknum Anggota TNI AL, Sultan Minta Kasal dan Panglima TNI Berikan Atensi Serius

Thursday, 24 April 2025 - 14:58 WIB

Haidar Alwi: Polisi Bukan Sekadar Penegak Hukum, tapi Penyangga Negara.

Wednesday, 23 April 2025 - 15:24 WIB

Komite III DPD RI Janji Kawal Kasus Kejahatan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada

Berita Terbaru

Olahraga

Popsivo Melaju ke Final Usai Tumbangkan Pertamina Enduro

Sunday, 4 May 2025 - 20:27 WIB

Politik

PHK Massal Industri Media, Gus Hilmy: Alarm Bagi Demokrasi

Sunday, 4 May 2025 - 19:08 WIB

Berita Utama

Mendes Yandri Ajak Warga Desa Kopo Sukseskan Kopdes Merah Putih

Sunday, 4 May 2025 - 19:04 WIB