Kejari Telisik Dugaan Korupsi KPR di Perumahan Citayam Depok

Thursday, 20 May 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Dugaan tindak pidana korupsi atas pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Perumahan Green Citayam City kini dalam penyelidikan kejaksaan. Disebutkan, total dana yang digelontorkan salah satu bank nasional selaku penyedia kredit mencapai sekitar Rp63,1 miliar.

Perumahan Green Citayam City sendiri berdiri di 2 wilayah yang berbatasan langsung, yakni Depok dan Bogor. Pembangunan 3 ribu unit rumah di lahan itu berlangsung atas kerjasama antara PT. Green Construction City (GCC) dan penyedia KPR.

Belakangan terungkap, pembangunan perumahan di area itu berawal dari adanya nama PT Tjitajam sebagai pemilik aset lahan tersebut. Di mana susunan PT Tjitajam yang sah yakni, posisi Direktur dijabat Rotendi dan Komisaris dijabat oleh Jahja Komar Hidayat.

Pembajakan PT Tjitajam yang asli dilakukan secara terstruktur oleh sejumlah orang, di antaranya berinisial PCS, TIS, CS, KZ, RW, ZS. Dengan skenario matang, mereka lantas membuat akta-akta palsu dan mengaku-ngaku sebagai pemegang saham serta pengurus PT Tjitajam hingga meraup dengan mudah KPR dari bank.

Kepala Seksi Intelijen (Kasi intel) Kejari Depok, Herlangga Wisnu Murdianto menerangkan, pihaknya telah meminta keterangan dari Direktur PT Tjitajam yang sah terkait hal tersebut.

“Ya benar hari ini ada permintaan keterangan kepada Bapak Rotendi Direktur PT Tjitajam oleh seksi tindak pidana khusus. Masih dalam tahap proses penyelidikan permintaan keterangan,” katanya dikonfirmasi, Rabu (19/05/21).

Sementara itu, Kuasa Hukum PT Tjitajam, Reynold Thonak mengatakan, objek pemeriksaan hari ini menyangkut dugaan tindak pidana korupsi atas pemberian KPR. Padahal, sambung dia, ada 8 putusan hukum inkrah yang menjelaskan bahwa tanah tersebut adalah milik PT Tjitajam yang sah.

“Mereka begal PT, sama dengan begal asetnya. Tjitajam kami silsilahnya jelas. Nah, PT Tjitajam fiktif ini enggak jelas. Mereka bekerja sama dengan oknum. Lalu hasil itu yang dijadikan dasar kerja sama,” ungkap Ronald saat berbincang di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

See also  Manggala Agni Terus Berjuang Padamkan Empat Titik Karhutla di Sumsel

Reynold juga mengaku, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Hasilnya, Pengadilan Negeri Cibinong, Bogor, pun sudah inkrah memutuskan jika PT Tjitajam yang sah itu manajemennya diisi oleh Rotendi selaku direktur perusahaan.

“Lalu bagaimana jaminan dengan bank? Terkait jaminan Perbankan biasanya menggunakan hak tanggungan, ada 3 ribu unit rumah,” tuturnya.

Pihak PT Tjitajam yang sah akhirnya berhasil menggugat dan membatalkan serifikat pengganti yang dijadikan dasar akad kredit oleh pengurus PT Tjitajam fiktif. Semua proses hukum telah ditempuh, hingga inkrah menyatakan yang sah adalah PT Tjitajam dengan Direktur Rotendi.“Potensi kerugian negara sudah terlihat. Untungnya dari 3 ribu unit rumah yang di bangun, baru sekitar 633 rumah yang dibiayai. Kasus ini juga terendus sejak adanya aduan dari cicilan konsumen yang setiap bulan membayar cicilan ke Bank, namun tidak jelas dimana objek tanah dan bangunan yang mereka cicil,” ungkap Reynold.Reynold pun menyebut, pihak Bank terlalu nekat karena berani mengucurkan dana kredit besar tanpa kehati-hatian. Dia meyakini, ada keterlibatan mafia tanah sejak proses awal pembajakan PT Tjitajam hingga pada tahap pemberian fasilitas KPR oleh bank.

“Kalau yang sebelumnya itu adalah person to person. Tapi ini beda. Mafia bekerja sama dengan oknum dalam institusi untuk membajak PT Tjitajam, bekerja sama dengan oknum di beberapa lembaga terkait,” katanya.

Berita Terkait

Marak Pungli di SudinHub Jakpus, Pengacara: Kami Sudah Laporkan ke Saber Pungli Polri
Stop Kriminalisasi Guru, Komite III DPD Serukan Darurat Perlindungan Guru
Polri Tangani Kasus SDA Capai 8.527, Nilai Kerugian Negara Fantastis
Polisi Amankan Sopir Truk Tanah Penyebab Kecelakaan di Kosambi Tangerang, Ini Kronologinya
Polisi Pastikan Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Truk Tanah di Kosambi Tangerang
Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai yang Terlibat Kasus Hukum
Tragedi Subang Terhadap Jurnalis Jadi Sejarah Kelam, Ramai Tag Subang Zona Merah
Sopir Truk Wing Box Ugal-ugalan di Tangerang Positif Narkoba

Berita Terkait

Wednesday, 20 November 2024 - 20:58 WIB

Marak Pungli di SudinHub Jakpus, Pengacara: Kami Sudah Laporkan ke Saber Pungli Polri

Thursday, 14 November 2024 - 08:43 WIB

Stop Kriminalisasi Guru, Komite III DPD Serukan Darurat Perlindungan Guru

Wednesday, 13 November 2024 - 08:53 WIB

Polri Tangani Kasus SDA Capai 8.527, Nilai Kerugian Negara Fantastis

Thursday, 7 November 2024 - 18:33 WIB

Polisi Amankan Sopir Truk Tanah Penyebab Kecelakaan di Kosambi Tangerang, Ini Kronologinya

Thursday, 7 November 2024 - 18:32 WIB

Polisi Pastikan Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Truk Tanah di Kosambi Tangerang

Berita Terbaru

ilustrasi / foto ist

Berita Utama

Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun

Saturday, 23 Nov 2024 - 17:15 WIB

Olahraga

Petrokimia Gresik Juara Livoli Divisi Utama 2024

Saturday, 23 Nov 2024 - 17:05 WIB

Daerah

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global

Saturday, 23 Nov 2024 - 14:15 WIB

Nasional

Menteri PANRB Paparkan Progres Penataan Organisasi KMP Hingga SAKP

Saturday, 23 Nov 2024 - 14:11 WIB