Menteri Basuki: Pembangunan Bendungan Upaya Nyata Atasi Ancaman Perubahan Iklim

Saturday, 25 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan dan embung sebagai tampungan air di berbagai wilayah Indonesia merupakan salah satu upaya nyata untuk mengatasi ancaman perubahan iklim (climate change).

Hal tersebut disampaikan Menteri Basuki dalam acara Seminar Internasional Teknik Hidrolika /Hydraulic Engineer International Seminar (HEIS) 2023 bertajuk “Water Actions Toward Climate Resilience, Green Economy, and Sustainable Development” yang diselenggarakan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) di Kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta, Sabtu (25/11/2023) siang.

“Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim (climate change) Pemerintah Indonesia harus memperbanyak tampungan air (reservoar), baik itu embung dan bendungan. Dan kita utamakan bendungan agar di saat kemarau masih ada cadangan air yang cukup besar,” kata Menteri Basuki.

Dikatatakan Menteri Basuki, bahwa jumlah bendungan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan negara lain seperti Korea Selatan dan China. “Kita sebagai negara kepulauan besar harus juga berpikir besar (think big) untuk terus menambah jumlah tampungan air. Pemerintah China hingga akhir tahun 2022 tercatat telah memiliki sekurangnya 98.000 bendungan, lalu Korea Selatan mempunyai sekitar 18.000 bendungan,, sementara kita mendekati sekitar 300 bendungan,” ujarnya.

Selain itu, Menteri Basuki juga menyatakan pentingnya memperhatikan dan memodifikasi desain bendungan agar dapat berfungsi optimal dalam pemanfaatan air, baik di musim kemarau dan hujan. “Tidak kalah penting adalah memperbarui desain bendungan, dimana semua bendungan harus punya pintu air agar dapat dioperasikan optimal dalam musim hujan dan kemarau,” ujarnya.

Ditambahkan Menteri Basuki bahwa Kementerian PUPR terus mengutamakan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di berbagai infrastruktur. “Sebagai contoh pembangkit listrik tenaga surya terapung (floating solar energy) yang memanfaatkan 20% luas permukaan genangan bendungan. Terdapat potensi tenaga listrik sebesar 4.800 Megawatt (MW) potensi dari floating solar energy, dari seluruh bendungan yang ada,” katanya.

See also  Heru Budi Hadiri Kerjasa Sama MoU MRT dengan Korsel

Selain itu, dikatakan Menteri Basuki, Kementerian PUPR juga telah memanfaatkan 23
bendungan eksisting yang dibangun oleh Kementerian PUPR sebagai pembangkit listrik tenaga air. “Kapasitas listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik tenaga air baru berkisar 9% dari seluruh jenis pembangkit listrik di Indonesia yang dihasilkan,” ujarnya.

Terakhir Menteri Basuki berpesan agar para ahli di bidang Sumber Daya Air (SDA) yang tergabung di HATHI terus beradaptasi dalam pemanfaatan perkembangan teknologi. “Saat ini sudah berkembang teknologi baru kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI). Teknologi AI harus bisa dikembangkan pemanfaatannya untuk pengelolaan SDA seperti dalam mengatasi banjir dan air baku,” ujarnya.

Ketua HATHI yang juga Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia dalam laporannya mengatakan, seminar ini akan menjadi kesempatan emas untuk berbagi pengalaman antara praktisi, profesional di bidang hidrolika untuk mengembangkan solusi permasalahan SDA. “Seminar ini diikuti 370 partisipan dari nasional dan internasional dengan beberapa pembicara internasional,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara tamu President of International Association for Hydro-Environment Engineering and Research Phillippe Gourbesville, Yooshin Engineering Coorporation South Korea Hwan Ko, dan Senior Manager Korea Water Resources Corporation Jongchan Kim. Sementara hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Khalawi AH, dan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja. (*)

Berita Terkait

BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah
Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi
Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Yandri Optimis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa
Hasilkan Kebijakan Aspiratif dan Berdampak, Menteri PANRB Terima Masukan dari PPI
Prabowo: Polri Harus Tetap Tangguh, Bersih, dan Berpihak kepada Rakyat
Audiensi Dubes Uni Emirat Arab, Mendes Yandri Ajak Perkuat Ketahanan Pangan di Desa
Raker dengan DPR RI, Menteri Rini Jelaskan FWA ASN: Dilakukan Sesuai Kesiapan dan Kebutuhan Organisasi

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 10:42 WIB

BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal

Wednesday, 2 July 2025 - 18:43 WIB

Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Wednesday, 2 July 2025 - 18:21 WIB

Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi

Wednesday, 2 July 2025 - 17:53 WIB

Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Yandri Optimis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa

Wednesday, 2 July 2025 - 09:10 WIB

Hasilkan Kebijakan Aspiratif dan Berdampak, Menteri PANRB Terima Masukan dari PPI

Berita Terbaru