Oleh: Lency Pramono, Seorang pemuda yang terlahir dari rahim petani
DAELPOS.com -Pertemuan antar dua partai besar yang selama ini disebut sebut sulit untuk bergandengan tangan, akhirnya termentahkan dengan adanya pertemuan kemarin malam di daerah jakarta selatan antar Sekjen kedua partai tersebut. Yang di dahului dengan pertemuan antara Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Pertemuan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat ini sebagai pertemuan yang sangat baik dan perlu kita apresiasi dengan positif.
Partai Demokrat sendiri menganggap pertemuan itu mencakup sejumlah besar isu nasional mendesak lainnya, diskusi yang sangat komprehensif mengenai segudang topik yang berkaitan dengan identitas nasional tidak hanya terbatas pada pemilihan presiden 2024 semata.
Seandainya Koalisi PDIP dan Demokrat terjadi, sangat berpotensi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap partai politik lain di Indonesia.
Pertama, hal itu dapat mengarah pada pembentukan koalisi yang lebih kuat yang dapat menjalankan dominasinya atas pemilihan presiden 2024.
Kedua, penting untuk mengakui bahwa koalisi dapat memiliki efek mendalam pada konfigurasi sistem kepartaian di Indonesia.
Potensi koalisi antara PDIP dan Demokrat dapat mempengaruhi keseimbangan kekuasaan di parlemen Indonesia
Jika seseorang mempertimbangkan dengan cermat hasil potensinya dari pemilihan presiden 2024 yang sangat dinanti, menjadi sangat jelas bahwa koalisi yang sukses niscaya akan menghasilkan koalisi penguasa yang lebih kuat yang berpotensi mendominasi seluruh parlemen tanpa kesulitan apa pun. Penting untuk dicatat bahwa koalisi, meskipun berpotensi menguntungkan bagi mereka yang terlibat, juga dapat menyebabkan fragmentasi partai politik lain yang tidak cukup beruntung untuk dimasukkan dalam koalisi yang begitu kuat. Bahkan, partai-partai yang kurang beruntung ini bahkan mungkin kehilangan dukungan dari pemilih mereka yang lebih memilih koalisi yang lebih kuat dan lebih mampu. Selain itu, koalisi mungkin sangat mempengaruhi dinamika faksionalisme di dalam partai politik.
Sangat mungkin bahwa beberapa faksi dapat memilih untuk menyesuaikan diri dengan koalisi sementara yang lain dapat memilih untuk tetap mandiri, sehingga mengarah pada perubahan signifikan dalam lanskap politik secara keseluruhan.
Selain itu, koalisi juga dapat memberikan banyak pengaruh pada proses pembuatan kebijakan di parlemen. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa partai dalam koalisi mungkin memiliki prioritas dan agenda kebijakan yang berbeda, yang berpotensi menyebabkan perubahan besar dalam cara kebijakan dibuat dan dilaksanakan. Akhirnya, sangat penting untuk memahami bahwa potensi dampak koalisi meluas jauh melampaui sekadar bidang politik.
Faktanya, koalisi mungkin sangat mempengaruhi keseimbangan kekuasaan antara cabang eksekutif dan legislatif. Ini karena koalisi penguasa yang lebih kuat niscaya akan memiliki pengaruh yang lebih besar atas proses legislatif, sehingga menyebabkan pergeseran signifikan dalam keseimbangan kekuasaan. Secara keseluruhan, sangat jelas bahwa potensi koalisi antara PDIP dan Demokrat berdampak signifikan terhadap keseimbangan kekuasaan di parlemen Indonesia. Namun, hasil akhir pada akhirnya akan ditentukan oleh hasil pemilihan presiden 2024 dan dinamika faksionalisme dalam partai politik.
Bagaimana prediksi ke depan kedua partai tersebut
Dalam beberapa hari terakhir, PDIP dan Demokrat telah melakukan beberapa manuver politik yang menunjukkan kemungkinan adanya kerjasama di masa depan. Namun, belum bisa diprediksikan sejauh mana kehangatan hubungan antara kedua partai tersebut.
Sebagian orang menilai kalau PDIP dan Demokrat dapat membentuk koalisi yang kuat dan memenangkan pemilihan presiden pada 2024.
Namun, mengenai rencana dan strategi kedua partai, sulit untuk diprediksi dengan pasti apa yang akan terjadi di masa depan.