Kemenkop dan UKM Harap Dana Pinjaman Pemerintah Dorong Pengembangan Sektor Riil

by -81 Views

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Harzrumy meresmikan beroperasinya unit toko bangunan ke-4, minimarket ke-3 dan grosir warung BMI ke-2 sebagai unit usaha Koperasi Benteng Muamalah Indonesia di Kota Serang, Senin (14/10/2019). Turut hadir juga antara lain Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo dan Kadis KUKM Banten Tabrani.

DAELPOS.com — Kementerian Koperasi dan UKM akan terus memberikan bantuan perkuatan modal usaha melalui pinjaman/pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM kepada pelaku usaha di Tanah Air. Diharapkan dengan bantuan dana pinjaman pemerintah tersebut dapat mendororong peningkatan sektor riil.

“Dengan demikian diharapkan sektor riil berkembang di masyarakat terutama para anggota koperasi,” kata Sekretaris Kemenkop dan UKM Prof Rully Indrawan saat meresmikan Unit Toko Bangunan ke-4, Minimarket ke-3 dan Grosir Warung BMI ke-2 di Kota Serang, Banten, (14/10/2019).

Beberapa waktu sebelumnya pinjaman dana bergulir dari LPDB diputuskan untuk dimoratorium, namun saat ini sudah dilanjutkan kembali. Prof Rully berharap penyaluran dana bergulir ke depan fokus menyasar koperasi, kelompok usaha pemula di kampus-kampus, pesantren, petani, peternak dan UKM kelompok ibu-ibu.

“Provinsi Banten ini bisa jadi percontohan untuk pesantren sehingga kegiatan ekonomi pesantren kita kembangkan,” ujar Prof Rully.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Rully meresmikan beroperasinya Unit Toko Bangunan ke-4, Minimarket ke-3 dan Grosir Warung BMI ke-2 sebagai unit Usaha dari Koperasi Benteng Muamalah Indonesia. Hadir dalam acara itu antara lain Wagub Banten Andika Hazrumy, dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo.

Kopmen BMI baru berdiri pada bulan Februari 2019 dan saat ini anggotanya telah berjumlah 75.941 orang. Yang membanggakan adalah pada umur yang relatif singkat ini, koperasi tersebut telah memiliki 4 toko bangunan, 3 minimarket dan 2 warung grosir.

Sebagaimana diketahui Kopmen BMI lahir dari kebutuhan para anggota koperasi yang telah ada terdahulu yaitu Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dan masyarakat sekitar yang ingin melakukan usaha di bidang retail dan grosir.

“Model pengembangan usaha yang telah dilakukan oleh Kopmen BMI ini dapat dijadikan model bagi koperasi-koperasi lain dalam memberi pelayanan kepada anggotanya,” harap Prof Rully.

Prof Rully menegaskan bahwa tujuan dari koperasi adalah untuk mensejahterakan anggota. Oleh karena itu kata dia, dengan adanya usaha ritel dan dan grosir BMI tersebut, diharapkan segala keperluan anggota dapat disediakan oleh koperasi dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik.

“Saya berharap usaha yang telah dilakukan oleh pengurus dan anggota koperasi untuk mengembangkan usaha ritel dan grosir ini dapat lebih ditingkatkan di kemudian hari,” katanya.

Wagub Banten Andika Hazrumy mengatakan Banten sedang menghadapi masalah pengangguran terbuka dan kemiskinan. Namun menurut dia, pemberdayaan koperasi bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, Pemprov Banten telah mengeluarkan kebijakan untuk mendukung pengembangan koperasi.

“Saya harap ke depan mendorong program koperasi yang telah nyata memberikan kontirbusi terhadap perekonomian daerah. BMI telah memberikan luar bisa menyokong ratusan ribu anggotanya,” pungkas Andika. (DAE)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.