DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh di Kawasan Kauman yang juga dikenal sebagai Heritage Kayutangan dan Polehan Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Penataan kawasan kumuh ini dilakukan melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program Kota Tanpa Kumuh merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.
“Di Jawa Timur salah satu kawasan kumuh yang kami tata adalah Kawasan Kauman. Di sini bukan hanya sekadar kawasan kumuh, tetapi memiliki nilai heritage serta potensi dalam meningkatkan pariwisata di Kota Malang,” ujar Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur M. Reva, Kamis (8/4/2021).
Penataan Kawasan Kauman dan Polehan meliputi pekerjaan jalan paving dan ampyang sepanjang 2052,19 meter, pekerjaan batu andesit zona I dan zona II sepanjang 3936,81 m2, pekerjaan drainase sepanjang 3016,7 meter, pekerjaan arsitektur (gapura, pergola, lansekap taman air, vertikal garden), pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP), dan proteksi kebakaran. Selain menerima manfaat pembangunan infrastruktur, diharapkan penataan Kawasan Heritage Kayutangan ini dapat membantu pelestarian cagar budaya serta menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak 23 April 2020 hingga 1 April 2021 selama 340 hari kalender oleh kontraktor PT Widya Satria dengan anggaran senilai Rp 23 miliar (MYC). Penerima manfaat dari penataan kawasan tersebut sebanyak 2.562 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari Kawasan Polehan sebanyak 1.909 KK, Kawasan Kauman sebanyak 561 KK, dan Koridor Basuki Rahmat sebanyak 92 KK.
Ketua RW 01 Kelurahan Kauman Edi Hermanto menyampaikan rasa terimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah menata sehingga terlihat lebih rapih dan tidak kumuh. “Melalui penataan ini kami harap dapat menarik wisatawan untuk berkunjung sebab Kota Malang mempunyai banyak ikon wisata salah satunya adalah Kawasan Heritage Kayutangan ini,” tutur Edi.
Salah satu penerima manfaat Yarni mengatakan terlaksananya program KOTAKU telah mengubah wajah lingkungan sekitar tempat tinggalnya menjadi lebih indah, asri dan tidak kumuh. “Kami juga mengharapkan agar program serupa dilaksanakan di lokasi lain yang belum bisa menikmatinya,” tandas Yarni. (*)