Ekspor Komoditas Pertanian ke Tiongkok Meningkat, Kementan dan RRT, Sepakat Perbaharui Protokol Kerjasama.

Wednesday, 27 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan penandatangan perbaharuan protokol kerjasama untuk ekspor berbagai komoditas Pertanian ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Rabu (27/11/2019) di Ruang Pola, Kementerian Pertanian, Jakarta.

Kementerian Pertanian yang diwakili Kabadan. Karantina, Ali Jamil dan beberapa Pejabat Tehknis Lingkup. Kementan, menyampaikan keterangan pers usai pertemuan tersebut, di kanpus kementan ragunan jakarta selatan, sore ini.

Berdasarkan data pada sistem automasi perkarantinan, IQFAST secara nasional di tahun 2019 tercatat peningkatan tren ekspor berbagai komoditas meningkat seperti Salak sebesar 57,4%. Yakni di tahun 2019 hingga bulan November sebanyak 1.385 ton lebih tinggi dibanding tahun 2018 yang hanya 880 ton.

“Saat ini, Salak menjadi salah satu buah-buahan yang saat ini popular di pasar ekspor, dan Tiongkok merupakan pasar terbesar setelah Kamboja, “kata Kepala Barantan, Ali Jamil saat di temui di sela-sela pertemuan dengan Wakil Menteri General Administration of Customs o the People’s Republic of China (GACC), Zhang Jiwen.

Menurut Jamil, protokol buah salak yang telah ditandatangani pada tahun 2013 dan akan berakhir di tahun 2019, untuk itu penandatangan kerjasama guna menfasilitasi ekspor salak ke Tiongkok menjadi sangat strategis. Tren ekspornya juga meningkat, dari 69,7 ton pada tahun 2018 menjadi 77,6 ton hingga November tahun 2019.

Sama dengan protokol ekspor sebelumnya, salak yang akan diekspor ke pasar Tiongkok harus berasal dari kebun yang sudah teregistrasi dan dikemas pada packing house yang juga teregistrasi. Dengan penandatangan perbaharuan masa protokol ekspor untuk buah salak Indonesia ke Tiongkok maka dipastikan untuk masa 5 tahun kedepan, buah salak yang telah memenuhi persyaratan dapat terus melapak di pasar Tiongkok.

See also  Terbentuknya 20.000 Kampung Iklim, KLHK Ajak Semua Pihak Sukseskan Pencapaian Target

Selain Salak, Protokol Ekspor Buah Lain Juga Dikebut
Selain fasilitasi pasar ekspor salak, kerangka kerjasama Indonesia – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) juga membahas fasilitasi ekspor produk pertanian lainnya, yakni buah naga, buah nanas, sarang burung walet (SBW) serta ekspor produk peternakan. “Ini sesuai dengan arahan Presiden RI melalui Menteri Pertanian. Untuk mengawal ketat akselerasi ekspor, salah satunya perluasan pasar. Kita akan kebut pembahasan harmonisasi aturannya. Insya Allah dapat segera terealisir, Tiongkok adalah salah satu pasar strategis produk pertanian kita,” terang Kepala Barantan.

Masih menurut Jamil, bahwa berdasarkan data dari neraca perdagangan sektor pertanian RI-RRT tahun 2018, secara umum Indonesia berada pada posisi surplus sebesar 1,5 juta US Dollar. Adapun komoditas dengan jumlah terbesar baik secara tonase maupun nilai ekonomi masing-masing kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, kulit dan jangat, manggis, lemak, kacang hijau, pisang dan kopi.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Barantan AM Adnan yang turut mendampingi pada acara penandatangan kali ini menyampaikan bahwa untuk protokol ekspor buah naga dari Indonesia ke RRT telah ditandatangani pada bulan April 2019 di Beijing, RRT. Untuk mendorong percepatan realisasi ekspor buah naga, pihak RRT berkomitmen mengirimkan tim ahli GACC untuk melakukan kunjungan audit di kebun packing house buah naga di Banyuwangi pada saat musim panen buah naga di bulan Desember 2019. Hasil dari kunjungan audit ini akan mendukung proses ekspor buah naga ke RRT.

Sementara, untuk akses pasar untuk buah nanas, surat permohonan akses pasar buah nanas dari Indonesia ke RRT telah disampaikan sejak 2016. “Barantan mengharapkan proses analisa resiko penyakit atau Pest Risk Analysis ekspor buah nenas dapat segera diselesaikan sehingga protokol ekspornya dapat segera ditandatangani antar negara,” jelas Adnan.

See also  Triwulan 3, PGN Alirkan 3007 BBTUD & Terus Kembangkan Infrastruktur Gas

Untuk akses pasar SBW dan status pendaftaran 15 perusahaan SBW Indonesia yang tertunda selama ini akan ditindaklanjuti oleh pihak GACC (PRY)

Berita Terkait

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel
Sinergi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan, Tingkatkan Konektivitas Melalui Akses Simpul Transportasi
Keluarga Besar GNRI & Taboas Maluku Siap Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Jika Maluku Tak Di Anaktirikan.
IATPI dan Systemiq Lestari Indonesia Jalin Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
MoU dengan KKP, Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI: Anggota MPR RI Yulian Gunhar Tegaskan Pentingnya Persatuan Menjelang Pilkada
Kementerian PU Dorong Asosiasi Profesi Tingkatkan Keselamatan dan Keandalan Sistem Kelistrikan pada Bangunan Gedung
Bahas isu penting, Sri Mulyani Adakan Pertemuan Bilateral di London

Berita Terkait

Monday, 25 November 2024 - 22:27 WIB

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel

Monday, 25 November 2024 - 22:23 WIB

Sinergi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan, Tingkatkan Konektivitas Melalui Akses Simpul Transportasi

Monday, 25 November 2024 - 22:04 WIB

Keluarga Besar GNRI & Taboas Maluku Siap Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Jika Maluku Tak Di Anaktirikan.

Monday, 25 November 2024 - 17:56 WIB

IATPI dan Systemiq Lestari Indonesia Jalin Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Monday, 25 November 2024 - 17:41 WIB

MoU dengan KKP, Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru