Jansen: Apanya yang Tidak Bisa Dikerjakan Orang Indonesia hingga Mempekerjakan TKA China?

Tuesday, 7 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto istimewa

foto istimewa

DAELPOS.com – Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon kembali mempertanyakan kehadiran TKA China yang saat ini dipekerjaan di Indonesia.

Khususnya soal perbedaan keahlian TKA China dan Indonesia. Menurutnya, tenaga kerja di Indonesia masih dapat bekerja sesuai keahlian.

“Di luar debat soal nasionalisme nya dll, coba dulu sampaikan: “apanya yang tidak bisa dikerjakan orang Indonesia sehingga mempekerjakan TKA ini?” Kalau memang mereka lebih ahli, okelah kita terima. Tapi masak kita sebodoh itu sih? Mungkin ada yang bisa jawab,” tulis @jansen_jsp di Twitter.

Jansen meminta jawaban dari Kementerian Tenaga Kerja soal hal tersebut. “Yth @KemnakerRI tolong dijawab: apakah TKA boleh dipekerjakan jadi buruh kasar? Unskilled job. Jika boleh kira-kira “alih keahlian” apa yang mereka berikan pada pekerja lokal? Guyonnya: “kalau jadi koki karena soal selera lidah, okelah. Tp kalau jd supir, rasanya tak kalah jago orang-orang kita.”

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pernah mengkritisi pernyataan Duta Besar (Dubes) Cina yang mengatakan pekerja Cina lebih terampil ketimbang pekerja lokal.

Melalui akun Twitter @fadlizon, ia mengatakan pernyataan Dubes Cina tersebut dinilai sangat merendahkan pekerja Indonesia.

“Tak pakai diplomasi, suara dari Kedubes RRC ini sangat merendahkan pekerja Indonesia,” ucapnya sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Konselor Bidang Ekonomi dan Bisnis Kedubes Cina untuk RI Wang Liping menjelaskan mengapa TKA Cina mendapatkan gaji lebih tinggi ketimbang pekerja lokal Indonesia.

Menurut Wang, perusahaan Cina menggaji karyawannya dilihat dari kompetensi, kontribusi dan produktivitas pekerja. Dia menegaskan dalam penentuan upah, perusahaan Cina tidak melihat latar belakang kebangsaan.

Wang mengatakan, di lapangan, TKA Cina kebanyakan merupakan pekerja dengan kompetensi tinggi, makanya mendapatkan gaji besar. Sementara pekerja lokal, cuma pekerja biasa.

See also  Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi

“Pekerja Cina kebanyakan merupakan pekerja terampil dan manajemen teknis, sementara pekerja lokal kebanyakan kurang terampil dan cuma pekerja biasa, maka gaji pekerja Cina lebih tinggi,” kata Wang.[]

Berita Terkait

Gandeng Mendagri, Mendes PDT: Kolaborasi Mempercepat Kemajuan Pembangunan Desa
Peningkatan Layanan Jemaah, 3 Hal Ini Didiskusikan Menag RI dan Menhaj Saudi
Indonesia Catatkan Rekor Penanggulangan Terorisme 10 Tahun Terakhir
Deklarasi Subang Tandai Peringatan Perdana Hari Desa di Subang
Wamen Diana Dampingi Menlu Sugiono Tinjau Persiapan Revitalisasi Gedung Merdeka
Kementerian PU Dorong Penerapan Bangunan Gedung Hijau dan Cerdas
3 Langkah Percepat Produksi Bahan Baku Obat Dalam Negeri
Menteri Rini Bersama Mensesneg Bahas Strategi Percepatan Transformasi Digital Pemerintah

Berita Terkait

Wednesday, 15 January 2025 - 18:00 WIB

Gandeng Mendagri, Mendes PDT: Kolaborasi Mempercepat Kemajuan Pembangunan Desa

Wednesday, 15 January 2025 - 17:03 WIB

Peningkatan Layanan Jemaah, 3 Hal Ini Didiskusikan Menag RI dan Menhaj Saudi

Wednesday, 15 January 2025 - 11:21 WIB

Indonesia Catatkan Rekor Penanggulangan Terorisme 10 Tahun Terakhir

Tuesday, 14 January 2025 - 18:18 WIB

Deklarasi Subang Tandai Peringatan Perdana Hari Desa di Subang

Tuesday, 14 January 2025 - 16:47 WIB

Wamen Diana Dampingi Menlu Sugiono Tinjau Persiapan Revitalisasi Gedung Merdeka

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Gus Ipul: Korban Longsor Batam akan Dapat Santunan Kemensos

Wednesday, 15 Jan 2025 - 16:57 WIB

News

Sri Mulyani Tekankan Sinergi Kemenkeu-Kejaksaan Agung

Wednesday, 15 Jan 2025 - 13:20 WIB