DAELPOS,com – Jakarta diisi oleh jutaan warga dengan pemikiran dan perspektif yang sangat beragam. Solusi bisa datang dari mana saja. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari potensi tersebut dengan mendorong terciptanya kolaborasi, demi mencapai Wajah Baru Jakarta yang Maju Kotanya dan Bahagia Warganya.
Wajah Baru Jakarta ini sejalan dengan konsep City 4.0, dengan prinsip utama Pemerintah menjadi kolaborator dan warga menjadi ko-kreator. Karena itu Pemprov DKI Jakarta serius mengerjakan proses pembangunan dengan menghadirkan perubahan dalam kenyataan, bukan dalam persepsi.
Untuk mewujudkan Wajah Baru Jakarta ini, ada beberapa program unggulan Pemprov DKI Jakarta yang sudah berjalan selama dua tahun Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur. Keempat belas program unggulan itu adalah penataan trotoar, integrasi transportasi, pembangunan taman kota, pengadaan rumah DP 0 Rupiah, pembagian kartu kesejahteraan, distribusi pangan murah, perlindungan perempuan dan anak, beragam Pagelaran bergengsi di Jakarta, program makanan tambahan untuk anak sekolah, perluasan penerima manfaat penggratisan pajak bumi dan bangunan, pengaspalan jalan kampung, aksesibilitas Pulau Seribu hingga hibah untuk Guru PAUD.
Dalam hal penataan trotoar, selama dua tahun berjalan Pemprov DKI Jakarta sudah merevitalisasi trotoar sepanjang 134 kilomoter. Angka ini akan bertambah karena di tahun 2020, Pemprov sudah menargetkan penambahan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer. Penataan trotoar juga akan dilengkapi berbagai fasilitas, yakni bidang miring dan ubin pemandu, lift untuk ibu hamil, lansia dan penyandang disabilitas, fasilitas keamanan berupa CCTV dan satpol PP, hingga pelican crossing. Trotoar ini juga terintegrasi dengan bus Transjakarta, MRT serta LRT. Sementara itu koridor Sudirman – Thamrin sudah dilengkapi way finding.
Di bidang transportasi, Pemprov DKI Jakarta dengan serius melakukan penyempurnaan atas integrasi antarmoda. Hal ini salah satunya dilakukan dengan peningkatan jumlah rute Transjakarta, dari 109 di tahun 2017 bertambah jadi 220 rute di tahun 2019. Jumlah armada juga bertambah dari 2.380 di tahun 2017, menjadi 3.548 armada di tahun 2019.
Selain itu, moda transportasi di Jakarta juga menjadi semakin terintegrasi melalui program Jak Lingko, yang tersambung dengan dengan MRT dan LRT. Selama uji publik 11 Juni – 13 Oktober 2019, LRT telah melayani 798.000 penumpang.
Dengan langkah penyempurnaan ini, penggunaan transportasi umum meningkat pesat, di mana dalam dua tahun terakhir, jumlah penumpang Transjakarta naik hampir dua kali lipat ke kisaran 640.000 orang per hari. Sebagai perbandingan, sejak program ini dimulai pada tahun 2004 hingga tahun 2017 jumlah rata-rata penumpang harian hanya ada di kisaran 300.000 penumpang per hari.
Fasilitas trotoar dan integrasi transportasi, semakin lengkap dengan keberadaan taman kota. Pemprov DKI telah mencanangkan program 60 Taman Maju Bersama (TMB) sejak tahun 2017 sampai tahun 2019, dengan target 200 Taman Maju Bersama hingga tahun 2022. Adapun prinsip dari TMB ini adalah kolaboratif, ramah anak dan multifungsi. Taman-taman yang tersebar di berbagai daerah di Jakarta ini juga menyediakan berbagai macam fasilitas, seperti lapangan olahraga, lapangan multifungsi, gedung serbaguna, gazebo, zona Apotik hidup, area senam hingga jogging track.
Untuk memastikan pemeratan kesejahteraan warga, Pemprov mengerjakan beberapa program yang terintegrasi. Dalam hal pengadaan rumah layak dan terjangkau, pada tahun 2019 rumah DP 0 Rupiah di Nuansa Pondok Kelapa selesai dibangun dengan jumlah sebanyak 780 unit. Dengan kisaran harga cicilan 1.1 – 2.2 juta rupiah per bulan selama 20 tahun, warga sudah bisa mendapatkan rumah untuk tipe studio, 1 kamar maupun 2 kamar. Fasilitas yang tersedia di Rumah DP 0 Rupiah ini juga terbilang lengkap, terdiri dari lift, taman, ruang ibadah, ruang terbuka, parkir penghuni dan layanan bus Transjakarta. Seiring dengan tingginya antusiasme warga, maka rencana lokasi hunian layak selanjutnya akan berada di daerah Cilangkap Jakarta Timur.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta memperkenalkan enam jenis Kartu Kesejahteraan dalam dua tahun terakhir. Pertama, adalah Kartu Jakarta Pintar ( KJP ) Plus yang memberikan dana pendidikan sebesar Rp.250.000 – Rp.450.000 per bulan, sesuai jenjang pendidikan. Progam ini telah diterima oleh 860.397 siswa di tahun 2019. Kedua, adalah Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul ( KJMU ) yang memberi dana pendidikan bagi mahasiswa sebesar Rp.9juta/semester. Para penerima kartu ini terdiri dari 5.061 mahasiswa di 90 PTN. Ketiga adalah Kartu Pekerja Jakarta ( KPJ ) yang memberikan manfaat untuk naik bus Transjakarta gratis, mendapat pangan bersubsidi, jadi peserta JakGrosir, dan anak pemilik KPJ otomotis memperoleh KJP Plus. Adapun penerima kartu ini per tahun 2019 adalah 17.934 pekerja. Keempat adalah Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta ( KPDJ ) yang memberikan manfaat finansial sebesar Rp.300.000/bulan dan telah diterima oleh 7.137 orang. Kelima adalah Kartu Lansia Jakarta ( KLJ ) yang memberikan manfaat finansial sebesar Rp.600.000/bulan dan telah diterima oleh 40.419 lansia per tahun 2019.
Dalam bidang Pangan Murah, pemegang kartu bantuan sosial DKI bisa mendapatkan panganan senilai Rp.350 ribu di pasar dengan hanya membayar sebesar Rp.126 ribu. Untuk program ini, distribusinya juga telah diperluas di beberapa lokasi, seperti toko perkulakan, pasar, RPTRA ( sesuai jadwal ) dan rusun ( sesuai jadwal ). Adapun produk pangan yang disubsidi berupa:
i. Beras Rp30.000/5kg
ii. Daging sapi Rp35.000/kg
iii. Telur ayam Rp10.000/tray
iv. Daging ayam Rp8.000/ekor
v. Ikan kembung Rp13.000/kg
vi. Susu Rp30.000/karton ( isi 24 pak @200 ml )
Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen serius melindungi perempuan dan anak, dengan mendirikan Fasilitas Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak yang terdiri dari empat Rumah Aman, 19 Pos Pengaduan, aplikasi Jakarta Aman Siaga 112 yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Unit Reaksi Cepat 24 Jam dan delapan Pusat Pelayanan Terpadu/PPT gratis. Usaha Pemprov DKI ini telah menghasilkan penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, sebesar lebih dari 50 persen pada tahun 2019. Dengan pencapaian ini, di tahun yang sama, Pemprov DKI Jakarta meraih predikat Kota Layak Anak dari Lembaga Internasional Save the Children untuk pertama kalinya.
Anak-anak tidak luput dari perhatian Pemprov DKI Jakarta. Untuk meningkatan gizi anak-anak, Pemprov DKI Jakarta memiliki program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang diluncurkan pada tahun 2018, dengan jumlah jangkauan 144.223 anak di 456 sekolah di seluruh Jakarta. Adapun harga paket makanan senilai Rp.10.890 per anak, dan diberikan setiap hari di sekolah. Ada 29 varian menu yang disediakan oleh program PMTAS ini, di antaranya adalah roti, susu UHT, onde-onde, bubur kacang hijau, puding buah, buah-buahan, martabak telur dan omelet telur daging. Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan komite sekolah dan memberdayakan pedagang setempat untuk menjadi penyedia paket makanan tambahan anak sekolah. Adapun anggaran untuk PMTAS di tahun 2019 adalah senilai Rp.324 Miliar.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan seluruh warganya, termasuk guru pendidikan usia dini (PAUD). Karena itu, Pemprov DKI kemudian menyalurkan Dana Hibah Guru PAUD yang disalurkan melalui Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi). Sampai bulan September 2019, sudah 5.702 guru yang menerima dana hibah dengan besaran Rp. 500 ribu per orang per bulan. Pemprov DKI Jakarta juga telah menganggarkan Rp.40,3 miliar di APBD-Perubahan
Dalam hal Penggratisan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pemprov DKI Jakarta memiliki program untuk membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi guru, pensiunan ASN, pensiunan TNI/Polri, pahlawan kemerdekaan dan mantan Presiden/Wakil Presiden. Hingga bulan September 2019 sudah ada 19.929 objek pajak yang digratiskan PBB-nya dengan nilai Rp.180,4 miliar. Adapun program pembebasan PBB untuk guru, pensiunan PNS dan purnawirawan TNI/Polri ini berlaku sampai 2 generasi di bawahnya, sedangkan untuk pahlawan serta penerima bintang tanda jasa dari Presiden, berlaku hingga 3 generasi di bawahnya.
Pemerataan dan revitalisasi fasilitas, juga menjangkau wilayah kampung, lewat program Pengaspalan Jalan Kampung. Ada beberapa pengaspalan yang dilakukan di banyak kampung yang dilengkapi dengan penambahan titik penerangan jalan umum (PJU) dengan tujuan untuk meningkatkan kelayakan infrastruktur di kampung-kampung Jakarta
Sementara itu, untuk meningkatkan Aksesibilitas Kepulauan Seribu, dalam dua tahun ini Pemprov DKI Jakarta telah menambah armada kapal antarpulau sejumlah enam unit kapal cepat fiber speedboat dengan rute utama:
vii. Muara Angke – Untung Jawa – Lancang (PP) – tidung 2 kali sehari
viii. Muara Angke – Pari – Pramuka (PP) 2 kali sehari
ix. Muara Angke – Kelapa – Sabira (PP) 1 kali sehari dengan, dengan tarif Rp.40.000 – 70.000
Adapun kapal milik Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta ini juga memiliki beberapa fasilitas, yakni toilet, TV, AC dan kursi yang sesuai tiket pemesanan dan safety yang lebih baik, serta akses disabilitas (kursi roda 2 unit) Dengan adanya penambahan armada di Kepulauan Seribu ini, akses antarpulau semakin mudah. Sebagai contoh, perjalanan dari Pulau Sebira ke Jakarta Utara yang biasanya dijangkau dalam 8 jam, saat ini perjalanannya bisa dipangkas menjadi 2,5 jam.
Selain membangun sarana dan prasarana fisik, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota modern dan berkarakter sesuai konsep City 4.0, Pemprov DKI Jakarta juga menggelar beragam Pagelaran dan kebudayaan, di antaranya adalah:
a. JIPFEST, Jakarta International Photo Festival yang digelar untuk pertama kalinya.
b. Jakarta International Folklore Festival 2019. Pagelaran 22 budaya nusantara dan 7 budaya internasional.
c. Musik Tepi Barat. Band musik yang tampil di beberapa lokasi Jalan Sudirman dan Thamrin.
d. Konser Akbar Monas. Konser kolaborasi seni di ruang terbuka publik pertama di Jakarta.
e. Jakarta Muharram Festival. Peringatan tahun baru Islam pertama, dengan 1.000 pawai obor elektrik.
f. Dapur Qurban DKI. Berbagi hidangan daging olahan siap santap dari chef hotel berbintang, untuk warga pra sejahtera.
g. Seni Mural. Lukisan mural yang menunjukkan Wajah Baru Jakarta.
Jakarta juga akan menjadi tuan rumah Jakarta E-Prix yang merupakan pagelaran Formula E di tahun 2020.
Komitmen dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membentuk Wajah Baru Jakarta sesuai konsep City 4.0 ini, menghasilkan beragam penghargaan. Di antaranya adalah penghargaan Kota Layak Anak (KemenPPPA), Reksa Bahasa (Kemendikbud), Indeks Prestasi Pembangunan Ketenagakerjaan ( INTEGRA – Kemenakertrans), Opini Wajar Tanpa Perkecualian 2 tahun berturut-turut (BPK), Provinsi dengan Cakupan Jaminan Kesehatan bagi Warga di atas 95 persen (Universal Health Care) dari BPJS Kesehatan, Pemda dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik (KPK RI) Provinsi dengan Indeks Demokrasi Terbaik (BPS), Investment Award 2018 (BAPPENAS), PTSP Provinsi Terbaik Ketiga se-Indonesia – (BKPM), Geo Innovation Award (ESRI), Pelopor Provinsi Layak Anak 2019 (KemenPPPA), empat Penghargaan dalam Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (Kemenakertrans), Pemda Peduli Anak (KPAI), TPID Terbaik Tingkat Provinsi se-Jawa Bali (Bank Indonesia), Anugerah Badan Pengawas Tenaga Nuklir ( BAPETEN ) 2019, Penghargaan Golden Award (SIWO PWI), Peningkatan kualitas layanan anak usia dini (NGO International Save the Children Indonesia) dan Merit Award Best Planning of the Year dari Singapore Institute of Planners.
Seluruh program yang telah dan akan dijalankan selama dua tahun ini, bertujuan untuk mewujudkan Wajah Baru Jakarta yang berbakti, berhati, berkolaborasi dan merangkul.(DAE)