DPR Desak BPK RI Audit Khusus PT Pertamina

Tuesday, 1 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan PT Pertamina tidak menyiapkan sistem manajemen krisis, sehingga perusahaan minyak negara itu rugi hingga Rp 11,13 triliun. Mulyanto mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk mengaudit BUMN ini. Ia menilai, keuangan PT Pertamina yang jeblok ini terjadi karena manajemen Pertamina tidak cepat melakuan terobosan, sebagai upaya adaptasi menghadapi keadaan luar biasa.

“Semua perusahaan minyak dunia juga mengalami tantangan yang sama. Tapi nyatanya sebagian dari mereka mampu bertahan dan tetap mendapatkan untung. Meskipun keuntungannya tidak sebesar di tahun-tahun normal,” tegas Mulyanto dalam siaran Pers nya, baru-baru ini.

Ia mencontohkan beberapa perusahaan minyak dunia yang tetap untung meskipun krisis.  Diantaranya adalah Petronas, Indian Oil Group, Saudi Aramco dan Petro China Ltd. Perusahaan-perusahaan tersebut sudah menyiapkan sistem manajemen krisis dan sigap menghadapi perubahan lingkungan strategis yang ada. Sehingga ketika krisis itu benar-benar terjadi mereka mampu mengantisipasi.

Dijelaskannya, tantangan krisis yang dihadapi perusahaan-perusahaan minyak itu kurang-lebih sama dengan yang dihadapi Pertamina, tapi nyatanya mereka tetap bisa untung. Petro China Ltd menjadikan merosotnya harga minyak dunia sebagai kesempatan untuk mengisi cadangan minyak startegis mereka, sehingga mampu bertahan untuk memenuhi kebutuhan 80 hari.

“Apakah Pertamina melakukan itu.  Berapa besar cadangan minyak strategis nasional yang telah kita isi.  Apakah ketika merosotnya harga BBM dunia, Pertamina menambah impor untuk memenuhi tangki-tangki minyak kita. Ini adalah pertanyaan yg penting. Sebab, Indonesia sudah menjadi negara net importir. Seharusnya ini menjadi kesempatan besar sebagaimana yang dilakukan Petro China,” ungkapnya.

Politisi Fraksi PKS ini mendesak agar dilakukan pemeriksaan laporan keuangan secara khusus oleh BPK. Sebab nilai kerugian yang dialami Pertamina pada semester pertama tahun 2020 ini sangat besar. Padahal pada saat krisis, Pertamina tidak menurunkan harga jual BBM, termasuk BBM Non-subsidi meskipun harga minyak dunia anjlok hingga di bawah 20 dolar AS per barel. Sehingga logikanya pendapatan Pertamina bertambah secara signifikan.

See also  Sistem Digital Semakin Andal, PLN Siap Berikan Layanan Maksimal di Idulfitri 1446 H

“Meskipun konsumsi BBM saat pandemi berkurang, tapi nilai jualnya cukup tinggi dibanding harga beli bahan baku minyak. Jangan sampai terkesan, sudah rakyat yang menyubsidi Pertamina.  Bukan sebaliknya, Pemerintah yang mensubsidi rakyat, namun, toh tetap saja rugi. Karenanya penting dilakukan audit oleh BPK.  Agar kita tahu apa saja yang membuat Pertamina merugi sebesar itu,” pungkasnya. 

Berita Terkait

25 Tahun Menanti, Transmigran Ponu di NTT Akhirnya Bawa Pulang SHM
Sinergi Kementrans-PNM, Wamen Viva Yoga: Menumbuhkan Pelaku UKM, Ciptakan Lapangan Kerja
Komitmen Operasional Andal, Pertagas Group Borong 7 Penghargaan Keselamatan Migas 2025
Komitmen dan Bukti Nyata, Hutama Karya Hadirkan Pemerataan Fasilitas Kesehatan Di 5 Provinsi
Rosan Ajak 5 CEO Australia Bahas Capaian Positif Kedua Negara
Hutama Karya Dorong Transformasi Infrastruktur Berkelanjutan Melalui Forum Internasional REAAA 2025
Di Forum COP30, Transformasi Pertamina Kejar Target NZE 2060 atau Lebih Cepat
Menpora Erick Terima Ketua NPC dan CdM Asean Para Games 2026 Thailand Bahas Sinkronisasi Program dan Target

Berita Terkait

Friday, 14 November 2025 - 15:52 WIB

25 Tahun Menanti, Transmigran Ponu di NTT Akhirnya Bawa Pulang SHM

Friday, 14 November 2025 - 15:48 WIB

Sinergi Kementrans-PNM, Wamen Viva Yoga: Menumbuhkan Pelaku UKM, Ciptakan Lapangan Kerja

Friday, 14 November 2025 - 15:44 WIB

Komitmen Operasional Andal, Pertagas Group Borong 7 Penghargaan Keselamatan Migas 2025

Thursday, 13 November 2025 - 15:24 WIB

Komitmen dan Bukti Nyata, Hutama Karya Hadirkan Pemerataan Fasilitas Kesehatan Di 5 Provinsi

Thursday, 13 November 2025 - 13:34 WIB

Rosan Ajak 5 CEO Australia Bahas Capaian Positif Kedua Negara

Berita Terbaru

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu / foto ist

Ekonomi - Bisnis

Wamen Hilirisasi: Industri Wajib Terlibat Riset Kampus

Friday, 14 Nov 2025 - 18:29 WIB

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia Hery Susanto saat memberikan sambutan pada acara Awarding Day Bumi Berseru Fest 2025, beberapa waktu yang lalu.

Ekonomi - Bisnis

42 Inovator Ramaikan Bumi Berseru Fest 2025

Friday, 14 Nov 2025 - 18:22 WIB

Energy

Fuel Terminal Baubau, Penggerak Energi di Indonesia Timur

Friday, 14 Nov 2025 - 18:14 WIB