Ekspedisi CAL Kepulauan Karimata Temukan Spesies Baru

Tuesday, 20 July 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com -Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat melakukan kegiatan “Ekspedisi/Jelajah Karimata” pada tanggal 15 s/d 22 Maret 2019 di Cagar Alam Laut Kepulauan (CAL) Karimata, dengan melibatkan 33  orang yang menyertakan ahli dari berbagai disiplin ilmu.

Dalam kegiatan ekpedisi yang dipimpin Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat dengan melibatkan Komunitas Selam WeBe, Balai Kajian Sejarah Kebudayaan Kalimantan Barat, Botanist, Traveler Writer, media lokal serta masyarakat setempat, tim Divisi Gunung berhasil mengidentifikasi beberapa tipe ekosistem mulai dari Ekosistem Mangrove, Pantai, Riparian, Hutan Air tawar, Kerangas, Hutan Dataran Rendah Perbukitan Sandstone, Hutan pegunungan Atas dan terakhir adalah  Sub Alpine.

Tim penjelajahan dibagi dalam 4 empat Sub Divisi, yaitu Divisi Laut, Divisi Gunung/Flora, Divisi Mamalia serta Divisi Sosial Ekonomi dan Budaya, untuk melakukan eksplorasi potensi yang dimiliki CAL Kepulauan Karimata secara lebih luas. Tim Divisi Gunung mempunyai tugas melakukan eksplorasi keanekaragaman hayati dari kawasan pesisir pantai sampai hutan pegunungan di Pulau Karimata Besar, yang saat ini telah berstatus menjadi hutan lindung.

“Dari hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan tim Divisi Gunung, tercatat lebih dari 400 jenis tumbuhan mulai dari tumbuhan herba sampai pohon. Namun, salah satu hal yang paling membanggakan dalam ekspedisi kali ini adalah ditemukan dan teridentifikasi satu spesies/jenis baru dari tumbuhan berbunga,” kata Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta di Pontianak (13/7).

Tumbuhan dari keluarga Hanguanaceae yang ditemukan ini merupakan jenis baru dari Pulau Karimata Besar, yang merupakan satu kesatuan bentang alam, tidak terpisahkan dari kawasan CAL Kepulauan Karimata. Distribusinya hanya terdapat di Kepulauan Karimata.

Sadtata menjelaskan, Hanguana karimatae merupakan Hanguana pertama yang dideskripsikan sebagai spesies baru dari Kalimantan. Temuan spesies ini diterbitkan di jurnal ilmiah internasional Blumea pada tanggal 2 Juli 2021 oleh Agusti Randi yang merupakan seorang ahli Botani (alumnus Universitas Tanjungpura Pontianak), asli Kalimantan Barat.

See also  BPBD Kaji Cepat Fenomena Gerakan Tanah di Wilayah Kabupaten Bogor

Hanguana karimatae memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh spesies Hanguana lainnya. Jenis ini memiliki perawakan besar dengan tinggi mencapai 1,6 meter dengan tangkai perbungaan yang tegak dan kokoh setinggi 1 meter. Buah berbentuk bulat yang tidak simetris dan berwarna kuning pucat dengan ujung yang sangat menonjol. Bijinya seperti mangkok dengan tonjolan kecil di pinggirannya. Jenis ini tumbuh pada pinggiran sungai berbatu berair jernih.

Sepanjang pengamatan terhadap spesies ini di lapangan, hanya dijumpai tiga individu, sehingga untuk status konservasi yang diusulkan berdasarkan kriteria dalam International  Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List adalah termasuk Critically Endangered (CR) atau Kritis. Kriteria CR ini merupakan kriteria yang paling tinggi terhadap kepunahan di alam. Untuk itu, pengamanan kawasan terhadap kerusakan habitat dan konservasi ek situ untuk spesies ini sangat diprioritaskan.

Cagar Alam Laut (CAL) Kepulauan Karimata merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah barat daya Pulau Kalimantan, berdekatan dengan Kepulauan Bangka Belitung. Kawasan yang termasuk dalam perairan laut Selat Karimata ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Terdiri dari 43  pulau di mana jarak CAL Kep Karimata ke ibu kota Kabupaten Kayong Utara (Pulau Kalimantan) ± 100 km.

Sadtata menjelaskan CAL Kepulauan Karimata merupakan kawasan konservasi dengan potensi keanekaragaman hayati yang tinggi dan unik, namun belum cukup tergali dan dikenali. Mempertimbangkan kondisi kawasan dan tantangan yang dihadapi serta keterbatasan yang dimiliki pemangku kawasan, pengembangan kawasan CAL Kepulauan Karimata sebagai destinasi penelitian berbasis masyarakat, melalui penerapan konsep Citizen Science, menjadi pilihan solusi yang paling memungkinkan untuk mewujudkan pengelolaan kawasan yang optimal, disamping itu diharapkan ke depan jenis-jenis baru akan teridentifikasi dari Cagar Alam Laut ini.

See also  Transjakarta Perpanjang Operasional Rute Cibubur-BKN

Pada kesempatan terpisah, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian LHK, Wiratno menyampaikan apresiasi kepada Balai KSDA Kalimantan Barat dan Tim Ekspedisi. Dirjen KSDAE menyatakan bahwa kemungkinan ditemukan berbagai spesies baru  sangat terbuka. Menurutnya, ekspedisi ini membuktikan hal tersebut.

“Oleh karena itu, ke depan masih diperlukan ekspedisi-ekspedisi untuk masuk ke dalam kawasan konservasi, agar diketahui ragam ekosistem, habitat, pola asosiasi tumbuhan tinggi dengan berbagai tumbuhan di bawahnya, termasuk liana, jamur, mikroba, dan sebagainya,” kata Wiratno.

Wiratno  menambahkan, bahwa ekspedisi ini juga membuktikan pentingnya peningkatan kapasitas staf Balai KSDA dan Taman Nasional untuk mampu mendiskripsi berbagai jenis tumbuhan dengan dibekali ilmu taxonomi, dendrologi, bioprospecting, dan ilmu-ilmu lainnya. Kerjasama dengan peneliti, praktisi, dengan terus menggali sistem pengetahuan masyarakat setempat yang masuk dalam khasanah ilmu etnobotany dan etnozoology menjadi semakin penting dan relevan di masa mendatang.

Berita Terkait

Senator Penrad dan Bawaslu Sumut Komitmen Tingkatkan Pengawasan Pemilu
Jelang Pilkada Serentak, Pilihlah Pemimpin yang Kedepankan kepentingan rakyat
BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global
Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang
Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah
KPU Papua Barat Langkahi Putusan MA Terkait Diskualifikasi UTAYOH, Chaty Uswanas: Putusan yang Rancu dan Lucu
Ketua Komite III DPD RI menerima audiensi FGSNI dan Aliansi Pejuang BPI
Mendes Yandri Kunjungi Destinasi Wisata Pengelola BUMDes di Lampung

Berita Terkait

Tuesday, 26 November 2024 - 16:39 WIB

Senator Penrad dan Bawaslu Sumut Komitmen Tingkatkan Pengawasan Pemilu

Tuesday, 26 November 2024 - 09:27 WIB

Jelang Pilkada Serentak, Pilihlah Pemimpin yang Kedepankan kepentingan rakyat

Saturday, 23 November 2024 - 14:15 WIB

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global

Friday, 22 November 2024 - 16:44 WIB

Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang

Thursday, 21 November 2024 - 09:03 WIB

Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

H-1 Pilkada, Jasa Marga Catat 136 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Wednesday, 27 Nov 2024 - 21:34 WIB

Ekonomi - Bisnis

Jelang Nataru, KAI Masih Sediakan Tiket 2.685.760 Kursi

Wednesday, 27 Nov 2024 - 17:31 WIB

ilustrasi / foto ist

Ekonomi - Bisnis

AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal

Wednesday, 27 Nov 2024 - 17:21 WIB

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati / foto ist

Nasional

Kemendag Ajak Lebih Banyak Eksportir Rambah Pasar Arab Saudi

Wednesday, 27 Nov 2024 - 17:18 WIB