DAELPOS.com – LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
“Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC). Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Sistem CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi BUMN antara KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA.
“Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya
akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya
keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya,” ujar Joni.
Penggunaan
GoA 3 untuk LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan
melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765
Tahun 2017. KAI berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis,
operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria
desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.
Dari segi
keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train
Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller. Dengan adanya
ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman
yang andal. Adapun interlocking & zone controller berfungsi untuk
menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan
otorisasi kontrol operasi LRT.
“Keunggulan dari GoA 3 adalah
seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi
potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal
kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” kata Joni.
Joni
mengatakan, sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan
pertama kali diuji coba secara terbatas pada bulan Juni 2022 dan akan
terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17
Agustus 2022.
Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang
digunakan pada LRT Jabodebek juga telah diterapkan di belahan dunia
lainnya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol,
Inggris, Brazil, dan beberapa negara lainnya.