DAELPOS.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Ignite Women Networking and Mentorship Program menandatangani nota kesepahaman untuk bersinergi dalam pemberdayaan perempuan.
“Nota kesepahaman ini diadakan untuk melakukan upskilling tenaga kerja perempuan sehingga menambah jumlah tenaga kerja perempuan yang terampil dan dapat diserap perusahaan. Tentunya kami juga berharap akan dapat meningkatkan keterwakilan perempuan di berbagai industri di Indonesia,” ucap Tri Hanurita, Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan.
Tri juga menjelaskan adanya nota kesepahaman ini bertujuan untuk mengembangkan program bimbingan, membantu membangun jaringan antar sesama wanita karier, serta mengembangkan jiwa kepemimpinan para perempuan pekerja di Indonesia. Program ini juga menyediakan mentorship dengan memasangkan mentee dengan mentor berdasarkan keahlian dan pengalaman masing-masing. Mentorship tersebut akan berjalan selama enam bulan dan dapat diperpanjang lebih lanjut dengan persetujuan dari para mentor. Program yang sudah berjalan sejak bulan Januari 2023 turut mengajak perusahaan di Indonesia yang tertarik untuk turut berpartisipasi.
Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen global Kearney, perempuan pekerja meninggalkan perusahaan karena tidak diberikan dukungan maupun kesempatan dalam pengembangan karier, seperti dengan program mentorship dan networking.
“Mentorship adalah program pengembangan kepemimpinan yang efektif karena berpusat pada keinginan belajar dan passion dalam bekerja. Jaringan yang luas juga memungkinkan perempuan untuk belajar dari dalam maupun luar perusahaan mereka agar membantu perempuan membangun visibilitas dan kepercayaan diri dalam karier mereka, sehingga program mentorship ini sangat penting untuk membangun kempimpinan perempuan dan kesetaraan gender di Indonesia secara lebih luas,” ucap Shirley Santoso, Partner and President Director, Kearney.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, partisipasi tenaga kerja formal angkatan kerja perempuan dari tahun 2020 hingga 2022 masih di bawah tenaga kerja laki-laki. Pada tahun 2020 angka tenaga kerja perempuan sebesar 34,65%, tahun 2021 sebesar 36,20%, dan 2022 sebesar 35,57%. Sementara, angka tenaga kerja laki-laki pada tahun 2020 sebesar 42,71%, tahun 2021 sebesar 43,39%, dan tahun 2022 sebesar 43,97%[1].
“Perempuan masih kurang terwakili pada tingkat manajerial dan kepemimpinan dalam perusahaan. Penting sekali bagi tempat kerja untuk mengedepankan keberagaman dan inklusivitas untuk dapat mendukung para pemimpin perempuan. Keberagaman serta inklusivitas juga akan memberikan dampak baik bagi perusahaan secara umum”, ucap Henny Purnamawati, Senior Partner, Head of Financial Services Indonesia, Egon Zehnder.
Menurut temuan Citigroup, kesetaraan gender dalam kehidupan bisnis berpeluang dapat meningkatkan angka PDB global mencapai $2 triliun atau setara dengan 2% hingga 3% dari total PDB global. Kesetaraan gender juga dapat menghasilkan antara 288 juta hingga 322 juta lapangan pekerjaan baru[2].
“Pekerja profesional perempuan dapat turut memberikan pandangan yang berbeda dan inovatif sehingga mampu meningkatkan cara perusahaan-perusahaan menjalankan bisnis dan mendorong pertumbuhan,” tambah Maya Juwita, Executive Director, Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE).
Dengan terciptanya kerja sama antara Kadin Indonesia dengan Ignite Women Networking and Mentorship Program, diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi bagi para perempuan dalam mendukung, mempromosikan, serta memberdayakan perempuan di Indonesia untuk semakin maju sehingga meningkatkan perekonomian Indonesia.