Puluhan Kades Pelajari Perencanaan Pembangunan Terpadu di China

Monday, 23 October 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Puluhan kepala desa (Kades) asal Indonesia peserta Benchmarking Study mengunjungi Desa Jiuziwan, Kecamatan Huaqiao, Provinsi Anhui, China. Mereka mempelajari perencanaan pembangunan terpadu di China.

Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Danton Ginting Munthe yang memimpin rombongan Kades menjelaskan, kunjungan ke Desa Jiuziwan memberikan gambaran jelas perencanaan pembangunan desa secara terpadu dan komprehensif.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan inspirasi yang berharga untuk implementasi pembangunan desa di Indonesia.

“Kesuksesan proyek (revitalisasi Desa Jiuziwan) ini bisa jadi materi yang bagus untuk direplikasikan di Indonesia nantinya selama itu sesuai dengan akar budaya yang dimiliki oleh desa-desa di Indonesia,” kata Danton.
Sementara itu, para Kades yang ikut mengunjungi Desa Jiuziwan sangat mengapresiasi para penduduk desa setempat yang solid dalam membangun desanya.

Desa Jiuziwan merupakan daerah pertanian yang direvitalisasi pada 2018 lalu melalui Proyek Pembangunan Teluk Jiuzi yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Anhui.

Revitalisasi ini untuk mendorong pembangunan desa, agar desa lebih indah dan rapi, dan lebih menertibkan kepemilikan terhadap tanah dan bangunan.

“Yang paling susah adalah bagaimana mengubah kebiasaan buruk masyarakat, seperti kedisiplinan dan kebersihan lingkungan,” kata Kepala Desa Jiuziwan Wang.

Pemerintah Provinsi Anhui dan stakeholder terkait sangat memikirkan cara untuk mengatasi kendala ini dengan memberikan dukungan insentif dan fasilitas kepada masyarakat yang bersedia membangun Desa Jiuziwan.

Proyek pembangunan Teluk Jiuzi mencakup total area sebesar 6,67 kilometer persegi. Dengan total investasi mencapai 500 juta yuan, proyek ini mengadopsi model konstruksi bersama dan kerja sama yang saling menguntungkan antara pemerintah, penduduk desa, operasi perusahaan, kolektif desa, dan partisipasi modal sosial.

See also  Menparekraf Dukung Pembentukan Ekosistem Startup di Kawasan IKN

Prinsip perencanaan terpadu, merek terpadu, dan operasi terpadu juga diimplementasikan dalam proyek ini.

Hasil dari proyek Teluk Jiuzi mulai terlihat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Lingkungan ekologi alami dan tampilan pedesaan di Desa Jiuziwan telah sepenuhnya diperbarui. Sementara kehidupan spiritual dan material masyarakat terus diperkaya.

Warga Desa Jiuziwan, Zou mengungkapkan kegembiraan dengan adanya proyek tersebut di desanya.

“Setelah pembangunan Desa Jiuziwan, tidak hanya lingkungan menjadi lebih baik, tetapi banyak orang yang bekerja di luar kota sudah kembali. Bahkan rumah tua yang tidak saya tinggali telah disewakan, dan saya dapat menerima sewa sebesar 7.000 Yuan per tahun,” kata Zou.

Di samping memperbaiki lingkungan pedesaan, proyek Teluk Jiuzi juga mengintegrasikan elemen baru, mengaktifkan sumber daya yang ada, dan mengembangkan industri baru.

Melalui prinsip konstruksi bersama dan berbagi, petani dapat mengalihkan dan menyewakan aset yang tidak digunakan, memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam penanaman primer, peternakan, pengolahan produk pertanian sekunder, dan jasa industri tersier.

Sebagai dampak proyek ini, hampir 200 penduduk desa setempat telah mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan upah mencapai 3.550 Yuan per orang per bulan.

Selain itu, lebih dari 1.000 hektare lahan pertanian dan 800 hektare permukaan air telah direvitalisasi, serta 33 rumah pertanian yang sebelumnya menganggur telah berhasil direvitalisasi, secara langsung meningkatkan pendapatan petani lokal sebesar lebih dari 2,1 juta Yuan.

Melalui inovasi bisnis, dukungan terhadap UMKM, perluasan rantai, peningkatan layanan, dan pembangunan merek, proyek Jiuziwan telah membangun komunitas kehidupan yang terintegrasi dengan ladang, hutan, air, desa, komunitas, dan manusia.

Model pembangunan yang terintegrasi ini mencakup sektor pertanian, pariwisata, budaya, serta dunia usaha, mewujudkan integrasi tiga industri pada sektor primer, sekunder, dan tersier.

See also  Tingkatkan Lumbung Pangan di Sulawesi Selatan, Menteri Dody Tinjau Kesiapan Air Irigasi Bendungan Bili-Bili dan Bendung Bissua

Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Direktur PSP dan PSKP Rosyid, Sesditjen PPDT Mety Susanti, Karo Humas Erlin Chaerlinatun serta lima pendamping Benchmarking Study.

Berita Terkait

Update Trafik JTTS, Hutama Karya: Arus Kendaraan Nataru 24 Desember 2025
Kondisi Terkini Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Periode Libur Nataru 2025/2026
Teknologi Chemical EOR Minas Pertamina Hulu Rokan, Inovasi Perkuat Kedaulatan Energi
Sinergi Kementrans-Kemenkop, Viva Yoga: Hadirnya Koperasi di Kawasan Transmigrasi Meningkatkan Aktivitas Ekonomi
Libur Nataru: Trafik Tol Trans Sumatera Terus Meningkat 43,09%
Yulian Gunhar Ajak Masyarakat Ilir Barat I Jaga Persatuan Bangsa
Menteri Dody Tinjau Posko Nataru Pasuruan dan Tol Fungsional Gending–Kraksaan–Paiton
Astra Dukung Jaga Warisan Karst Rammang-Rammang, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan

Berita Terkait

Thursday, 25 December 2025 - 13:53 WIB

Update Trafik JTTS, Hutama Karya: Arus Kendaraan Nataru 24 Desember 2025

Wednesday, 24 December 2025 - 16:48 WIB

Kondisi Terkini Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Periode Libur Nataru 2025/2026

Wednesday, 24 December 2025 - 06:53 WIB

Teknologi Chemical EOR Minas Pertamina Hulu Rokan, Inovasi Perkuat Kedaulatan Energi

Wednesday, 24 December 2025 - 06:45 WIB

Sinergi Kementrans-Kemenkop, Viva Yoga: Hadirnya Koperasi di Kawasan Transmigrasi Meningkatkan Aktivitas Ekonomi

Tuesday, 23 December 2025 - 18:22 WIB

Libur Nataru: Trafik Tol Trans Sumatera Terus Meningkat 43,09%

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Atasi Krisis Air, Kementerian PU Bangun 48 Sumur Bor di Aceh Tamiang

Thursday, 25 Dec 2025 - 08:13 WIB